
ChatGPT Kini Bisa Berdiskusi, Fitur Study Together Dirilis
ChatGPT, sebagai salah satu chatbot berbasis AI paling populer di dunia, kembali mengejutkan para penggunanya dengan munculnya fitur baru bernama “Study Together”. Fitur ini dilaporkan secara terbatas muncul di daftar drop-down tools beberapa pelanggan ChatGPT Plus. Meski OpenAI belum merilis pernyataan resmi, bocoran dari pengguna memperlihatkan potensi arah baru pengembangan ChatGPT sebagai mitra belajar yang lebih aktif.
Apa Itu ChatGPT Study Together?
Berbeda dengan cara kerja ChatGPT pada umumnya yang menjawab pertanyaan atau menyusun teks berdasarkan prompt pengguna, mode Study Together justru dirancang agar interaksi berlangsung lebih mirip sesi diskusi dua arah. Alih-alih langsung memberikan jawaban, ChatGPT justru akan memancing pengguna untuk berpikir, menjawab pertanyaan, hingga melakukan brainstorming bersama. Beberapa pengguna bahkan berspekulasi bahwa nantinya fitur ini akan mendukung mode multi-user layaknya ruang belajar virtual di mana lebih dari satu orang bisa bergabung untuk berdiskusi.
Jika benar, konsep ini mirip dengan LearnLM milik Google yang juga menekankan AI sebagai “teman belajar” daripada “mesin jawaban instan”. Namun, pendekatan ChatGPT bisa lebih unggul dari segi kemudahan integrasi dengan ekosistem chat yang sudah familiar di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kenapa ChatGPT Study Together Penting?
Sejak awal, ChatGPT memang kerap menjadi perdebatan di dunia pendidikan. Di satu sisi, AI ini sangat membantu dalam membuat ringkasan, merancang rencana pelajaran, hingga mempermudah riset. Namun di sisi lain, penggunaannya juga rawan disalahgunakan. Tidak sedikit siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan ChatGPT untuk menulis esai, skripsi, atau laporan tugas secara instan, menimbulkan kekhawatiran akan menurunnya integritas akademik.
Melalui Study Together, OpenAI tampaknya berusaha menggeser paradigma itu. Dengan membuat model AI yang justru balik “menginterogasi” pengguna, fokus pembelajaran lebih diarahkan pada proses berpikir kritis, bukan sekadar menyalin jawaban. Hal ini sejalan dengan tren edtech (educational technology) yang menekankan penguatan kemampuan problem solving dan diskusi mendalam di era digital.
Kelebihan Fitur Study Together
Jika diuji dan dirilis secara luas, Study Together berpotensi memberikan sejumlah keunggulan bagi siswa, mahasiswa, maupun tenaga pendidik:
- Diskusi Interaktif: Tidak hanya memberi jawaban final, ChatGPT dapat berperan sebagai fasilitator diskusi, membantu pengguna menemukan jawaban sendiri.
- Fokus pada Critical Thinking: Pendekatan tanya-jawab dua arah melatih pengguna untuk berpikir lebih mendalam, menganalisis, dan mengorganisir ide.
- Potensi Multi-User: Fitur ruang belajar virtual dapat mendukung kerja kelompok, memecahkan masalah bersama, atau simulasi brainstorming.
- Penggunaan yang Lebih Etis: Dengan tidak memanjakan pengguna dengan jawaban instan, potensi penyalahgunaan AI untuk plagiarisme akademik dapat ditekan.
- Dukungan Guru dan Dosen: Pendidik bisa menggunakan fitur ini untuk merancang kuis interaktif, simulasi debat, atau refleksi materi kuliah.
Tantangan ChatGPT Study Together
Meski gagasannya terdengar menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus diantisipasi sebelum fitur ini benar-benar dirilis secara publik.
Pertama, pola belajar tiap individu berbeda. Tidak semua orang nyaman harus “diinterogasi” AI, terutama mereka yang terbiasa menggunakan ChatGPT sebagai penjawab cepat. Kedua, jika benar mendukung mode multi-user, aspek privasi dan moderasi konten diskusi menjadi tantangan baru, agar ruang belajar tidak disalahgunakan untuk percakapan di luar konteks edukasi.
Selain itu, belum jelas apakah Study Together hanya akan tersedia bagi pelanggan berbayar (ChatGPT Plus) atau bisa dinikmati pengguna versi gratis. Jika fitur ini dikunci di balik paywall, maka peluang pemerataan manfaatnya pun menjadi terbatas bagi pelajar dari latar belakang ekonomi berbeda.
Belum ada pula kepastian bagaimana OpenAI akan memantau kualitas pertanyaan maupun jawaban dalam sesi diskusi, mengingat bias data model AI tetap dapat memengaruhi akurasi konten.
Apa Dampaknya Bagi Pengguna?
Bagi pengguna setia ChatGPT, kehadiran Study Together menandai pergeseran fungsi AI dari sekadar mesin penjawab ke mitra belajar aktif. Dalam skenario ideal, ini bisa menjadi alternatif tutor daring dengan biaya lebih terjangkau, terutama untuk mendampingi belajar mandiri di luar jam sekolah atau kuliah.
Sementara itu, bagi lembaga pendidikan, pendekatan seperti ini membuka peluang untuk mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum digital. Guru dapat merancang tugas reflektif, diskusi kelas, atau penilaian formatif dengan memanfaatkan AI sebagai partner, bukan sekadar alat bantu pencari data.
Kesimpulan
Fitur Study Together di ChatGPT memang masih bersifat uji coba, tetapi ide dasarnya merepresentasikan tren baru AI di sektor edukasi. Jika dieksekusi dengan tepat, fitur ini bisa mendorong cara belajar yang lebih aktif, kolaboratif, dan etis. Namun, tantangan seperti moderasi percakapan, keterbatasan akses, dan penyesuaian pola belajar pengguna tetap perlu diantisipasi.
Bagaimanapun, pendekatan AI yang mendorong critical thinking, bukan sekadar copy-paste jawaban, menjadi langkah penting agar teknologi benar-benar mendukung ekosistem pendidikan di era digital.
Ingin tahu update tren teknologi lainnya? Temukan inspirasi digital harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi dapat mempengaruhi industri ke depan.
Read More
7 Teknologi yang Diam-diam Mengubah Gaya Hidup Manusia: Inovasi di Balik Layar Era Digital
alya 06/10/2025 0Di tengah gemerlap inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), mobil listrik, dan smartphone canggih, ada banyak teknologi lain yang bekerja diam-diam di balik layar, membentuk cara…
AI Kuasai Lebih dari Separuh Dana VC Global di 2025: Apa Artinya untuk Startup & Investor
alya 06/10/2025 0Pada paruh pertama tahun 2025, terjadi lonjakan signifikan pada aliran modal ventura (venture capital /…
Amazon Siapkan Generasi Baru Perangkat AI-Powered: Tantang Dominasi Apple di Era Kecerdasan Buatan
alya 06/10/2025 0Jakarta, Oktober 2025 Di tengah meningkatnya gelombang inovasi kecerdasan buatan (AI) di sektor perangkat konsumen,…
Nothing OS 4.0 Beta Hadir: Era Baru Antarmuka AI dengan Desain Minimalis dan Performa Lebih Cerdas
alya 06/10/2025 0London, Inggris Perusahaan teknologi asal Inggris, Nothing, kembali mengguncang dunia smartphone dengan perilisan Nothing OS…
GreyLabs AI Kantongi Pendanaan Rp160 Miliar, Fokus Kembangkan Speech Analytics untuk Sektor Keuangan
alya 06/10/2025 0New Delhi, India Startup teknologi asal Bengaluru, GreyLabs AI, kembali menjadi sorotan setelah berhasil meraih…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (840)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags