Blog

Cara Menggunakan Banyak JDK di Linux agar tidak Bentrok

Saya menginstal lebih dari satu JDK di Linux (Xubuntu). Ada Open JDK 8, Open JDK 7, dan Oracle JDK 8.

Awalnya, saya hanya punya Open JDK 8. Kemudian, setelah mengintal Gradle, Open JDK 7 juga ikut terinstal.

Selain itu, saya juga menginstal Oracle JDK 8 Secara manual di direktori /opt.

Saat ini, JDK yang sedang aktif digunakan adalah Open JDK 7.

Beberapa IDE tidak mendukung bila menggunakan Open JDK 7. Seperti Android Studio, tidak dapat dibuka karena JDK-nya masih versi 7.

Berikut ini pesan Error-nya.

petanikode@imajinasi:/opt/android-studio/bin$ bash studio.sh

JDK Required: 'tools.jar' seems to be not in Studio classpath.
Please ensure JAVA_HOME points to JDK rather than JRE.

Bagaimanakah cara mengganti lagi ke Open JDK 8?

Apakah harus instal ulang Open JDK 8 dan menghapus OpenJDK 7?

Itu tidak perlu dilakukan, karena Linux sudah menyediakan sebuah perintah untuk memilih alternatif JDK.

Perintah tersebut adalah:

sudo update-alternatives --config java

Berikut ini tampilan di komputer saya:

Tinggal pilih nomer 2 untuk memilih Open JDK 8.

Setelah itu, ketika saya memeriksa versinya

petanikode@imajinasi:~$ java -version
openjdk version "1.8.0_72-internal"
OpenJDK Runtime Environment (build 1.8.0_72-internal-b15)
OpenJDK 64-Bit Server VM (build 25.72-b15, mixed mode)

Sekarang saya menggunakan Open JDK 8 dan Android Studio dapat berjalan dengan lancar.

Sementara untuk Oracle JDK yang saya instal secara manual (copy-paste) di direktori /opt tidak terdaftar dalam pilihan alternatif.

Untuk menambahkanya, ketik perintah berikut ini.

sudo update-alternatives --install /usr/bin/java java /opt/jdk1.8.0_77/bin/java 1080

Perhatikan ini:

/opt/jdk1.8.0_77/bin/java

Ini adalah lokasi saya menginstal Oracle JDK dan 1080 adalah prioritas.

Nilai prioritas 1080 akan menjadikan Oracle JDK berada pada posisi teratas di pilihan alternatif, karena prioritas pilihan teratas adalah 1071 (pada komputer saya).

Berikut ini hasilnya:

Pilihan Alternatif Java

Cek lagi versi java yang dipakai:

petanikode@imajinasi:~$ java -version
java version "1.8.0_77"
Java(TM) SE Runtime Environment (build 1.8.0_77-b03)
Java HotSpot(TM) 64-Bit Server VM (build 25.77-b03, mixed mode)

Sekarang Java yang dipakai adalah Java dari Oracle JDK.

Untuk menghapus Oracle JDK dari pilihan alternatif, ketik perintah:

sudo update-alternatives --remove java /opt/jdk1.8.0_77/bin/java

Begitulah cara saya mengatasi JDK yang lebih dari satu di Linux. Tidak masalah berapapun JDK yang diinstal, asalkan mengerti menggunakan perintah update-alternatives, kita bisa mengaturnya sesuai selera.

Baca juga: Pilihan Alternatif Java dan Symbolic Link yang Buntu | Operator ^ (xor) di Java bukan untuk Membuat Pangkat | Menghitung Akar Kuadrat dan Akar Kubik dengan Java

Leave your thought here

Read More

GlobalFoundries Akuisisi Advanced Micro Foundry: Langkah Strategis Mempercepat Revolusi AI Data Center Berbasis Silicon Photonics

alya 20/11/2025

Akuisisi ini memperkuat posisi GlobalFoundries dalam teknologi fotonik silikon yang menjadi fondasi jaringan ultra-cepat untuk pusat data AI generasi berikutnya. Industri semikonduktor global diguncang oleh…

Indonesia Masuk Era Baru Komputasi Tinggi: Proyek Pusat Data AI-Kuantum Rp 6 Triliun Siap Dibangun

alya 20/11/2025

Indonesia resmi memfasilitasi pembangunan pusat data berbasis Artificial Intelligence (AI) dan komputasi kuantum pertama di…

Investasi Data Center AI Melejit hingga US$ 580 Miliar: Dunia Masuki Era Infrastruktur Komputasi Super-Masif

alya 20/11/2025

Dorongan besar dari AI generatif menjadikan data center sebagai sektor investasi paling agresif di dunia,…

Lonjakan Permintaan Semikonduktor Global 2025: Industri Chip Memasuki Era Emas Berkat Ledakan AI

alya 20/11/2025

Perkiraan Permintaan Global Semikonduktor Naik 11,2% pada 2025, Dorong Transformasi Teknologi Dunia Industri semikonduktor kembali…

AI Belum Jadi Mesin Utama Transformasi Digital: Mengapa 85% Perusahaan Indonesia Masih Ragu?

alya 20/11/2025

Hasil survei terbaru IBM mengungkap bahwa mayoritas perusahaan Indonesia masih memandang kecerdasan buatan sebagai teknologi…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!