Delta Electronics Akuisisi Noda RF Technologies: Strategi Besar Perkuat Rantai Pasok Daya Semikonduktor Global di Era AI dan Otomasi
Dalam langkah strategis yang semakin menegaskan posisinya di industri teknologi global, Delta Electronics Inc., perusahaan asal Taiwan yang dikenal sebagai pemimpin solusi manajemen energi dan otomasi industri, resmi mengumumkan akuisisi terhadap Noda RF Technologies, produsen komponen frekuensi radio (RF) dan semikonduktor daya asal Jepang.
Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis biasa akuisisi tersebut dinilai sebagai bagian penting dari strategi Delta untuk memperkuat rantai pasok teknologi daya dan komunikasi nirkabel di tengah lonjakan kebutuhan chip AI, kendaraan listrik (EV), dan sistem otomasi pintar.
Transaksi yang diumumkan minggu ini itu menandai salah satu pergerakan paling signifikan Delta di sektor semikonduktor dalam dekade terakhir, memperluas cakupan bisnisnya dari solusi daya industri ke teknologi RF dan daya berpresisi tinggi.
Delta Electronics: Dari Power Management Menuju Infrastruktur AI
Delta Electronics selama bertahun-tahun dikenal sebagai salah satu pemain utama dalam solusi manajemen daya dan pendinginan industri. Namun, sejak 2022, perusahaan ini mulai menapaki jalur baru menuju ekosistem semikonduktor daya (power semiconductors) bagian yang semakin vital di era AI dan kendaraan listrik.
Dengan akuisisi Noda RF Technologies, Delta kini memperkuat posisi di rantai pasok global komponen daya tinggi, yang digunakan dalam berbagai sistem seperti pusat data (data center), infrastruktur 5G, kendaraan otonom, hingga pabrik otomatis.
“Integrasi teknologi RF Noda akan memperluas kemampuan Delta dalam menghadirkan solusi daya berperforma tinggi dan efisiensi tinggi di seluruh ekosistem semikonduktor modern,” ujar Ping Cheng, CEO Delta Electronics.
“Langkah ini juga merupakan bagian dari visi jangka panjang kami untuk menjadi penyedia solusi komprehensif bagi dunia yang digerakkan oleh kecerdasan buatan dan konektivitas tanpa batas.”
Noda RF Technologies: Pemain Kunci di Dunia Gelombang Mikro dan Semikonduktor Daya
Didirikan di Jepang lebih dari dua dekade lalu, Noda RF Technologies dikenal sebagai produsen perangkat frekuensi radio dan modul semikonduktor daya berbasis gallium nitride (GaN) dan silicon carbide (SiC) dua material utama yang kini menjadi tulang punggung inovasi chip hemat energi.
Teknologi GaN dan SiC memungkinkan perangkat elektronik mengalirkan daya lebih besar dengan kehilangan energi lebih kecil, menjadikannya sangat cocok untuk aplikasi AI server, 5G base station, radar, hingga sistem EV charging.
Melalui akuisisi ini, Delta akan mendapatkan akses penuh ke fasilitas produksi Noda di Jepang, termasuk laboratorium riset gelombang mikro dan pabrik wafer RF, yang akan diintegrasikan dengan jaringan riset Delta di Taiwan, Tiongkok, dan Eropa.
“Dengan kemampuan Delta di bidang manajemen daya dan sumber daya industri global, kami yakin teknologi Noda akan berkembang lebih cepat dan lebih luas,” ungkap Hiroshi Noda, pendiri dan CEO Noda RF Technologies.
Menjawab Tantangan Rantai Pasok Global di Era AI
Krisis semikonduktor yang terjadi beberapa tahun terakhir telah menjadi pelajaran besar bagi banyak perusahaan teknologi dunia. Kekurangan pasokan chip, terutama yang berkaitan dengan daya dan RF, berdampak besar pada sektor otomotif, AI server, hingga infrastruktur telekomunikasi.
Delta menilai bahwa kemandirian dan diversifikasi rantai pasok komponen daya menjadi kunci masa depan industri teknologi global. Dengan memiliki kendali penuh atas sumber daya semikonduktor, Delta dapat menjamin stabilitas produksi, efisiensi energi, dan keamanan pasokan untuk pelanggan industri besar di seluruh dunia.
Menurut laporan TechInsights 2025, pasar semikonduktor daya global diperkirakan akan tumbuh dari US$38 miliar (2024) menjadi US$65 miliar pada 2030, didorong oleh ekspansi AI, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.
“Akuisisi ini menempatkan Delta dalam posisi yang lebih kuat untuk menghadapi volatilitas rantai pasok dan lonjakan permintaan chip akibat ledakan AI,” jelas Dr. Kenji Ito, analis teknologi dari Tokyo Institute of Engineering.
Sinergi Teknologi: RF, AI, dan Efisiensi Energi
Kombinasi antara keahlian Noda dalam RF high-frequency module dan keunggulan Delta dalam efisiensi energi dan sistem pendinginan industri menciptakan sinergi unik di pasar.
Kolaborasi ini akan menghasilkan produk-produk semikonduktor daya generasi baru dengan kemampuan efisiensi tinggi yang mampu:
- Mengurangi konsumsi energi hingga 30% untuk pusat data berbasis AI.
- Meningkatkan kecepatan transmisi sinyal hingga 2,5 kali lebih cepat dibandingkan chip konvensional.
- Mengurangi ukuran komponen hingga 40%, membuka peluang untuk perangkat elektronik miniatur dan kendaraan listrik generasi berikutnya.
Selain itu, Delta berencana membentuk divisi riset gabungan Delta-Noda Advanced Materials Lab di Yokohama untuk mengembangkan bahan baru dan sistem integrasi RF+AI untuk industri 6G dan otomasi cerdas.
Dampak Strategis terhadap Industri dan Ekonomi Asia Timur
Akuisisi ini juga memiliki implikasi strategis bagi ekosistem industri teknologi Asia Timur.
Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan selama ini dikenal sebagai tiga pilar utama rantai pasok elektronik dunia. Langkah Delta memperluas jangkauan ke Jepang dianggap sebagai strategi untuk memperkuat kolaborasi lintas-negara dalam menghadapi persaingan ketat dengan raksasa semikonduktor Amerika dan Tiongkok.
“Kolaborasi lintas negara seperti ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal ketahanan teknologi kawasan,” kata Takashi Morita, analis ekonomi dari Nomura Research Institute.
“Dengan Delta dan Noda bersatu, Asia Timur memperkuat posisi tawarnya dalam pasar semikonduktor global yang kini sangat dipengaruhi geopolitik.”
Tantangan Integrasi dan Rencana Masa Depan
Meskipun akuisisi ini disambut positif, analis memperingatkan bahwa integrasi teknologi lintas negara tidak mudah.
Delta harus menyatukan sistem operasi, kultur korporasi, dan rantai distribusi yang berbeda antara Jepang dan Taiwan.
Namun, perusahaan menegaskan telah memiliki rencana transisi tiga tahun yang mencakup integrasi teknologi, restrukturisasi produksi, dan kolaborasi riset tahap awal.
“Kami tidak hanya membeli teknologi, tapi membangun masa depan energi dan komputasi efisien,” tegas CEO Ping Cheng.
Ke depan, Delta menargetkan peningkatan pendapatan dari segmen semikonduktor daya sebesar 40% pada 2028, serta memperluas jangkauan produknya ke Eropa dan Amerika Utara.
Kesimpulan: Delta Menuju Masa Depan Industri yang Lebih Terhubung dan Efisien
Akuisisi Noda RF Technologies bukan hanya ekspansi korporasi, melainkan langkah strategis untuk menjawab tantangan global dari krisis chip hingga kebutuhan energi efisien bagi dunia yang semakin digerakkan oleh AI.
Dengan menggabungkan kekuatan manajemen daya Delta dan teknologi frekuensi tinggi Noda, kolaborasi ini membuka babak baru dalam industri semikonduktor daya, 5G, dan komputasi cerdas.
Jika berhasil, Delta tidak hanya akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin solusi energi industri, tetapi juga menjadi salah satu pemain utama dalam arsitektur infrastruktur teknologi masa depan.
Langkah ini menegaskan satu hal penting: di era AI dan otomasi global, kekuatan sejati tidak hanya ada pada algoritma, tapi juga pada energi dan chip yang membuat semuanya berjalan.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
GlobalFoundries Akuisisi Advanced Micro Foundry: Langkah Strategis Mempercepat Revolusi AI Data Center Berbasis Silicon Photonics
alya 20/11/2025 0Akuisisi ini memperkuat posisi GlobalFoundries dalam teknologi fotonik silikon yang menjadi fondasi jaringan ultra-cepat untuk pusat data AI generasi berikutnya. Industri semikonduktor global diguncang oleh…
Indonesia Masuk Era Baru Komputasi Tinggi: Proyek Pusat Data AI-Kuantum Rp 6 Triliun Siap Dibangun
alya 20/11/2025 0Indonesia resmi memfasilitasi pembangunan pusat data berbasis Artificial Intelligence (AI) dan komputasi kuantum pertama di…
Investasi Data Center AI Melejit hingga US$ 580 Miliar: Dunia Masuki Era Infrastruktur Komputasi Super-Masif
alya 20/11/2025 0Dorongan besar dari AI generatif menjadikan data center sebagai sektor investasi paling agresif di dunia,…
Lonjakan Permintaan Semikonduktor Global 2025: Industri Chip Memasuki Era Emas Berkat Ledakan AI
alya 20/11/2025 0Perkiraan Permintaan Global Semikonduktor Naik 11,2% pada 2025, Dorong Transformasi Teknologi Dunia Industri semikonduktor kembali…
AI Belum Jadi Mesin Utama Transformasi Digital: Mengapa 85% Perusahaan Indonesia Masih Ragu?
alya 20/11/2025 0Hasil survei terbaru IBM mengungkap bahwa mayoritas perusahaan Indonesia masih memandang kecerdasan buatan sebagai teknologi…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (993)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (66)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags
