
Xiaomi Siapkan Chipset Xring, Bakal Saingi Qualcomm dan MediaTek
Xiaomi, salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, kini tengah menyiapkan langkah besar dengan merilis chipset buatan mereka sendiri. Chipset yang diberi nama “Xring” ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Xiaomi pada produsen chipset lain seperti Qualcomm dan MediaTek.

Jika berhasil, Xring dapat menjadi batu loncatan bagi Xiaomi dalam bersaing di pasar teknologi dengan cara yang lebih mandiri. Bocoran tentang chipset ini sudah beredar, dan informasi terbaru menyebutkan bahwa Xring kemungkinan besar akan diluncurkan pada bulan Mei 2025.
Inilah Bocoran Nama dan Tanggal Peluncuran Chipset Xiaomi Xring
Vendor smartphone Xiaomi disebut sedang menyiapkan chipset mobile buatan mereka sendiri. Kabarnya, chipset itu akan bernama “Xring” dan akan dirilis Xiaomi dalam waktu dekat. Informasi mengenai rilisnya chipset Xring pertama kali dibocorkan oleh akun tipster bernama Fixed Focus Digital. Dalam unggahannya di media sosial Weibo, ia menyebut bahwa Xring diperkirakan akan diluncurkan pada bulan Mei.
Dalam bocoran tersebut, tanggal peluncuran yang disebutkan adalah “Mei 2x”. Ini mengindikasikan bahwa chipset Xring kemungkinan besar akan diperkenalkan antara tanggal 20 sampai 29 Mei. Meski begitu, Fixed Focus Digital mengatakan bahwa tanggal peluncuran itu masih belum pasti. Artinya, Xiaomi mungkin saja melakukan perubahan jadwal di luar perkiraan tanggal yang sudah diprediksi.
Bocoran Spesifikasi Awal Xiaomi Xring
Selain bocoran soal nama dan tanggal peluncuran, akun tipster tersebut juga membocorkan beberapa informasi mengenai spesifikasi yang dibawa oleh chipset Xiaomi Xring. Chipset Xring disebut akan ditopang Central Processing Unit (CPU) dari ARM. Ini berbeda dengan CPU pada Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm yang menggunakan inti (core) Oryon.
Desain CPU ARM pada Xiaomi Xring ini kabarnya akan membawa inti (core) Cortex X925 dengan kecepatan clock hingga 3,20 GHz. Akun Fixed Focus Digital juga menyebutkan bahwa chipset Xring kemungkinan besar akan dirancang menggunakan teknologi fabrikasi 4nm N4P buatan TSMC. Walaupun, ada juga spekulasi yang menyatakan bahwa Xiaomi sempat mempertimbangkan untuk memproduksi Xring secara massal dengan teknologi 3nm.
Mengapa Xiaomi Memilih 4nm?
Menurut laporan yang beredar, tape out atau tahap akhir desain System on Chip (SoC) berbasis 3nm tersebut bahkan sudah rampung digarap pada akhir 2024. Salah satu alasan mengapa Xiaomi akhirnya memilih untuk menggunakan fabrikasi 4nm adalah karena biaya produksi teknologi 3nm yang dinilai cukup tinggi. Untuk proses tape-out chip saja bahkan disebut bisa menghabiskan biaya hingga jutaan dollar AS.
Selain itu, jika Xiaomi tetap memproduksi chip Xring dengan teknologi fabrikasi 3nm, perusahaan asal China ini dinilai bisa berisiko menjadi sasaran sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS). Adapun sanksi tersebut bisa berupa batasan akses Xiaomi terhadap teknologi dan komponen penting seperti chip, yang dapat menghambat perkembangan perusahaan. Sanksi ini serupa dengan yang dialami oleh perusahaan Huawei sebelumnya.
Strategi Xiaomi Mengurangi Ketergantungan Chipset
Xiaomi sendiri belum memberikan informasi resmi terkait detail maupun spesifikasi chipset Xring. Namun, dengan adanya bocoran yang beredar, ini mengindikasikan bahwa perusahaan tampaknya ingin mengurangi ketergantungan mereka terhadap produsen chipset lain. Selama ini, smartphone Xiaomi diketahui mengandalkan chipset buatan Qualcomm atau MediaTek.
Dengan memproduksi chip buatannya sendiri, Xiaomi kemungkinan tidak akan terlalu bergantung pada kedua produsen chip tersebut. Langkah ini juga menunjukkan keseriusan Xiaomi dalam mengembangkan ekosistem teknologi mereka sendiri. Dengan memiliki chipset buatan internal, Xiaomi dapat menyesuaikan performa chip dengan kebutuhan produk mereka secara lebih optimal.
Bagimana Peta Persaingan Industri Chipset?
Persaingan di industri chipset saat ini semakin ketat. Qualcomm masih menjadi pemimpin pasar chipset flagship dengan seri Snapdragon. Di sisi lain, MediaTek berhasil merebut pangsa pasar besar lewat chipset kelas menengah seperti Dimensity. Tidak ketinggalan, Samsung juga mengembangkan chipset Exynos untuk lini Galaxy mereka, meski performanya kerap menuai kritik.
Apple menjadi contoh sukses dalam pengembangan chipset internal melalui seri A dan M. Keberhasilan Apple tersebut bisa menjadi inspirasi bagi Xiaomi untuk menempuh jalan serupa. Namun, tantangan pengembangan chip internal tidak bisa dianggap sepele. Selain memerlukan investasi besar, Xiaomi juga harus memastikan performa Xring bisa bersaing dengan Snapdragon dan Dimensity.
Keuntungan dan Tantangan Chipset Internal
Penggunaan chipset internal memberi keunggulan dari sisi kontrol dan efisiensi. Xiaomi dapat mengatur performa, konsumsi daya, dan fitur AI sesuai kebutuhan mereka sendiri. Selain itu, waktu pembaruan software dan integrasi hardware bisa dilakukan dengan lebih fleksibel. Namun, semua ini baru bisa terjadi bila Xring berhasil memenuhi ekspektasi pasar.
Langkah Xiaomi ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan teknologi besar mulai merancang chip sendiri. Selain Apple dan Samsung, Google juga sudah memulai pengembangan chip Tensor untuk perangkat Pixel mereka. Dengan mengembangkan chip sendiri, perusahaan bisa lebih leluasa berinovasi tanpa tergantung pihak ketiga.
Reputasi Xiaomi dan Harapan Pasar Terhadap Chipset Xring
Meski demikian, membangun reputasi chipset dari nol bukan hal mudah. Xiaomi harus memastikan bahwa Xring tidak hanya kencang, tapi juga efisien dan stabil. Selain itu, ekosistem pengembang perlu diberi akses untuk optimalisasi aplikasi terhadap chip baru ini. Hal ini penting agar pengalaman pengguna tetap mulus dan maksimal.
Performa gaming dan pemrosesan AI juga menjadi sorotan utama di era sekarang. Jika Xring bisa menawarkan performa AI dan grafis tinggi, maka chip ini punya potensi besar di pasar. Namun, jika tidak, Xiaomi bisa mengalami kesulitan untuk bersaing melawan pemain lama yang sudah mapan.
Satu hal yang bisa menguntungkan Xiaomi adalah komunitas pengguna mereka yang besar dan loyal. Komunitas ini bisa menjadi penguji awal dan pendukung peluncuran Xring. Umpan balik dari pengguna juga bisa membantu Xiaomi dalam menyempurnakan chipset generasi berikutnya.
Langkah Xiaomi Menuju Ekosistem yang Lebih Mandiri
Keberhasilan Xring tidak hanya akan memengaruhi lini smartphone Xiaomi. Chipset ini juga bisa digunakan untuk perangkat lain seperti tablet, wearable, dan bahkan smart home device. Dengan begitu, Xiaomi bisa membangun ekosistem yang lebih kuat dan saling terhubung antar perangkat.
Jika Xring sukses di pasaran, ini bisa menjadi titik balik dalam strategi jangka panjang Xiaomi. Perusahaan bisa lebih mandiri dalam menentukan arah pengembangan produknya. Mereka juga bisa mengurangi risiko pasokan komponen yang saat ini jadi tantangan global.
Kesimpulan
Peluncuran Xring bisa menjadi sejarah baru bagi Xiaomi di dunia teknologi. Dengan mengambil langkah berani ini, Xiaomi menunjukkan ambisi mereka untuk bersaing di level tertinggi. Waktu akan membuktikan apakah Xring mampu mengukir prestasi atau justru menjadi eksperimen yang gagal.
Siap ciptakan solusi digital terbaik? Bangun aplikasi berkualitas tinggi bersama Wesclic Indonesia Neotech! Kunjungi Wesclic Product untuk detail lebih lanjut, dan ikuti kami di Wesclic Instagram untuk update inovasi digital terkini.
Recent Post
-
YouTube Uji Coba Paket Premium Duo Hemat untuk Dua Orang
-
RSUD Bunda Gunakan Teknologi Robotik Gen 2 untuk Operasi yang Lebih Aman
-
Google Bocorkan Desain Android Terbaru yang Lebih Ekspresif
-
Apple Kirim Peringatan Serangan Spyware ke Pengguna iPhone
-
Mistral AI, Inovasi Kecerdasan Buatan dari Prancis yang Saingi ChatGPT
-
TikTok Didenda Rp 9,8 Triliun Karena Ketahuan Kirim Data Pengguna ke China
-
Amazon Nova Premier Hadir dengan Kapasitas Konteks hingga 1 Juta Token
-
Fortnite Kembali Hadir di App Store, Apple Kalah di Pengadilan
Categories
- Business (150)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (27)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (364)
- Tips and Trick (73)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (30)
Tags
Read More
YouTube Uji Coba Paket Premium Duo Hemat untuk Dua Orang
titah 08/05/2025 0YouTube selalu berusaha memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Untuk itu, mereka kini tengah menguji coba paket Premium Duo, yang memungkinkan dua orang untuk berbagi langganan…
RSUD Bunda Gunakan Teknologi Robotik Gen 2 untuk Operasi yang Lebih Aman
titah 08/05/2025 0Teknologi di dunia medis terus berkembang dan membawa banyak perubahan. Salah satu inovasi terbaru yang…
Google Bocorkan Desain Android Terbaru yang Lebih Ekspresif
titah 08/05/2025 0Google selalu berusaha meningkatkan pengalaman pengguna Android melalui desain yang lebih menarik dan mudah digunakan.…
Apple Kirim Peringatan Serangan Spyware ke Pengguna iPhone
titah 08/05/2025 0Perangkat digital, terutama smartphone, kini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari komunikasi hingga…
Mistral AI, Inovasi Kecerdasan Buatan dari Prancis yang Saingi ChatGPT
titah 08/05/2025 0Mistral AI, sebuah perusahaan asal Prancis, mulai mencuri perhatian dunia dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatannya.…
Categories
- Business (150)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (27)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (364)
- Tips and Trick (73)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (30)
Popular Tags