Huawei Luncurkan Infrastruktur AI Canggih untuk Perkuat Kemandirian Teknologi di Tengah Tekanan Ekspor AS
Shenzhen, 6 Oktober 2025 Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co. Ltd., resmi memperkenalkan serangkaian produk dan solusi infrastruktur kecerdasan buatan (AI) terbarunya dalam acara Huawei Connect 2025 di Shanghai. Peluncuran ini menandai langkah strategis perusahaan untuk memperkuat kemandirian teknologi nasional, di tengah tekanan dan pembatasan ekspor komponen penting dari Amerika Serikat yang terus berlanjut.
Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat bahwa Huawei tidak hanya bertahan dari tekanan geopolitik, tetapi juga bertransformasi menjadi pemain utama dalam ekosistem AI global, terutama di bidang chipset AI, layanan cloud, dan platform pengembang (developer ecosystem).
Latar Belakang: Ketegangan Dagang dan Dorongan Kemandirian
Sejak tahun 2019, Huawei menjadi target sanksi perdagangan dari pemerintah Amerika Serikat yang membatasi aksesnya terhadap teknologi semikonduktor canggih, termasuk chip buatan AS dan perangkat lunak dari mitra global seperti Google.
Akibatnya, perusahaan harus membangun rantai pasok teknologi sendiri mulai dari perangkat keras, sistem operasi, hingga ekosistem pengembang.
Kini, melalui peluncuran “Huawei AI Infrastructure 2025”, perusahaan menegaskan bahwa era ketergantungan pada komponen impor telah berakhir.
“Kami tidak akan lagi menunggu pintu terbuka. Kami membangun pintu sendiri,” tegas Meng Wanzhou, Rotating Chairwoman Huawei, dalam pidato pembukaannya di Shanghai Expo Center.
“Teknologi AI adalah medan kompetisi global berikutnya, dan Huawei siap memimpin dengan kemampuan penuh dari hulu hingga hilir.”
Chipset Ascend Baru: Otak AI Buatan Sendiri
Salah satu sorotan utama dari peluncuran ini adalah chipset AI Ascend 920B, generasi penerus dari seri Ascend yang dirancang untuk menyaingi prosesor kelas atas seperti Nvidia H100 dan AMD MI300.
Ascend 920B diklaim mampu mencapai performansi komputasi hingga 900 teraflops (FP16) dengan efisiensi daya 30% lebih baik dibandingkan versi sebelumnya.
Chip ini akan menjadi tulang punggung bagi pusat data AI Huawei Cloud, mendukung pelatihan model-model besar seperti Pangu AI Model 5.0, yang kini digunakan dalam sektor pemerintahan, pendidikan, hingga riset ilmiah.
Selain itu, Huawei juga memperkenalkan AI Compute Cluster “Atlas 3000”, sistem komputasi berskala besar yang memungkinkan pelatihan model AI dalam skala eksaflop dengan efisiensi pendinginan inovatif berbasis cairan.
Teknologi ini menjadi upaya perusahaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap GPU berbasis AS, sambil memperluas kemampuan pemrosesan lokal.
Huawei Cloud AI 3.0: Layanan Cloud Cerdas untuk Asia dan Dunia
Selain chip, Huawei juga meluncurkan Huawei Cloud AI 3.0, generasi terbaru dari platform cloud perusahaan yang mengintegrasikan AI-native infrastructure dengan sistem keamanan siber berbasis AI.
Platform ini dirancang untuk membantu perusahaan dan pemerintah membangun, melatih, dan mengimplementasikan model AI lokal tanpa harus mengandalkan layanan cloud Barat seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure.
Beberapa fitur unggulan Huawei Cloud AI 3.0 meliputi:
- AI Fabric Acceleration: arsitektur jaringan berlatensi rendah untuk pelatihan model besar.
- Model-as-a-Service (MaaS): akses mudah ke model Pangu AI untuk sektor energi, pertanian, dan manufaktur.
- GaussDB AI Engine: sistem database cerdas yang mengotomatisasi analisis big data industri.
“Kami tidak hanya membangun cloud, kami membangun fondasi bagi dunia yang cerdas,” ujar Zhang Ping’an, CEO Huawei Cloud, dalam sesi terpisah.
“Tujuan kami adalah menyediakan infrastruktur AI yang inklusif bukan hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga untuk startup dan lembaga pendidikan di seluruh dunia.”
Ekosistem Pengembang: Huawei AI Developer Platform
Untuk memperluas inovasi, Huawei juga meluncurkan AI Developer Platform 2.0, sebuah pusat kolaborasi bagi pengembang, akademisi, dan perusahaan rintisan (startup) di seluruh dunia.
Platform ini menyediakan alat open-source, SDK (Software Development Kit), dan akses GPU Ascend virtual bagi para pengembang untuk membangun dan menguji aplikasi AI secara langsung di lingkungan cloud Huawei.
Langkah ini menempatkan Huawei sejajar dengan perusahaan global seperti OpenAI, Anthropic, dan Google DeepMind, dalam hal membangun komunitas AI yang berkelanjutan.
Sejak versi beta diluncurkan pertengahan tahun lalu, sudah ada lebih dari 400.000 pengembang aktif dari 45 negara yang menggunakan layanan ini termasuk dari Indonesia, Malaysia, dan Vietnam.
Tantangan dan Strategi Jangka Panjang
Meski inovasi Huawei mendapat pujian, tantangan tetap besar.
Larangan ekspor chip canggih dari AS dan sekutunya seperti Jepang dan Belanda membatasi akses Huawei terhadap peralatan fabrikasi kelas 3 nanometer.
Namun, perusahaan terus berinovasi melalui kolaborasi dengan perusahaan domestik seperti SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corp) untuk mengembangkan chip 5 nm buatan Tiongkok.
Selain itu, Huawei mengandalkan pendekatan “AI Localization Strategy” membangun data center dan ekosistem lokal di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, untuk menghindari hambatan geopolitik dan memperluas pasar.
Analis teknologi dari IDC China, Li Zhiyuan, mengatakan bahwa langkah Huawei ini merupakan “titik balik dalam industri AI Tiongkok.”
“Jika mereka berhasil mencapai performa setara Nvidia secara lokal, maka dunia akan melihat diversifikasi nyata dalam ekosistem komputasi AI global,” jelasnya.
Dampak Global: Arah Baru Industri AI Dunia
Peluncuran infrastruktur AI Huawei mencerminkan pergeseran kekuatan teknologi global dari dominasi Barat menuju multipolaritas digital.
Negara-negara berkembang kini memiliki alternatif selain infrastruktur berbasis AS, dengan solusi yang lebih terjangkau dan terdesentralisasi.
Selain mendukung ambisi “Made in China 2025”, inovasi ini juga membuka peluang bagi kolaborasi dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dalam membangun pusat data AI regional dan mempercepat adopsi transformasi digital berbasis AI.
“AI bukan lagi sekadar alat,” kata Meng Wanzhou menutup acara.
“Ia adalah fondasi peradaban digital. Huawei ingin memastikan bahwa setiap bangsa memiliki hak untuk membangunnya sendiri.”
Kesimpulan
Langkah Huawei meluncurkan infrastruktur AI lengkap mulai dari chip, cloud, hingga platform pengembang bukan hanya respons terhadap tekanan Amerika Serikat, tetapi juga strategi besar menuju kedaulatan teknologi global.
Dengan kekuatan riset dan dukungan ekosistem domestik yang besar, Huawei kini berdiri sebagai simbol bahwa inovasi bisa tumbuh bahkan di tengah sanksi internasional.
Dan jika strategi ini berhasil, bukan mustahil Huawei akan menjadi salah satu pemain terkuat dalam infrastruktur AI dunia, membuka babak baru bagi kompetisi global di era kecerdasan buatan.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Proyek Ambisius OpenAI & Jony Ive Tersendat: Inovasi Perangkat AI Konsumen Hadapi Hambatan Teknis dan Strategis
alya 07/10/2025 0San Francisco, AS Kolaborasi antara OpenAI dan desainer legendaris Jony Ive yang disebut-sebut akan melahirkan “iPhone untuk era AI” dikabarkan menghadapi sejumlah hambatan besar. Proyek…
OpenAI dan Jony Ive Hadapi Tantangan Teknis: Ambisi Membuat Perangkat AI Konsumen Terganjal Kompleksitas Desain dan Hardware
alya 07/10/2025 0San Francisco, 6 Oktober 2025 Kolaborasi besar antara OpenAI dan desainer legendaris Jony Ive, yang…
Kolaborasi Raksasa: Digital Realty, Dell, dan DXC Bersatu Percepat Adopsi AI di Dunia Korporasi
alya 07/10/2025 0California, AS Tiga pemain besar dunia teknologi, Digital Realty, Dell Technologies, dan DXC Technology, resmi…
Huawei Luncurkan Infrastruktur AI Canggih untuk Perkuat Kemandirian Teknologi di Tengah Tekanan Ekspor AS
alya 07/10/2025 0Shenzhen, 6 Oktober 2025 Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co. Ltd., resmi memperkenalkan serangkaian…
Gelombang Baru Inovasi: 70% Startup Asia Tenggara Kini Digerakkan oleh Kecerdasan Buatan
alya 07/10/2025 0Jakarta, 6 Oktober 2025 Asia Tenggara sedang berada di tengah gelombang besar transformasi digital. Dalam…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (847)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags