Blog

Belajar PHP: Memahami Prosedur dan Fungsi

Banyak fungsi build-in dari php yang sering kita gunakan, seperti print(), print_r(), unset(), dll. Selain fungsi-fungsi tersebut, kita juga dapat membuat fungsi sendiri sesuai kebutuhan.

Pemrograman PHP

Fungsi adalah sekumpulan intruksi yang dibungkus dalam sebuah blok. Fungsi dapat digunakan ulang tanpa harus menulis ulang instruksi di dalamnya.

Fungsi pada PHP dapat dibuat dngan kata kunci function, lalu diikuti dengan nama fungsinya.

Contoh:

function namaFungsi(){

  //…

}

Kode intruksi dapat di tulis di dalam kurung kurawal ({…}).

Contoh:

function perkenalan(){

  echo “Assalamulaikmu, “;

  echo “Perkenalkan, nama saya Ardianta<br/>”;

  echo “Senang berkenalan dengan anda<br/>”;

}

Fungsi yang sudah dibuat tidak akan menghasilkan apapun kalau tidak dipanggil. Kita dapat memanggil fungsi dengan menuliskan namanya.

Contoh:

perknalan();

Jadi, kode lengkapnya seperti ini:

<?php

// mmbuat fungsi

function perkenalan(){

  echo “Assalamulaikmu, “;

  echo “Perkenalkan, nama saya Ardianta<br/>”;

  echo “Senang berkenalan dengan anda<br/>”;

}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat

perkenalan();

echo “<hr>”;

// memanggilnya lagi

perkenalan();

?>

hasilnya:

Output Fungsi PHP

Fungsi dengan Parameter

Supaya intruksi yang di dalam fungsi lebih dinamis, kita dapat menggunakan parameter untuk memasukkan sebuah nilai ke dalam fungsi. Nilai tersebut akan diolah di dalam fungsi.

Misalkan, pada contoh fungsi yang tadi, tidak mungkin nama yang dicetak adalah ardianta saja dan salam yang dipakai tidak selalu assalamualaikum. Maka, kita dapat menambahkan parameter menjadi seperti ini:

<?php

// mmbuat fungsi

function perkenalan($nama, $salam){

  echo $salam.”, “;

  echo “Perkenalkan, nama saya “.$nama.”<br/>”;

  echo “Senang berkenalan dengan anda<br/>”;

}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat

perkenalan(“Muhardian”, “Hi”);

  echo “<hr>”;

  $saya = “Indry”;

  $ucapanSalam = “Selamat pagi”;

  // memanggilnya lagi

  perkenalan($saya, $ucapanSalam);

?>

Hasilnya:

Fungsi dengan Parameter

Paramter dengan Nilai Default

Nilai default dapat kita berikan di parameter. Nilai default berfungsi untuk mengisi nilai sebuah parameter, kalau parameter tersebut tidak diisi nilainya.

Misalnya: saya lupa mengisi parameter salam, maka program akan error. Oleh karena itu, kita perlu memberikan nilai default supaya tidak error.

Contoh:

<?php

// mmbuat fungsi

function perkenalan($nama, $salam=”Assalamualaikum”){

  echo $salam.”, “;

  echo “Perkenalkan, nama saya “.$nama.”<br/>”;

  echo “Senang berkenalan dengan anda<br/>”;

}

// memanggil fungsi yang sudah dibuat

perkenalan(“Muhardian”, “Hi”);

echo “<hr>”;

$saya = “Indry”;

$ucapanSalam = “Selamat pagi”;

// memanggilnya lagi tanpa mengisi parameter salam

perkenalan($saya);

?>

Hasilnya:

Fungsi nilai parameter default

Fungsi yang Megembalikan Nilai

Hasil pengolahan nilai dari fungsi mungkin saja kita butuhkan untuk pemrosesan berikutnya. Oleh karena itu, kita harus membuat fungsi yang dapat mengembalikan nilai.

Pengembalian nilai dalam fungsi dapat menggunakan kata kunci “return”.

Contoh:

<?php

// membuat fungsi

function hitungUmur($thn_lahir, $thn_sekarang){

  $umur = $thn_sekarang$thn_lahir;

  return $umur;

}

echo “Umur saya adalah “. hitungUmur(1994, 2015) .” tahun”;

?>

Hasilnya:

Fungsi dengan nilai kembalian

Memangil Fungsi di dalam Fungsi

Fungsi yang sudah kita buat, dapat juga dipanggil di dalam fungsi lain.

Contoh:

<?php

// membuat fungsi

function hitungUmur($thn_lahir, $thn_sekarang){

  $umur = $thn_sekarang$thn_lahir;

  return $umur;

}

function perkenalan($nama, $salam=”Assalamualaikum”){

  echo $salam.”, “;

  echo “Perkenalkan, nama saya “.$nama.”<br/>”;

  // memanggil fungsi lain

  echo “Saya berusia “. hitungUmur(1994, 2015) .” tahun<br/>”;

  echo “Senang berkenalan dengan anda<br/>”;

}

// memanggil fungsi perkenalan

perkenalan(“Ardianta”);

?>

Hasilnya:

Fungsi yang saling memanggil

Fungsi rekursif

Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Fungsi ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sepeti faktorial, bilangan fibonacci, pemrograman dinamis, dll.

Contoh fungsi rekursif:

<?php

function faktorial($angka) {

  if ($angka < 2) {

    return 1;

  } else {

  // memanggil dirinya sendiri

  return ($angka * faktorial($angka-1));

  }

}

// memanggil fungsi

echo “faktorial 5 adalah ” . faktorial(5);

?>

Hasilnya:

Fungsi Rekursif


Sekian pembahasan kita kali ini mengenai “Belajar PHP: Memahami Prosedur dan Fungsi”. Ingin tahu lebih lanjut tentang tips pemrograman lainnya? Yuk telusuri lebih lanjut blog ini!

Baca juga: Cara Menampilkan Pesan Error untuk Debugging Program PHP | Mengenal PHP CLI dan PHP Interaktif | 6 Peralatan yang Harus dipersiapkan untuk Belajar Pemrograman Web (PHP) di Linux

Leave your thought here

Read More

Cara Membuat Struktur Website yang SEO Friendly

titah 15/04/2025

Struktur website yang SEO-friendly sangat penting karena memudahkan Google menelusuri halaman dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Website yang mudah dipahami memiliki peluang lebih besar untuk&hellip;

15 Shortcut Visual Studio Code yang Efisien

titah 15/04/2025

Pernah merasa lambat saat menulis kode karena terlalu banyak langkah yang diulang? Tanpa cara kerja&hellip;

Pentingnya SSL/HTTPS untuk Keamanan Website

titah 15/04/2025

Dalam dunia digital yang terus berkembang, menjaga keamanan website menjadi hal yang sangat penting. Salah&hellip;

Panduan Sederhana Menggunakan GitLab

titah 15/04/2025

Tanpa alat yang tepat, mengelola proyek perangkat lunak bisa jadi rumit dan memakan waktu. GitLab&hellip;

Mengenali JAMstack dan Keunggulannya Secara Mendalam

titah 14/04/2025

Pernah mendengar istilah JAMstack? Dalam dunia pengembangan website, JAMstack merupakan salah satu pendekatan arsitektur web&hellip;

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!