
Danantara Disebut Bisa Perkuat Ekonomi, tapi Benarkah Tanpa Resiko?
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin, 24 Februari 2025. Pemerintah menargetkan dana sebesar US$20 miliar (Rp 320 triliun) pada tahap awal, dengan rencana ekspansi hingga US$900 miliar (Rp 14.714 triliun) dalam beberapa tahun mendatang untuk mendukung proyek-proyek strategis nasional, termasuk sektor digital dan teknologi.
Apa itu Danantara?
Danantara merupakan badan pengelola investasi yang dibentuk pemerintah untuk mengelola kekayaan negara. Dengan konsep Sovereign Wealth Fund (SWF), Danantara bertujuan untuk mengoptimalkan hasil dividen BUMN dan aset strategis negara untuk memperkuat infrastruktur nasional. Danantara diharapkan menjadi instrumen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, terlepas dari harapan yang tinggi, ada kontroversi dan kekhawatiran dari masyarakat.
Kontroversi Danantara

Peluncuran Danantara disertai dengan berbagai kontroversi, salah satu isu utamanya adalah sumber pendanaan yang berasal dari efisiensi negara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi penurunan kualitas layanan publik. Selain itu, keterlibatan mantan presiden dalam pengawasan Danantara juga menuai kritik karena mereka dinilai tidak memiliki keahlian dalam bidang keuangan, yang beresiko mengarah pada kepentingan politik.
Kontroversi lainnya berkaitan dengan Burhanuddin Abdullah, yang memiliki rekam jejak korupsi aliran dana BI pada tahun 2008 dan dikabarkan memiliki peran penting dalam Danantara. Dengan besarnya dana Danantara yang dikelola, mencapai Rp 14.670 triliun atau empat kali lipat dari APBN 2025, masyarakat khawatir akan potensi penyalahgunaan dan korupsi. Selain itu, kekhawatiran semakin meningkat karena Danantara belum memiliki mekanisme pengawasan yang jelas, dan beberapa pihak mempertanyakan sejauh mana peran KPK dan BPK dalam mengawasi Danantara. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana.
Harapan Danantara
Selain berbagai kontroversi yang muncul, masyarakat juga menaruh harapan besar terhadap Danantara. Salah satu harapan masyarakat adalah optimalisasi pengelolaan dividen BUMN. Dengan pengelolaan yang efisien, diharapkan Danantara dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian Indonesia dan mendukung perkembangan bisnis dalam negeri.
Danantara memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan bisnis di Indonesia. Jika dikelola dengan tepat, Danantara bisa memperkuat ekosistem investasi nasional, mendorong inovasi dalam negeri, serta mengembangkan bisnis yang dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.
Kesimpulan
Danantara diharapkan dapat memperkuat ekonomi Indonesia. Namun, ada kekhawatiran masyarakat terkait sumber pendanaan, transparansi, serta keterlibatan tokoh dengan rekam jejak korupsi. Tanpa pengawasan yang baik, Danantara sangat beresiko menjadi alat kepentingan politik dan membuka celah penyalahgunaan dana negara.
Bangun strategi bisnis yang lebih cerdas! Jangan biarkan ketidakjelasan investasi menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Bersama Wesclic Indonesia Neotech, temukan solusi terbaik untuk mengoptimalkan peluang dan meningkatkan daya saing. Ikuti Wesclic Instagram untuk informasi bisnis dan teknologi terkini!
Recent Post
-
Mengapa Solusi Digital Harus Dimulai dari Empati?
-
Samsung Siapkan Perangkat Rumah AI ‘Bespoke’
-
Komputasi Optik: Mengendalikan Polaritas Cahaya untuk Masa Depan Super-cepat
-
Google I/O 2025: Gemini AI Canggih dengan Ekosistem XR
-
AI Ungkap Naskah Yunani Berusia 2.000 Tahun Tanpa Dibuka
-
Pentingnya Mitra Teknologi untuk Pertumbuhan Bisnis Digital Anda
-
Robot Humanoid Amazon Siap Antar Paket ke Pintu Rumah
-
China Luncurkan Robot AI Pintar Berbasis Open Source
Categories
- Business (157)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (29)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (378)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (33)
Tags
Read More
Mengapa Solusi Digital Harus Dimulai dari Empati?
Fauzi Ahmad Ramdhani 20/06/2025 0Ada satu hal yang sering dilupakan saat bicara soal teknologi: manusia. Di tengah derasnya transformasi digital, jargon AI, automasi, dan integrasi sistem, banyak bisnis justru…
Samsung Siapkan Perangkat Rumah AI ‘Bespoke’
Fauzi Ahmad Ramdhani 20/06/2025 0Bayangkan jika rumah Anda tidak hanya pintar, tapi juga penuh empati. Perangkat yang tidak sekadar…
Komputasi Optik: Mengendalikan Polaritas Cahaya untuk Masa Depan Super-cepat
Fauzi Ahmad Ramdhani 20/06/2025 0Di balik layar berbagai kemajuan teknologi hari ini dari AI hingga big data terdapat satu…
Google I/O 2025: Gemini AI Canggih dengan Ekosistem XR
Fauzi Ahmad Ramdhani 20/06/2025 0Google kembali menjadi sorotan dalam ajang teknologi tahunan mereka—Google I/O 2025. Tapi tahun ini terasa…
AI Ungkap Naskah Yunani Berusia 2.000 Tahun Tanpa Dibuka
Fauzi Ahmad Ramdhani 20/06/2025 0Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kita kerap melihat bagaimana kecerdasan buatan (AI) mengubah cara kita…
Categories
- Business (157)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (29)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (378)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (33)
Popular Tags