OpenAI dan Broadcom Jalin Kerja Sama Besar untuk Produksi Chip AI Kustom: Akselerator 10 Gigawatt Siap Ubah Masa Depan Kecerdasan Buatan Global
San Francisco, AS Perusahaan kecerdasan buatan (AI) terkemuka OpenAI resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Broadcom, raksasa semikonduktor asal Amerika Serikat, untuk mengembangkan dan memproduksi chip AI kustom generasi baru. Proyek ambisius ini bertujuan menghadirkan kapasitas komputasi sebesar 10 gigawatt (GW) yang akan mulai beroperasi pada paruh kedua tahun 2026 dan rampung seluruhnya menjelang akhir 2029.
Kolaborasi ini menandai langkah besar OpenAI dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap Nvidia, yang hingga kini menjadi penyedia utama GPU (Graphics Processing Unit) untuk pelatihan dan operasi model-model AI besar seperti GPT-5 dan Gemini-level architecture.
Lebih dari sekadar kontrak produksi, proyek ini disebut sebagai tonggak penting menuju “AI sovereignty” di mana OpenAI mulai mengembangkan rantai pasokan dan infrastruktur hardware milik sendiri untuk menopang era AI superkomputasi global.
Latar Belakang: Ketergantungan AI pada GPU dan Krisis Pasokan
Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan chip AI melonjak drastis akibat ledakan adopsi teknologi generatif seperti ChatGPT, Claude, dan Gemini. Nvidia menjadi pemain dominan dengan chip seri H100 dan B200 Blackwell, yang menjadi tulang punggung pelatihan model AI di seluruh dunia.
Namun, lonjakan permintaan tersebut menyebabkan kelangkaan pasokan GPU global, yang berdampak langsung terhadap pengembangan AI di berbagai perusahaan besar, termasuk OpenAI sendiri.
CEO OpenAI, Sam Altman, telah lama menyuarakan keprihatinan terkait keterbatasan infrastruktur komputasi global, bahkan sempat menyinggung perlunya investasi triliunan dolar untuk membangun ekosistem chip AI baru.
“Untuk menghadirkan AI yang benar-benar mendukung peradaban, kita memerlukan infrastruktur fisik yang sama kuatnya dengan ambisi intelektualnya,” kata Altman dalam konferensi AI Compute Summit 2025.
Dengan menggandeng Broadcom salah satu produsen chip tersohor dunia dengan keahlian dalam sistem jaringan dan akselerator AI OpenAI kini mengambil langkah nyata untuk menciptakan alternatif GPU mereka sendiri yang sepenuhnya disesuaikan untuk kebutuhan model AI masa depan.
Detail Proyek: Akselerator AI 10 Gigawatt
Dalam rencana jangka panjang yang diumumkan, proyek ini mencakup rancangan, manufaktur, dan penyebaran sistem akselerator AI dengan daya hingga 10 GW skala yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam industri semikonduktor AI.
Kolaborasi ini akan berfokus pada:
- Pengembangan Chip AI Kustom “OAI-Core”
Broadcom akan memproduksi chip dengan arsitektur yang dirancang oleh OpenAI, menggabungkan logika tensor processing, cache ultra-cepat, serta interkoneksi berbasis Ethernet fabric generasi berikutnya untuk efisiensi data maksimal. - Ekspansi Fasilitas Produksi Multi-Regional
Produksi chip akan dilakukan di beberapa lokasi, termasuk pabrik Broadcom di Arizona, Singapura, dan Malaysia, dengan dukungan proses litografi 3 nanometer (3nm) hingga 2nm pada tahap selanjutnya. - Efisiensi Energi dan Pendinginan Skala Besar
Setiap akselerator akan dioptimalkan untuk efisiensi daya, dengan sistem pendingin cair (liquid immersion cooling) yang dapat menurunkan konsumsi energi hingga 25% dibandingkan GPU konvensional. - Integrasi dengan OpenAI Compute Network (OACN)
Chip ini akan menjadi tulang punggung infrastruktur OpenAI global jaringan superkomputer terdistribusi yang mendukung pelatihan model GPT masa depan dan inferensi real-time untuk ratusan juta pengguna ChatGPT.
Broadcom menegaskan bahwa proyek ini akan menjadi kolaborasi jangka panjang terbesar dalam sejarah perusahaan, dengan potensi kontrak bernilai puluhan miliar dolar AS.
Tujuan Utama: Kemandirian Komputasi AI
Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar OpenAI yang disebut Project Tigris, yaitu inisiatif multi-tahun untuk menciptakan rantai pasokan AI yang mandiri mencakup chip, data center, dan energi.
Menurut Chief Technology Officer OpenAI, Mira Murati, kebutuhan daya komputasi AI tumbuh sekitar 10 kali lipat setiap 18 bulan, sementara pasokan GPU global tidak mampu mengejar kecepatan tersebut.
“Untuk mencapai AGI (Artificial General Intelligence), kita memerlukan komputasi dengan keandalan tinggi dan biaya yang jauh lebih efisien. Chip buatan sendiri adalah langkah logis berikutnya,” ujar Murati.
Dengan produksi chip kustom ini, OpenAI berharap dapat menghemat biaya hingga 40% dalam pelatihan model-model besar, sekaligus meningkatkan throughput data hingga 3 kali lipat dibandingkan infrastruktur saat ini.
Dampak Global: Tantangan bagi Nvidia dan Industri Semikonduktor
Kerja sama OpenAI Broadcom ini dipandang sebagai ancaman langsung terhadap dominasi Nvidia di pasar chip AI. Meskipun Nvidia masih unggul dari sisi ekosistem perangkat lunak (CUDA dan TensorRT), kemampuan OpenAI untuk mengembangkan sistem internal dapat mengubah peta industri semikonduktor global.
Analis teknologi dari Morgan Stanley, Ellen Zhang, menyebut langkah ini sebagai “titik balik geopolitik komputasi AI”:
“Jika OpenAI berhasil memproduksi chip kustom berskala besar, mereka akan memiliki kontrol penuh atas siklus inovasi dari arsitektur model hingga perangkat keras. Itu artinya, kekuatan AI global mulai bergeser dari produsen GPU ke pengembang model AI itu sendiri.”
Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menciptakan ribuan lapangan kerja teknik di kawasan Asia Tenggara dan Amerika, seiring dengan peningkatan kapasitas produksi Broadcom untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang OpenAI.
Fokus pada Keberlanjutan Energi
Salah satu aspek menarik dari kolaborasi ini adalah fokus pada infrastruktur hijau dan efisiensi energi. Broadcom dan OpenAI berencana memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya dan nuklir mikro (modular small reactors) untuk menopang daya superkomputer di pusat-pusat data mereka.
Setiap pusat komputasi akan dibangun dengan sistem sirkulasi panas tertutup, meminimalkan emisi karbon hingga 60% dibandingkan pusat data tradisional.
Hal ini sejalan dengan visi Sam Altman yang juga aktif mendukung investasi energi bersih melalui perusahaan Helion Energy dan Oklo, dua startup nuklir yang dikabarkan akan ikut berperan dalam penyediaan daya proyek chip AI ini.
Masa Depan AI: Menuju Generasi GPT Selanjutnya
Dengan hadirnya chip kustom ini, OpenAI membuka jalan bagi pelatihan model AI generasi GPT-6 dan GPT-7, yang diperkirakan akan memiliki parameter hingga 50 triliun atau lebih.
Chip buatan sendiri memungkinkan OpenAI mengontrol setiap aspek performa dan efisiensi model, mempercepat pelatihan, serta memperluas kemampuan AI multimodal dari teks, suara, gambar, hingga video real-time.
“Kami tidak lagi hanya menulis kode,” kata Altman. “Kami membangun mesin yang akan menulis kode masa depan umat manusia.”
Kesimpulan
Kemitraan antara OpenAI dan Broadcom bukan hanya tentang chip, tetapi tentang kedaulatan komputasi dan masa depan kecerdasan buatan global.
Dengan proyek ini, OpenAI memantapkan posisinya bukan sekadar sebagai pengembang software AI, tetapi juga sebagai arsitek ekosistem teknologi masa depan yang menyatukan perangkat keras, perangkat lunak, dan energi dalam satu kesatuan.
Ketika akselerator AI 10 gigawatt pertama mulai beroperasi pada 2026, dunia akan menyaksikan transformasi baru:
era di mana AI tidak hanya hidup di server Nvidia, tetapi juga di otak silikon ciptaan OpenAI sendiri.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
