
Fairphone Rilis Kabel dan Charger Tahan Lama
Produsen ponsel ramah lingkungan, Fairphone, memperkenalkan rangkaian kabel USB dan charger terbaru. Meski tidak dapat diperbaiki oleh pengguna seperti ponsel mereka, Fairphone mengklaim aksesori ini dibuat dengan material yang lebih kuat, ramah lingkungan, dan memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan produk sebelumnya.
Produk ini juga dianggap sebagai pilihan lebih terjangkau bagi mereka yang ingin mendukung misi keberlanjutan Fairphone tanpa harus membeli perangkat ponsel. Dengan harga yang lebih rendah, konsumen tetap dapat berkontribusi pada upaya pengurangan limbah elektronik dan praktik produksi yang etis. Selain itu, kehadiran produk ini memperluas jangkauan pasar Fairphone, menarik minat pengguna yang sebelumnya belum mempertimbangkan merek tersebut.
Kabel USB Fairphone


Kabel charger dan USB Fairphone dengan koneksi USB-C ke USB-C (Gambar: Fairphone)
Seluruh kabel baru ini menggunakan koneksi USB-C ke USB-C, namun dilengkapi adaptor USB-A yang dapat dilepas untuk kompatibilitas lebih luas. Fairphone membekali kabel ini dengan kemampuan pengisian daya hingga 240W dan ketahanan minimal 70.000 kali tekukan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa merek populer seperti Belkin dan Ugreen, meski masih di bawah klaim kabel premium Anker yang mampu mencapai 300.000 tekukan.
Bahan kabel sepenuhnya terbuat dari tembaga daur ulang untuk bagian inti, serta plastik daur ulang untuk lapisan luar dan anyaman pelindung. Untuk pertama kalinya, Fairphone juga menggunakan kredit Fairmined dalam pembelian emas dan perak yang dipakai pada komponen, yang memastikan sebagian dana dialokasikan untuk tambang skala kecil yang menerapkan praktik pertambangan bertanggung jawab.
Tiga varian kabel yang ditawarkan adalah:
- Panjang 1 meter dan 2,5 meter dengan spesifikasi USB 2.0, dibanderol mulai €19,95 (sekitar Rp370.000).
- Panjang 1 meter dengan spesifikasi USB 3.2 seharga €34,95 (sekitar Rp650.000).
Khusus versi USB 3.2, Fairphone melakukan peningkatan signifikan dibanding generasi sebelumnya. Kabel ini mendukung kecepatan transfer data hingga 20 Gbps, serta kemampuan output video 4K pada 120Hz dan 8K pada 30Hz.
Charger Fairphone
Selain kabel, Fairphone juga merilis dua charger baru yang menggunakan plastik daur ulang 100% pada bagian casing dan paduan tembaga-seng daur ulang pada pin colokannya. Produk ini dirakit menggunakan energi hijau sepenuhnya, selaras dengan visi keberlanjutan perusahaan.
Varian pertama adalah charger 30W dengan satu port USB-C, dijual seharga €24,95 (sekitar Rp460.000). Charger ini kompatibel dengan berbagai standar pengisian populer seperti Power Delivery (PD), Programmable Power Supply (PPS), serta standar milik Samsung dan Apple.
Varian kedua adalah charger 65W dengan tiga port, yang direncanakan meluncur sebelum akhir September. Keduanya tersedia dalam versi colokan UK dan EU, namun Fairphone belum merilis versi untuk pasar AS karena masih menunggu proses sertifikasi.
Fokus pada Keberlanjutan
Fairphone menekankan bahwa semua produk baru ini dirakit dengan memanfaatkan energi hijau sepenuhnya. Selain itu, seluruh kabel dan charger dibekali garansi standar tiga tahun, lebih panjang dibandingkan banyak produk serupa di pasaran.
Meskipun harga kabel dan charger Fairphone cenderung lebih tinggi daripada produk sejenis dari merek lain, perusahaan menilai konsumen mendapatkan nilai tambah berupa proses produksi yang lebih etis, material daur ulang, serta garansi panjang yang memberikan rasa aman.
Ketersediaan Charger dan Kabel Fairphone
Bagi sebagian orang, membeli ponsel Fairphone yang dibanderol mulai ratusan dolar mungkin terasa memberatkan. Namun, aksesori seperti kabel dan charger ini dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau untuk mendukung misi keberlanjutan Fairphone. Dengan kisaran harga €20 hingga €40, konsumen dapat berkontribusi pada gerakan teknologi yang lebih ramah lingkungan tanpa harus melakukan investasi besar pada perangkat utama.
Fairphone juga memposisikan produk ini untuk menjangkau konsumen yang mungkin belum siap mengganti ponselnya, tetapi tetap ingin beralih ke aksesori yang lebih tahan lama dan diproduksi secara etis.
Tantangan dan Harapan Fairphone
Fairphone telah lama dikenal sebagai pelopor di bidang teknologi berkelanjutan, terutama dengan konsep ponsel modular yang mudah diperbaiki. Meski begitu, pasar aksesori memiliki persaingan ketat, baik dari merek global besar maupun produsen yang menawarkan harga jauh lebih murah.
Keunggulan Fairphone terletak pada nilai tambah dari sisi keberlanjutan, transparansi rantai pasok, dan fokus pada umur pakai produk yang lebih panjang. Jika strategi ini berhasil, kabel dan charger baru mereka bisa menjadi pintu masuk bagi konsumen yang nantinya berpotensi beralih ke ponsel Fairphone.
Kesimpulan
Peluncuran kabel dan charger baru ini menunjukkan bahwa Fairphone tidak hanya fokus pada perangkat ponsel, tetapi juga ingin memperluas misi keberlanjutan mereka ke lini aksesori. Dengan kombinasi material daur ulang, ketahanan tinggi, dukungan teknologi terbaru, dan garansi panjang, produk ini menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin mengurangi jejak lingkungan mereka. Meskipun harganya lebih tinggi dari produk massal, nilai tambah yang ditawarkan sejalan dengan komitmen Fairphone untuk menciptakan teknologi yang lebih etis dan bertanggung jawab.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Proyek “Stargate”: OpenAI, Oracle, dan SoftBank Gelontorkan US$500 Miliar untuk Infrastruktur AI Raksasa
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 – Dunia teknologi kembali diguncang dengan pengumuman investasi kolosal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga raksasa global, yakni OpenAI, Oracle, dan SoftBank,…
Pergeseran ke “World Models”: AI Kini Alihkan Fokus dari LLM ke Pemahaman Dunia Nyata
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Dunia kecerdasan buatan (AI) tengah memasuki fase baru. Jika selama beberapa tahun…
OpenAI Siapkan “Sora 2”: Aplikasi Sosial Berbasis Video AI ala TikTok, Era Baru Kreativitas Digital Dimulai
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Setelah sukses mengguncang dunia teknologi dengan ChatGPT dan inovasi AI generatif lainnya,…
Kepercayaan Publik Australia terhadap AI & Media Sosial Menurun: Etika Jadi Sorotan Utama
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Sebuah laporan terbaru dari Australian National University (ANU) mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan…
DeepSeek Luncurkan Model Eksperimental “V3.2-Exp” dan Turunkan Harga API Lebih dari 50%: Gebrakan Baru di Dunia AI
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 – Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, kembali menjadi sorotan…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (820)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags