Blog

Pemerintah Indonesia Bekukan Worldcoin dan WorldID Karena Perekaman Retina

Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pembekuan operasional sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) untuk layanan Worldcoin dan WorldID. Pembekuan ini dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) setelah terungkapnya praktik perekaman data retina oleh layanan tersebut yang berujung pada iming-iming uang Rp800 ribu bagi yang bersedia melakukannya.

Apa yang Terjadi dengan Worldcoin dan WorldID?

Worldcoin adalah sebuah proyek cryptocurrency yang bertujuan untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif dan terdesentralisasi. Di sisi lain, WorldID adalah sistem identitas digital yang terkait dengan Worldcoin. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk memverifikasi identitas mereka melalui data biometrik, salah satunya dengan merekam retina mata. Praktik inilah yang menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.

Awalnya, warga Bekasi menjadi sorotan karena mereka dapat uang Rp800 ribu setelah bersedia ikut serta dalam perekaman data retina yang dilakukan oleh Worldcoin. Berbagai foto dan video antrean warga di depan gerai bertuliskan “World” mulai viral di media sosial, yang akhirnya memicu kecemasan di kalangan publik mengenai potensi penyalahgunaan data pribadi.

Langkah Pembekuan oleh Komdigi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengambil langkah tegas dengan membekukan sementara operasional TDPSE Worldcoin dan WorldID. Pembekuan ini dilatarbelakangi oleh beberapa alasan yang berkaitan dengan privasi dan keamanan data pengguna.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. “Pembekuan ini merupakan langkah preventif,” ujarnya, seperti yang dikutip dari situs resmi Komdigi pada Minggu, 4 Mei. “Kami juga akan memanggil PT. Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Perekaman Retina dan Risiko Pelanggaran Privasi

Perekaman data retina menjadi perhatian utama karena itu merupakan bentuk pengumpulan data biometrik yang sangat sensitif. Data retina yang diambil dapat digunakan untuk tujuan verifikasi identitas digital, namun hal ini juga menimbulkan sejumlah risiko yang dapat membahayakan privasi individu.

Meskipun Worldcoin mengklaim bahwa data retina yang direkam akan dilindungi dengan sistem enkripsi yang aman, namun banyak pihak yang merasa khawatir akan potensi penyalahgunaan informasi pribadi tersebut.

Penelusuran awal Komdigi menemukan fakta bahwa PT Terang Bulan Abadi, yang mengoperasikan layanan ini, belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang sah. Selain itu, mereka juga tidak memiliki TDPSE sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Meskipun Worldcoin tercatat menggunakan TDPSE, namun itu terdaftar atas nama PT Sandina Abadi Nusantara, bukan PT Terang Bulan Abadi. Ini menambah kekhawatiran terhadap legalitas operasional layanan ini di Indonesia.

Tanggung Jawab Pengelola Layanan Digital

Menurut Alexander Sabar, setiap penyelenggara layanan digital di Indonesia wajib terdaftar secara sah dan bertanggung jawab atas operasional layanan kepada publik. Jika penyelenggara tidak memenuhi kewajiban tersebut, mereka dianggap melanggar aturan yang ada. Hal ini juga berlaku bagi Worldcoin dan WorldID, yang meskipun dapat memberikan keuntungan berupa sistem identitas digital yang canggih, harus mematuhi aturan yang ada di Indonesia.

“Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” kata Alexander. Oleh karena itu, langkah pembekuan ini diambil untuk menghindari risiko yang mungkin timbul akibat ketidakpatuhan terhadap regulasi yang ada.

Masyarakat Diminta Waspada

Komdigi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap layanan digital yang tidak sah. Mereka meminta agar masyarakat segera melaporkan dugaan pelanggaran terhadap layanan digital yang belum terdaftar melalui kanal resmi pengaduan publik. Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat lebih cepat merespons dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi keamanan ruang digital nasional.

“Bersama-sama kita dapat menjaga ruang digital Indonesia tetap aman dan bebas dari potensi penyalahgunaan,” ujar Alexander. Ia juga menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengawasi ekosistem digital secara adil dan tegas demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Bagaimana Reaksi Masyarakat terhadap Perekaman Retina?

Perekaman data retina dalam konteks ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Beberapa orang merasa khawatir dengan potensi penyalahgunaan data biometrik mereka, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai kemudahan dalam mengakses layanan digital. Namun, yang pasti adalah bahwa perekaman retina merupakan hal yang sangat sensitif, dan dapat digunakan untuk melacak atau mengidentifikasi seseorang secara permanen.

Selain itu, ada juga kekhawatiran mengenai apakah data yang sudah direkam akan disalahgunakan atau dijual ke pihak ketiga. Hal ini semakin menguatkan kekhawatiran mengenai dunia digital yang tidak sepenuhnya aman. Bahkan, beberapa pihak menyatakan bahwa kebocoran data pribadi semacam itu berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.

Masa Depan Layanan Digital di Indonesia

Pembekuan Worldcoin dan WorldID ini menunjukkan pentingnya regulasi yang jelas dalam mengatur penggunaan teknologi digital yang melibatkan data pribadi. Ke depan, pemerintah Indonesia kemungkinan akan lebih ketat dalam mengawasi penyelenggara layanan digital, terutama yang berkaitan dengan pengumpulan data biometrik dan data pribadi lainnya.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, termasuk dalam dunia cryptocurrency dan identitas digital, pemerintah perlu terus memperbarui regulasi agar sesuai dengan dinamika yang ada. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi penyalahgunaan yang dapat merugikan individu maupun negara.

Kesimpulan

Tindakan pembekuan terhadap Worldcoin dan WorldID ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi di era digital. Pemerintah Indonesia melalui Komdigi telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko yang dapat timbul dari teknologi baru yang belum sepenuhnya terjamin keamanannya. Dengan adanya regulasi yang tegas, diharapkan layanan digital yang beroperasi di Indonesia dapat lebih aman, sah, dan terpercaya.

Perekaman data retina yang dilakukan oleh Worldcoin dan WorldID menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran, namun langkah preventif yang diambil oleh pemerintah menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa masyarakat tidak menjadi korban dari potensi penyalahgunaan data pribadi di masa depan.

Tingkatkan bisnis Anda dengan solusi teknologi inovatif dari Wesclic Indonesia Neotech. Temukan berbagai produk unggulan kami di Wesclic Product, dan ikuti Wesclic Instagram untuk mendapatkan update terbaru serta tips teknologi digital yang akan mendukung pertumbuhan bisnis Anda.

Leave your thought here

Read More

YouTube Uji Coba Paket Premium Duo Hemat untuk Dua Orang

titah 08/05/2025

YouTube selalu berusaha memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Untuk itu, mereka kini tengah menguji coba paket Premium Duo, yang memungkinkan dua orang untuk berbagi langganan…

RSUD Bunda Gunakan Teknologi Robotik Gen 2 untuk Operasi yang Lebih Aman

titah 08/05/2025

Teknologi di dunia medis terus berkembang dan membawa banyak perubahan. Salah satu inovasi terbaru yang…

Google Bocorkan Desain Android Terbaru yang Lebih Ekspresif

titah 08/05/2025

Google selalu berusaha meningkatkan pengalaman pengguna Android melalui desain yang lebih menarik dan mudah digunakan.…

Apple Kirim Peringatan Serangan Spyware ke Pengguna iPhone

titah 08/05/2025

Perangkat digital, terutama smartphone, kini menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari komunikasi hingga…

Mistral AI, Inovasi Kecerdasan Buatan dari Prancis yang Saingi ChatGPT

titah 08/05/2025

Mistral AI, sebuah perusahaan asal Prancis, mulai mencuri perhatian dunia dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatannya.…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!