Blog

Alibaba Gandeng Nvidia untuk Dorong Ekspansi Pusat Data Global dan Luncurkan Model AI Qwen3-Max Eksaflop

Industri kecerdasan buatan (AI) tengah berada di titik puncak persaingan global. Para raksasa teknologi berlomba-lomba menguasai pasar melalui pengembangan model AI superkomputasi, pembangunan pusat data, hingga kolaborasi strategis dengan mitra internasional. Dalam perkembangan terbaru, Alibaba Cloud, divisi komputasi awan milik Alibaba Group, resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Nvidia sekaligus meluncurkan model AI terbarunya, Qwen3-Max, yang diklaim mampu beroperasi di skala eksaflop.

Pengumuman ini menandai langkah besar Alibaba dalam memperkuat posisinya sebagai pemain global di sektor AI, sekaligus membuka babak baru dalam persaingan dengan perusahaan raksasa lain seperti Google, Microsoft, dan Amazon Web Services (AWS).

Qwen3-Max: Model AI Generasi Baru di Skala Eksaflop

Salah satu sorotan utama adalah peluncuran Qwen3-Max, model AI terbaru dari keluarga Qwen yang dikembangkan oleh Alibaba DAMO Academy. Model ini didesain untuk menjalankan miliaran hingga triliunan parameter dengan efisiensi komputasi yang ditingkatkan, berkat dukungan infrastruktur GPU terbaru dari Nvidia.

Istilah eksaflop merujuk pada kemampuan sistem komputasi melakukan lebih dari satu kuadriliun kalkulasi per detik. Dengan kapasitas sebesar itu, Qwen3-Max diproyeksikan dapat mendukung aplikasi AI yang jauh lebih kompleks, mulai dari simulasi ilmiah, pemodelan bahasa skala global, hingga pengembangan sistem AI multimodal untuk industri kesehatan, finansial, dan manufaktur.

Alibaba menyebut bahwa Qwen3-Max bukan hanya sekadar peningkatan kapasitas, melainkan juga membawa fitur multimodal reasoning yang lebih kuat. Artinya, model ini mampu memahami teks, gambar, audio, bahkan data sensor secara bersamaan, sehingga lebih mendekati cara manusia memproses informasi.

Kemitraan Strategis dengan Nvidia

Kemitraan Alibaba dengan Nvidia menjadi pilar penting dalam strategi ini. Nvidia, sebagai produsen GPU terkemuka di dunia, akan memasok infrastruktur hardware berbasis GPU H200 dan Grace Hopper Superchip yang dirancang khusus untuk komputasi AI generasi berikutnya.

Melalui kerja sama ini, Alibaba akan mengintegrasikan perangkat keras Nvidia dengan platform cloud miliknya, memberikan performa maksimal untuk melatih model-model besar seperti Qwen3-Max. Selain itu, Nvidia juga akan mendukung Alibaba dalam mengoptimalkan perangkat lunak AI, termasuk penggunaan framework Triton Inference Server dan CUDA untuk efisiensi pengolahan data.

Kerja sama ini dipandang sebagai simbiosis yang saling menguntungkan. Bagi Nvidia, Alibaba menjadi mitra strategis yang membuka akses ke pasar Asia, terutama Tiongkok dan Asia Tenggara. Sedangkan bagi Alibaba, dukungan Nvidia memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan AI dengan kinerja tinggi di tingkat global.

Ekspansi Pusat Data Global

Bersamaan dengan pengumuman model Qwen3-Max, Alibaba juga menyampaikan rencana ekspansi pusat data global. Alibaba Cloud akan membangun dan memperluas fasilitas data center di Asia Tenggara, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Utara untuk memenuhi kebutuhan komputasi AI yang kian meningkat.

Ekspansi ini bukan hanya sekadar menambah kapasitas, melainkan juga memperhatikan isu keberlanjutan. Alibaba berkomitmen menggunakan sumber energi terbarukan untuk pusat data barunya, dengan target mencapai netral karbon pada 2030. Dengan demikian, mereka ingin memastikan bahwa lonjakan kebutuhan komputasi AI tidak berbanding lurus dengan peningkatan jejak karbon.

Ekspansi global ini juga menjadi langkah strategis untuk mendekatkan layanan ke pengguna. Dengan pusat data tersebar di berbagai wilayah, latensi akses bisa ditekan, keamanan data lebih terjamin, dan kepatuhan terhadap regulasi lokal dapat dipenuhi.

Peta Persaingan AI Global

Langkah Alibaba ini jelas ditujukan untuk memperkuat posisinya di panggung global. Saat ini, dominasi pasar layanan cloud AI masih dikuasai oleh Amazon AWS, Microsoft Azure, dan Google Cloud. Namun, dengan inovasi model AI Qwen3-Max dan dukungan Nvidia, Alibaba menempatkan dirinya sebagai salah satu penantang serius.

Selain itu, persaingan juga menghangat karena kehadiran perusahaan seperti OpenAI dengan ChatGPT, serta startup inovatif seperti Anthropic dan Cohere yang menawarkan model bahasa alternatif. Di sisi lain, Nvidia sendiri bukan hanya pemasok, tetapi juga membangun ekosistem AI melalui platform perangkat keras dan perangkat lunak mereka.

Alibaba tampaknya memilih strategi “kombinasi” memperkuat riset model AI internal (Qwen), bermitra dengan penyedia hardware global (Nvidia), serta memperluas infrastruktur cloud untuk menciptakan ekosistem layanan yang komprehensif.

Implikasi untuk Indonesia dan Asia Tenggara

Ekspansi pusat data Alibaba juga relevan untuk kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dengan semakin dekatnya lokasi pusat data, perusahaan lokal dapat mengakses layanan AI dan cloud dengan latensi rendah, harga lebih kompetitif, serta dukungan keamanan yang lebih baik.

Selain itu, model AI skala besar seperti Qwen3-Max bisa diadaptasi untuk berbagai kebutuhan lokal, seperti penerjemahan bahasa daerah, analisis data kesehatan, hingga otomasi layanan publik berbasis AI. Kehadiran infrastruktur yang kuat juga dapat mempercepat transformasi digital di sektor UMKM, pendidikan, dan pemerintahan.

Tantangan yang Dihadapi

Meski ambisi Alibaba terbilang besar, sejumlah tantangan masih menanti. Pertama, regulasi teknologi di Tiongkok yang ketat bisa memengaruhi arah pengembangan AI, terutama jika model harus disesuaikan dengan kebijakan konten lokal.

Kedua, persaingan geopolitik antara AS dan Tiongkok juga berpotensi memengaruhi pasokan hardware Nvidia ke Alibaba. Meski saat ini kerja sama berjalan mulus, ketegangan politik bisa menjadi hambatan di masa depan.

Ketiga, dalam aspek teknis, membuktikan bahwa Qwen3-Max bisa bersaing dengan model AI dari Google (Gemini), OpenAI (GPT-5), maupun Anthropic (Claude) akan menjadi ujian besar.

Kesimpulan

Pengumuman kemitraan Alibaba dengan Nvidia, peluncuran Qwen3-Max skala eksaflop, serta rencana ekspansi pusat data global menandai ambisi besar Alibaba dalam meneguhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di era kecerdasan buatan.

Langkah ini tidak hanya memperkuat ekosistem AI Alibaba, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk memanfaatkan teknologi AI generasi terbaru.

Dengan semakin sengitnya kompetisi global, masa depan AI kemungkinan besar akan ditentukan oleh siapa yang mampu menghadirkan kombinasi terbaik antara hardware, software, dan infrastruktur. Dan Alibaba kini bersiap untuk menjadi salah satu pengubah permainan terbesar di panggung tersebut.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Micro1 Kantongi Pendanaan Seri A Valuasi 500 Juta

Revalita 26/09/2025

Micro1, startup berusia tiga tahun yang menyediakan layanan perekrutan dan manajemen kontraktor manusia untuk pelabelan serta pelatihan data AI, baru saja meraih pendanaan Seri A…

Pengguna Spotify Free Berbahagia, Kini Bisa Putar Lagu Bebas

Revalita 26/09/2025

Spotify mengumumkan pembaruan besar untuk pengguna Spotify free di seluruh dunia. Jika sebelumnya mereka hanya…

Vibe Coding Ubah Cara Developer Bekerja di Era AI

Revalita 26/09/2025

Konsep vibe coding muncul sebagai cara baru dalam dunia pemrograman yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI)…

Kesepakatan Oracle OpenAI Guncang Pasar Teknologi

Revalita 26/09/2025

Kesepakatan senilai USD 300 miliar antara Oracle dan OpenAI mengejutkan banyak pihak di pasar keuangan.…

Operasi Deportasi ICE Amerika Didukung Teknologi Canggih

Revalita 26/09/2025

Kebijakan imigrasi menjadi salah satu isu utama pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Janji untuk…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!