BIKI Startup Asal Yogyakarta Raih Penghargaan Internasional di TECH PLANTER 2025: Inovasi Bio-Based yang Ubah Limbah Menjadi Solusi Ketahanan Pangan
Inovasi hijau kembali datang dari dunia startup Indonesia. Perusahaan rintisan asal Yogyakarta, BIKI (Bio Inovasi Kehidupan Indonesia), berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan memenangkan penghargaan utama dalam ajang TECH PLANTER Indonesia 2025, kompetisi inovasi teknologi yang diselenggarakan oleh Leave a Nest Japan.
Startup ini mendapat pengakuan atas terobosannya di bidang teknologi bio-based yang memanfaatkan limbah kulit udang menjadi “edible coating”, yaitu lapisan alami yang dapat dimakan untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran segar. Inovasi tersebut tidak hanya mengatasi masalah limbah pangan, tetapi juga berkontribusi langsung pada pengurangan sampah organik dan peningkatan ketahanan pangan nasional.
Latar Belakang: Tantangan Limbah Pangan di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pangan terbesar di Asia Tenggara, namun ironisnya juga menjadi salah satu penyumbang limbah pangan (food waste) terbesar di dunia. Berdasarkan data Bappenas (2022), Indonesia membuang antara 23–48 juta ton makanan setiap tahun, sebagian besar berasal dari buah dan sayuran yang rusak atau busuk sebelum sampai ke konsumen.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga lingkungan. Proses pembusukan limbah pangan menghasilkan emisi gas metana yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dalam konteks inilah, inovasi BIKI menjadi sangat relevan menghadirkan teknologi tepat guna yang mampu memperpanjang umur pangan sekaligus mengurangi limbah.
Inovasi “Edible Coating” dari Limbah Kulit Udang
Produk unggulan BIKI adalah edible coating bio-based yang dikembangkan dari kitin dan kitosan, dua senyawa alami yang ditemukan pada kulit udang dan kepiting. Melalui proses bioteknologi dan rekayasa kimia ramah lingkungan, tim BIKI berhasil menciptakan lapisan pelindung transparan yang dapat diaplikasikan langsung ke permukaan buah dan sayuran.
Lapisan ini berfungsi seperti “kulit kedua” yang memperlambat proses oksidasi dan penguapan air, sehingga buah dan sayuran tetap segar hingga dua kali lebih lama dibandingkan tanpa pelapisan. Selain itu, karena terbuat dari bahan alami, coating ini aman dikonsumsi, tidak beracun, dan biodegradable.
CEO BIKI, Ardian Mahendra, menjelaskan bahwa ide awalnya muncul dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah pangan di pasar tradisional Yogyakarta. “Kami melihat banyak buah bagus yang terbuang hanya karena sedikit memar atau rusak di kulitnya. Di sisi lain, limbah kulit udang dari industri makanan laut belum dimanfaatkan secara optimal. Kami mencoba menggabungkan dua masalah itu menjadi satu solusi,” ungkapnya.
Proses pengembangan produk ini melibatkan penelitian bersama Laboratorium Bioteknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan dukungan inkubasi dari Science Techno Park Yogyakarta.
Penghargaan TECH PLANTER 2025 dan Apresiasi Internasional
Kemenangan BIKI di ajang TECH PLANTER Indonesia 2025 menjadi tonggak penting bagi ekosistem startup sains dan teknologi di Tanah Air. Kompetisi yang diadakan oleh Leave a Nest Japan ini menyeleksi lebih dari 150 startup dari berbagai bidang seperti agritech, biotech, energi, dan material sains.
BIKI terpilih sebagai Grand Winner berkat penerapan prinsip circular economy (ekonomi sirkular) yang kuat, serta dampaknya yang nyata terhadap masalah sosial dan lingkungan. Dewan juri menilai teknologi BIKI sebagai “solusi bio-based yang sederhana, scalable, dan sangat relevan untuk negara tropis seperti Indonesia.”
Selain penghargaan utama, BIKI juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program kolaborasi riset internasional di Jepang, serta akses pendanaan awal untuk memperluas skala produksi coating-nya secara komersial.
Menurut Dr. Yukihiro Maru, CEO Leave a Nest Japan, “BIKI mewakili semangat inovasi Asia menggunakan sumber daya lokal untuk menjawab tantangan global. Kami melihat potensi besar untuk teknologi ini diterapkan di negara-negara berkembang lainnya.”
Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan
Inovasi BIKI membawa potensi besar bagi sektor pertanian, logistik pangan, dan retail modern. Dengan memperpanjang umur simpan buah dan sayur tanpa bahan kimia, pelaku usaha seperti petani, pedagang, dan distributor dapat mengurangi kerugian pasca-panen yang selama ini mencapai 30–40%.
Menurut hasil uji coba yang dilakukan di pasar Sleman dan Bantul, edible coating BIKI mampu memperpanjang kesegaran buah pisang hingga 10 hari dan tomat hingga 12 hari, dibandingkan kondisi normal yang hanya bertahan 5–6 hari. Hal ini secara langsung meningkatkan nilai ekonomi produk dan mengurangi jumlah buah busuk yang terbuang.
Lebih jauh lagi, teknologi BIKI mendukung agenda sustainability (keberlanjutan) dengan memanfaatkan limbah industri perikanan yang sebelumnya menjadi sumber pencemaran menjadi bahan bernilai tinggi. Setiap 1 ton kulit udang yang diolah dapat menghasilkan hingga 300 liter larutan coating siap pakai, sekaligus mengurangi emisi karbon dari proses pembuangan limbah organik.
Sinergi Lokal dan Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan BIKI tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah DIY, Kementerian Riset dan Teknologi, serta lembaga pendanaan startup seperti Indonesia Innovation Network (IIN).
Dalam waktu dekat, BIKI berencana membangun pabrik mini bio-coating di kawasan Bantul dengan kapasitas produksi 10.000 liter per bulan. Produk ini nantinya akan dijual ke koperasi petani, eksportir buah, hingga jaringan supermarket yang membutuhkan pelapis alami untuk menjaga kualitas produknya.
Selain untuk buah dan sayur, tim riset BIKI juga tengah mengembangkan varian coating untuk daging segar, bunga potong, dan produk organik lainnya. Langkah ini diharapkan mampu memperluas dampak ekonomi dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem green technology global.
Ardian Mahendra menegaskan, “Kami tidak hanya ingin menjadi startup yang menang penghargaan, tapi benar-benar menciptakan perubahan nyata. Indonesia kaya akan bahan alam, dan dengan pendekatan teknologi bio-based, kita bisa menjadikan limbah sebagai peluang bisnis yang berkelanjutan.”
Kesimpulan
Kemenangan BIKI di TECH PLANTER Indonesia 2025 menunjukkan bahwa inovasi berbasis sains dan keberlanjutan tidak harus datang dari laboratorium besar atau perusahaan multinasional. Dari kota Yogyakarta, BIKI membuktikan bahwa solusi cerdas untuk masalah pangan dan lingkungan bisa lahir dari kreativitas anak bangsa.
Dengan mengubah limbah kulit udang menjadi pelapis alami yang memperpanjang umur buah dan sayur, startup ini tidak hanya membantu petani dan pelaku usaha lokal, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pengurangan limbah dan emisi karbon nasional.
BIKI menjadi contoh nyata bahwa masa depan teknologi Indonesia adalah hijau, inklusif, dan berbasis inovasi lokal. Melalui semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Indonesia tidak hanya bisa menjadi konsumen teknologi dunia tetapi juga penciptanya.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Shell Indonesia Hadirkan Helix Ultra Generasi Baru: Inovasi Teknologi Formula Canggih untuk Masa Depan Otomotif Ramah Mesin dan Ramah Lingkungan
alya 08/11/2025 0Jakarta, Industri otomotif Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran produk terbaru dari Shell Indonesia, yaitu Shell Helix Ultra dengan formula generasi baru. Produk pelumas…
Tiongkok Percepat Revolusi Teknologi Nasional: Pedoman Baru Pemerintah Dorong Penerapan Inovasi dan Produk Canggih Secara Masif
alya 08/11/2025 0Pemerintah Tiongkok baru saja merilis sebuah pedoman nasional yang berfokus untuk mempercepat pengembangan serta penerapan…
Meta Platforms Gelontorkan Investasi Rp 9.600 Triliun untuk Pusat Data AI: Langkah Raksasa Menuju Dominasi Teknologi Masa Depan
alya 08/11/2025 0Perusahaan teknologi global Meta Platforms Inc., yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, kembali menjadi pusat perhatian…
Guncangan di Pasar Teknologi Global: Saham AI Tertekan, Sinyal Risiko Baru di Balik Euforia Kecerdasan Buatan
alya 08/11/2025 0Pekan ini, pasar saham global mengalami penurunan tajam yang mengguncang sektor teknologi dan kecerdasan buatan…
Langkah Besar Teknologi Nasional: ITB Serahkan Laptop Berkomponen Dalam Negeri kepada Kemenperin, Wujud Nyata Kemandirian Digital Indonesia
alya 08/11/2025 0Dalam upaya memperkuat ekosistem industri teknologi di tanah air, Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (961)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (62)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags
