Blog

Cloudflare Pay per Crawl Cara Baru Website Hasilkan Uang

Cloudflare, penyedia infrastruktur cloud yang saat ini menopang sekitar 20% lalu lintas internet global, baru saja meluncurkan sebuah terobosan terbaru bernama Pay per Crawl. Marketplace inovatif ini dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi pemilik website di era maraknya AI crawler yang mengambil data konten tanpa izin.

Selama beberapa dekade terakhir, publisher online menggantungkan trafik mereka pada Google Search. Google meng-crawl konten, menampilkannya di hasil pencarian, lalu mendatangkan pengunjung yang diharapkan berkonversi menjadi pendapatan iklan. Namun, pola ini mulai goyah seiring semakin populernya asisten AI seperti ChatGPT yang memproses konten tanpa selalu mengarahkan pembaca kembali ke website sumber.

Mengapa Cloudflare Membuat Pay per Crawl?

Cloudflare sudah lebih dulu mengembangkan berbagai tools untuk membantu pemilik situs mengatur atau memblokir bot AI, mulai dari dashboard pemantauan hingga opsi blokir satu klik untuk semua crawler AI. Melihat tren ini semakin meluas dan ketidakadilan yang terjadi, CEO Cloudflare, Matthew Prince, menegaskan bahwa fondasi ini dibangun untuk menciptakan ekosistem pasar baru di mana website bisa mendistribusikan konten mereka ke perusahaan AI dengan imbalan finansial yang adil dan transparan. Inilah upaya Cloudflare untuk mengembalikan kontrol dan nilai ke tangan para pembuat konten.

Lewat Pay per Crawl, setiap pemilik website yang terdaftar di Cloudflare dapat menentukan sendiri izin bagi crawler AI:

  • Mengizinkan crawler tertentu mengakses konten dengan tarif micropayment per crawl.
  • Memberi akses gratis untuk tujuan tertentu.
  • Atau memblokir akses sepenuhnya.

Semua keputusan tersebut berada di tangan pemilik konten, bukan lagi sepenuhnya dikendalikan oleh pihak ketiga.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Konsep Pay per Crawl masih dalam tahap private beta. Untuk dapat berpartisipasi, publisher maupun perusahaan AI harus sama-sama terdaftar di ekosistem Cloudflare. Publisher dapat menetapkan tarif per kunjungan crawl, sedangkan pihak AI dapat memutuskan konten mana yang akan mereka “beli” untuk melatih model AI mereka, memunculkan jawaban di chatbot, atau digunakan dalam agen digital (agentic AI) di masa depan.

Cloudflare bertindak sebagai perantara transaksi, memfasilitasi pembayaran dan distribusi hasilnya ke publisher. Menariknya, meskipun banyak pihak memprediksi model ini akan memakai stablecoin atau mata uang digital, Cloudflare belum mengimplementasikannya sekarang. Namun, perusahaan mengakui sedang mempertimbangkan opsi stablecoin internal di masa mendatang.

Nilai Tambah untuk Publisher

Saat beberapa publisher besar seperti The New York Times sibuk di meja hijau melawan praktik ‘pencurian’ data oleh crawler AI, Cloudflare justru menghadirkan pendekatan baru yang menguntungkan semua pihak. Bukan hanya alternatif, tetapi peluang nyata bagi Anda para publisher untuk tetap memegang kendali atas konten sekaligus mendapat kompensasi yang adil.

Dengan Pay per Crawl, publisher punya kebebasan penuh: mau membuka akses terbatas, menetapkan harga yang sesuai, atau bahkan memblokir bot yang merugikan. Konten jadi punya nilai tawar di era AI dan Andalah yang memegang kendali. Beberapa keuntungan lain yang ditawarkan oleh Cloudflare bagi para publisher adalah:

 ✅ Publisher skala kecil atau menengah bisa ikut menikmati peluang monetisasi konten yang sebelumnya hanya dimanfaatkan AI firms secara gratis.
Publisher dapat melihat tujuan crawler, apakah untuk melatih model, menyediakan jawaban di mesin pencarian AI, atau tujuan lain.
Publisher punya kontrol penuh, tidak harus bergantung pada satu pihak seperti Google atau OpenAI.

Data internal Cloudflare mengungkap fakta mencengangkan tentang timpangnya rasio antara crawl dengan trafik yang benar-benar diberikan ke website Anda.

Bayangkan, crawler Google Search bisa mengambil data situs Anda hingga 14 kali hanya untuk mendatangkan satu pengunjung balik. Lebih ekstrim lagi, crawler milik OpenAI mengekstrak konten 1.700 kali, sementara Anthropic bahkan meraup data 73.000 kali hanya demi satu kunjungan balik ke situs Anda.

Angka-angka ini gamblang memperlihatkan betapa tidak seimbangnya ekosistem saat ini, publisher terus kehilangan kontrol dan potensi pendapatan. Di sinilah model monetisasi seperti Pay per Crawl jadi jawaban nyata agar Anda para pembuat konten tidak terus-terusan rugi di era AI.

Mengapa Penting untuk Masa Depan?

Bayangkan di masa depan ketika AI agents menjadi arus utama. Pengguna cukup bertanya ke chatbot, kemudian AI melakukan crawling ke berbagai website, mengekstrak informasi, dan menyajikannya kembali tanpa perlu mengunjungi situs asli. Di sinilah konsep “agentic paywall” yang digagas Cloudflare relevan, publisher tetap dibayar meskipun tidak ada klik langsung ke website mereka.

Untuk bisnis, ini bisa membuka peluang revenue stream baru, khususnya untuk media, blogger, hingga kreator konten niche. Namun, tantangannya adalah membangun ekosistem yang solid, publisher perlu yakin ini layak, sedangkan perusahaan AI harus mau membayar padahal sebelumnya gratis.

Dukungan Publisher Besar

Cloudflare menyatakan beberapa publisher ternama seperti Conde Nast, TIME, The Associated Press, The Atlantic, ADWEEK, dan Fortune sudah mendukung pendekatan berbasis izin ini dengan memblokir AI crawler secara default. Ini adalah sinyal kuat bahwa industri konten mulai sadar pentingnya perlindungan data dan monetisasi yang adil.

Menariknya, setiap website baru yang di-setup dengan Cloudflare kini secara default akan memblokir AI crawler. Artinya, pemilik situs perlu memberikan izin eksplisit untuk membuka akses, sebuah perubahan paradigma dari model crawling terbuka menjadi berbasis izin.

Kesimpulan

Pay per Crawl dari Cloudflare bukan sekadar fitur baru saja, melainkan menjadi sebuah langkah besar menuju era dimana publisher benar-benar memegang kendali penuh atas konten dan penghasilannya. Di tengah gempuran AI yang makin masif, inisiatif ini menjadi secercah harapan bagi bisnis kecil hingga raksasa media untuk akhirnya mendapat kompensasi yang adil, setara, dan transparan.

Bagi Anda para pemilik website, strategi ini bukan hanya soal memblokir atau menutup pintu bagi bot AI rakus. Inilah saatnya membangun ekosistem konten yang benar-benar memberdayakan, bukan sekadar dikuras habis tanpa imbal balik. Saatnya konten Anda memiliki nilai, dan Andalah yang memegang kendali penuh.

Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi bisa menggerakkan industri ke level berikutnya.

Leave your thought here

Read More

Otomatisasi Layanan Akademik, Solusi atau Beban?

Revalita 03/07/2025

Di era serba digital, mahasiswa bukan cuma butuh ruang belajar modern, tapi juga layanan kampus yang cepat, praktis, dan transparan. Sayangnya, tidak sedikit perguruan tinggi…

Nuki Smart Lock, Begini Cara Pasang dengan Mudah 

Revalita 03/07/2025

Bicara soal smart lock, banyak orang menganggap pemasangan kunci pintar selalu ribet, harus bongkar pasang…

Substack Rilis Fitur Baru untuk Livestreaming, Apa Bedanya?

Revalita 03/07/2025

Selama ini Substack lebih dikenal sebagai rumah untuk para penulis newsletter. Tapi perlahan, platform ini…

Nintendo Switch 2: Kenapa Dock Pihak Ketiga Sulit Terhubung?

Revalita 03/07/2025

Bagi banyak gamer, Nintendo Switch 2 seharusnya membawa angin segar. Konsol ini tampil lebih bertenaga,…

Honor Magic V5: Ponsel Lipat Super Tipis Resmi Rilis 

Revalita 03/07/2025

Di tengah tren ponsel lipat yang makin sengit, Honor Magic V5 hadir membawa klaim berani…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!