Dari Mimpi Masa Kecil hingga Inovasi Lengan Robot untuk Astronaut
Awal Inspirasi di Dekat NASA
Erik Ballesteros tumbuh di kota kecil Spring, Texas, tidak jauh dari Johnson Space Center (JSC), pusat kendali misi NASA dan fasilitas pelatihan astronaut. Sejak kecil, ia kerap berkunjung bersama keluarganya untuk melihat pameran dan tur fasilitas. Baginya, momen paling berkesan adalah melihat astronaut berlatih menggunakan prototipe perlengkapan ruang angkasa.
Ballesteros sering membayangkan suatu hari bisa berada “di balik gerbang” tempat astronaut berlatih. Kini, mimpinya perlahan terwujud. Sebagai mahasiswa doktoral teknik mesin di MIT, ia terlibat dalam pengembangan teknologi yang berpotensi mendukung keselamatan astronaut di masa depan.
Dari Magang hingga NASA
Sebelum melanjutkan studi di MIT, Ballesteros sudah terjun langsung dalam berbagai proyek di NASA. Ia terlibat dalam pengujian material baju luar angkasa, sistem pendukung kehidupan portabel, hingga sistem pendorong untuk prototipe roket Mars. Ia juga membantu melatih astronaut dalam prosedur darurat di ISS.
Pengalaman itu membawanya semakin dekat dengan cita-cita masa kecilnya, sekaligus menumbuhkan keinginan untuk berkontribusi lebih besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa.
SuperLimbs: Membawa Fiksi Menjadi Nyata
Bersama profesornya di MIT, Harry Asada, Ballesteros mengembangkan SuperLimbs, sepasang lengan robotik yang menempel di ransel astronaut. Konsep ini terinspirasi dari karakter fiksi seperti Inspector Gadget dan Doctor Octopus.
Fungsinya antara lain:
- Mengangkat astronaut kembali berdiri jika terjatuh.
- Membantu bergerak atau “merayap” di luar wahana saat melakukan perbaikan.
Teknologi ini kini sedang disempurnakan bersama para insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) dan direncanakan diuji coba langsung oleh astronaut di Johnson Space Center dalam beberapa tahun mendatang.
Perjalanan Panjang di Dunia Teknik
Perjalanan Ballesteros menuju proyek ambisius ini tidak terjadi seketika. Di sekolah menengah, ia mulai tertarik pada teknik setelah mengikuti kelas robotika yang menantang siswa membangun robot sederhana. Ia kemudian melanjutkan kuliah di University of Texas at Austin, jurusan teknik dirgantara.
Perjalanannya sempat berliku. Gelar sarjana yang biasanya ditempuh empat tahun, ia selesaikan dalam delapan tahun karena banyak mengambil kesempatan magang. Ia pernah bekerja di Lockheed Martin, NASA Kennedy Space Center, hingga kembali berulang kali ke JSC melalui program magang jangka panjang.
Menariknya, ia juga sempat menekuni dunia hiburan. Pada 2018, Ballesteros magang di Disney, bekerja sebagai insinyur keselamatan sekaligus membantu tim Imagineering dalam membuat animatronik untuk wahana baru. Pengalaman itu memberinya kesempatan mengubah fantasi film menjadi atraksi nyata.
Dari Disney ke MIT
Setelah lulus pada 2019, Ballesteros bekerja di NASA Jet Propulsion Laboratory. Ia sempat terlibat dalam penyesuaian akhir untuk rover Mars Perseverance dan kemudian mengembangkan sistem pemantauan kesehatan pesawat luar angkasa. Dari salah satu rekan di JPL, ia mendapat dorongan untuk melanjutkan studi pascasarjana.
Pada 2021, ia bergabung dengan MIT. Di sinilah ia bertemu kembali dengan ide lama Profesor Asada tentang lengan robot untuk astronaut yang sempat ditolak JPL. Ide itu kini menjadi fokus tesisnya, dan berkembang menjadi proyek doktoral yang disebut SuperLimbs.
Lingkaran yang Lengkap
Bagi Ballesteros, MIT menjadi ruang untuk menggabungkan kecintaannya pada teknik, kreativitas, dan bahkan dunia hiburan. Selain mengembangkan SuperLimbs, ia juga aktif di tim robotika MIT. Bersama rekan-rekannya, ia membentuk kelompok kecil bernama Droid Builders yang membuat robot animatronik terinspirasi film. Saat ini, mereka sedang membangun replika robot WALL-E berukuran penuh yang bisa bergerak secara otonom.
Pengalaman lintas bidang dari NASA hingga Disney memberinya kemampuan unik untuk menghubungkan fantasi dengan teknologi nyata. Baginya, koneksi dan kolaborasi dengan banyak pihak adalah kunci untuk membuka peluang baru.
Kesimpulan
Kisah Erik Ballesteros menunjukkan bagaimana mimpi masa kecil, kerja keras, dan kesempatan yang dimanfaatkan dengan baik dapat membawa seseorang mencapai pencapaian luar biasa. Dari sekadar pengunjung pameran NASA, ia kini menjadi inovator yang merancang teknologi baru demi keselamatan astronaut. SuperLimbs yang ia kembangkan bisa menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung eksplorasi luar angkasa di masa depan.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Shell Indonesia Hadirkan Helix Ultra Generasi Baru: Inovasi Teknologi Formula Canggih untuk Masa Depan Otomotif Ramah Mesin dan Ramah Lingkungan
alya 08/11/2025 0Jakarta, Industri otomotif Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran produk terbaru dari Shell Indonesia, yaitu Shell Helix Ultra dengan formula generasi baru. Produk pelumas…
Tiongkok Percepat Revolusi Teknologi Nasional: Pedoman Baru Pemerintah Dorong Penerapan Inovasi dan Produk Canggih Secara Masif
alya 08/11/2025 0Pemerintah Tiongkok baru saja merilis sebuah pedoman nasional yang berfokus untuk mempercepat pengembangan serta penerapan…
Meta Platforms Gelontorkan Investasi Rp 9.600 Triliun untuk Pusat Data AI: Langkah Raksasa Menuju Dominasi Teknologi Masa Depan
alya 08/11/2025 0Perusahaan teknologi global Meta Platforms Inc., yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, kembali menjadi pusat perhatian…
Guncangan di Pasar Teknologi Global: Saham AI Tertekan, Sinyal Risiko Baru di Balik Euforia Kecerdasan Buatan
alya 08/11/2025 0Pekan ini, pasar saham global mengalami penurunan tajam yang mengguncang sektor teknologi dan kecerdasan buatan…
Langkah Besar Teknologi Nasional: ITB Serahkan Laptop Berkomponen Dalam Negeri kepada Kemenperin, Wujud Nyata Kemandirian Digital Indonesia
alya 08/11/2025 0Dalam upaya memperkuat ekosistem industri teknologi di tanah air, Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (961)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (62)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags
