Blog

Ho Chi Minh City Menuju Era Baru: Menjadi Pusat Kecerdasan Buatan dan Semikonduktor ASEAN

Ho Chi Minh City, Vietnam Oktober 2025

Vietnam tengah bersiap untuk melangkah ke babak baru dalam revolusi teknologi global. Melalui strategi ambisius yang diluncurkan awal bulan ini, Kota Ho Chi Minh menargetkan diri untuk menjadi pusat pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan industri semikonduktor terdepan di kawasan Asia Tenggara.

Langkah ini bukan sekadar rencana pembangunan ekonomi biasa, tetapi merupakan visi jangka panjang Vietnam untuk mentransformasi diri dari negara berbasis manufaktur menjadi ekonomi berbasis teknologi tinggi menjadikan Ho Chi Minh City sebagai jantung inovasi dan riset teknologi di ASEAN.

Transformasi Teknologi Sebagai Arah Baru Pembangunan Vietnam

Dalam konferensi “Digital Future of Vietnam 2035” yang digelar di Ho Chi Minh City, Nguyen Van Nen, Sekretaris Komite Partai Ho Chi Minh, menyampaikan bahwa pemerintah kota telah menetapkan peta jalan strategis untuk mengembangkan sektor AI dan semikonduktor dalam sepuluh tahun ke depan.

Fokus utamanya meliputi:

  1. Pembangunan pusat riset dan inovasi AI internasional,
  2. Pembentukan zona teknologi tinggi (High-Tech Park) untuk industri semikonduktor,
  3. Kemitraan dengan universitas global dan perusahaan teknologi besar,
  4. Penciptaan ekosistem startup berbasis teknologi canggih,
  5. Pelatihan dan penarikan talenta digital dari seluruh dunia.

Menurut Nguyen, Ho Chi Minh City memiliki potensi besar untuk menjadi “Silicon Valley of Southeast Asia” karena kombinasi unik antara populasi muda, dukungan pemerintah yang kuat, dan infrastruktur teknologi yang terus berkembang.

“Kami tidak hanya ingin menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta inovasi yang memengaruhi dunia,” tegas Nguyen.

Investasi Besar-Besaran di Bidang Semikonduktor

Salah satu langkah nyata dari strategi ini adalah pembangunan pusat industri semikonduktor nasional di kawasan Saigon Hi-Tech Park (SHTP). Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas produksi chip skala besar, pusat riset material mikroelektronik, serta program akselerasi startup hardware.

Pemerintah Vietnam telah menyiapkan insentif fiskal besar-besaran bagi perusahaan global yang ingin berinvestasi, termasuk pembebasan pajak hingga 15 tahun, dukungan pembiayaan riset, serta kemudahan akses lahan industri.

Beberapa perusahaan internasional seperti Intel, Samsung, dan TSMC disebut telah menyatakan minat untuk memperluas operasi mereka di Vietnam, terutama setelah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China yang mendorong diversifikasi rantai pasok semikonduktor global.

“Vietnam telah menjadi lokasi strategis untuk mengamankan rantai pasokan chip dunia. Dengan infrastruktur dan dukungan regulasi yang kuat, kami yakin Ho Chi Minh akan menjadi pusat penting dalam ekosistem semikonduktor regional,” ujar Le Quoc Vinh, Kepala Badan Investasi Teknologi Vietnam.

AI Sebagai Kunci Ekonomi Digital Vietnam

Selain semikonduktor, kecerdasan buatan (AI) menjadi pilar kedua dalam strategi digital Ho Chi Minh City. Pemerintah berencana membangun Vietnam AI Innovation Hub, pusat riset yang akan menampung lebih dari 2.000 ilmuwan data, insinyur, dan peneliti internasional.

Pusat ini akan berfokus pada:

  • AI untuk pemerintahan digital (GovTech),
  • AI dalam transportasi cerdas dan mobilitas perkotaan,
  • Analitik data untuk sektor kesehatan dan pendidikan,
  • Teknologi bahasa alami untuk mendukung bisnis lokal dan ekspor digital.

Ho Chi Minh juga mulai mengintegrasikan AI ke dalam tata kelola kota, seperti sistem pengawasan lalu lintas cerdas, manajemen energi berbasis data real-time, dan asisten virtual pemerintah untuk layanan publik.

Menurut Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Vietnam, langkah ini merupakan bagian dari program nasional “Digital Vietnam 2045”, yang menargetkan kontribusi ekonomi digital hingga 40% dari PDB nasional pada tahun 2045.

Kolaborasi Global dan Penarikan Talenta Internasional

Untuk mempercepat transformasi teknologi, Ho Chi Minh City aktif menjalin kemitraan global. Pemerintah telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah lembaga seperti MIT (Massachusetts Institute of Technology), NVIDIA, dan Google DeepMind untuk mendukung riset AI dan pengembangan talenta.

Selain itu, kota ini juga meluncurkan program visa teknologi khusus, yang memungkinkan insinyur, ilmuwan, dan pengembang AI dari luar negeri bekerja dan menetap dengan mudah di Vietnam.

Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan tenaga ahli semikonduktor dan AI, yang saat ini menjadi tantangan utama di seluruh dunia.

“Kami membuka pintu bagi semua talenta global yang ingin berkontribusi dalam membangun masa depan teknologi Vietnam,” ungkap Le Hoai Nam, Wakil Ketua Komite Riset Digital Ho Chi Minh.

Ekosistem Startup dan Dukungan Modal Ventura

Langkah ambisius ini juga diperkuat dengan kebijakan inkubasi startup teknologi. Pemerintah kota menggandeng lebih dari 30 lembaga modal ventura (VC) internasional untuk mendanai startup lokal di bidang AI, IoT, dan chip desain.

Ho Chi Minh kini memiliki lebih dari 1.200 startup aktif, dengan pertumbuhan 25% per tahun menjadikannya salah satu kota dengan pertumbuhan startup tercepat di Asia Tenggara setelah Singapura dan Jakarta.

Pemerintah kota juga meluncurkan “AI Founders Program”, yang menyediakan dana hibah hingga USD 1 juta untuk startup yang berhasil mengembangkan solusi AI berdampak sosial, seperti sistem kesehatan prediktif, agritech, dan logistik pintar.

Tantangan: Infrastruktur dan Kompetisi Global

Meski optimis, para analis menilai bahwa Vietnam masih menghadapi sejumlah tantangan besar.

Infrastruktur data nasional perlu diperkuat, termasuk kapasitas cloud, konektivitas 5G, serta pasokan listrik berkelanjutan untuk mendukung pusat data dan fasilitas semikonduktor.

Selain itu, Vietnam harus bersaing dengan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang juga berinvestasi besar di sektor AI dan chip.

Namun, keunggulan Vietnam terletak pada biaya tenaga kerja kompetitif, dukungan kebijakan kuat, serta posisi geopolitik yang strategis di tengah dinamika rantai pasok global.

Masa Depan Ho Chi Minh: Dari Kota Industri ke Kota Inovasi

Jika strategi ini berhasil, Ho Chi Minh City berpotensi menjadi pemain kunci dalam ekonomi teknologi global dalam dekade mendatang.

Dengan kombinasi investasi semikonduktor, riset AI, serta kolaborasi internasional, kota ini akan bertransformasi dari pusat manufaktur menjadi pusat inovasi berbasis pengetahuan (knowledge-driven city).

“Kami percaya bahwa masa depan Vietnam ada di tangan para insinyur dan inovator muda.

Ho Chi Minh City akan menjadi tempat di mana ide, teknologi, dan talenta dunia bertemu,” tutup Nguyen Van Nen.

Kesimpulan

Langkah besar Ho Chi Minh City untuk menjadi pusat AI dan semikonduktor ASEAN menandai era baru dalam lanskap teknologi Asia Tenggara.

Dengan strategi ambisius, dukungan kebijakan yang kuat, dan kolaborasi global yang luas, Vietnam menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar ingin mengikuti tren teknologi dunia tetapi menjadi salah satu kekuatan penggeraknya.

Jika visi ini terealisasi, bukan tidak mungkin Ho Chi Minh City akan menjadi “otak digital Asia Tenggara”, memainkan peran vital dalam membentuk masa depan ekonomi berbasis AI dan chip di kawasan ini.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Transformasi Energi Bersih Indonesia: Proyek “Waste-to-Energy” di 33 Kota Butuh Pendanaan US$5,5 Miliar

alya 13/10/2025

Jakarta, Oktober 2025 Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah ambisius dalam transisi menuju energi bersih dengan mengusung proyek waste-to-energy (WTE) atau pembangkit listrik tenaga sampah di…

Kebakaran di Kawasan Industri Nikel Morowali: Tantangan Keamanan Teknologi dan Otomasi Industri di Era Modern

alya 13/10/2025

Morowali, Sulawesi Tengah Insiden kebakaran kembali mengguncang kawasan industri logam terbesar di Indonesia, Indonesia Morowali…

Global Sources Hong Kong 2025: Pameran Teknologi Dunia Hadirkan Ekosistem eSports Terpadu dan Inovasi Gaming Masa Depan

alya 13/10/2025

Dunia teknologi kembali menyorot Hong Kong setelah acara Global Sources Hong Kong Shows Phase I…

Amazon Resmi Luncurkan Alexa+: Asisten Suara Generasi Baru dengan Kecerdasan Emosional dan Memori AI yang Lebih Manusiawi

alya 13/10/2025

Seattle, Oktober 2025 Amazon kembali menggebrak dunia teknologi dengan peluncuran Alexa+, generasi terbaru dari asisten…

Microsoft Perluas Infrastruktur Cloud dan AI di Asia Tenggara: Indonesia Jadi Pusat Region Azure Baru

alya 13/10/2025

Jakarta, 10 Oktober 2025 Raksasa teknologi Microsoft kembali mempertegas komitmennya untuk memperluas infrastruktur cloud dan…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!