Blog

Rigetti Computing Umumkan Roadmap Kuantum 150+ Qubit: Langkah Besar Menuju Era Komputasi Masa Depan

Dunia teknologi komputasi kembali dikejutkan dengan kabar dari Rigetti Computing, salah satu pionir di bidang komputasi kuantum. Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga (Q3) 2025 yang baru dirilis, perusahaan ini bukan hanya melaporkan peningkatan performa finansial, tetapi juga mengumumkan roadmap ambisius menuju pengembangan prosesor kuantum dengan lebih dari 150 qubit tonggak penting dalam perlombaan global menuju keunggulan kuantum (quantum advantage).

Kabar ini semakin menegaskan posisi Rigetti sebagai salah satu perusahaan terdepan yang sedang mengubah paradigma dunia komputasi, dari sistem klasik berbasis transistor menuju sistem kuantum yang mampu menghitung miliaran kemungkinan secara simultan.

Rigetti dan Visi Masa Depan Komputasi Kuantum

Rigetti Computing didirikan pada tahun 2013 oleh Chad Rigetti, seorang ilmuwan yang pernah bekerja di IBM’s Quantum Computing Group. Sejak awal, perusahaan ini berfokus pada pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk komputasi kuantum penuh (full-stack quantum computing) mulai dari chip kuantum itu sendiri hingga cloud platform yang memudahkan para peneliti dan perusahaan untuk mengaksesnya.

Berbeda dengan pemain besar seperti Google dan IBM yang memiliki dukungan korporat raksasa, Rigetti dikenal sebagai pemain independen dengan pendekatan inovatif dan fleksibel. Mereka mengembangkan prosesor kuantum berbasis superkonduktor qubit, serta menyediakan platform Quantum Cloud Services (QCS) yang memungkinkan pengguna menjalankan algoritma kuantum melalui internet tanpa harus memiliki perangkat keras kuantum sendiri.

Dalam laporan Q3 2025 ini, Rigetti mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan desain generasi baru prosesor “Ankaa-3” dengan kapasitas lebih dari 150 qubit dan konektivitas tinggi sebuah peningkatan besar dari generasi sebelumnya yang memiliki 84 qubit.

Dari 84 ke 150+ Qubit: Lompatan yang Signifikan

Dalam dunia komputasi kuantum, peningkatan jumlah qubit tidak sesederhana menaikkan angka prosesor konvensional. Setiap qubit harus stabil, memiliki waktu koherensi panjang, dan terhubung secara efisien dengan qubit lain.

Rigetti menyatakan bahwa fokus utama mereka bukan hanya menambah kuantitas qubit, tetapi juga meningkatkan kualitas melalui error correction system dan architecture scaling. Dengan sistem baru ini, Rigetti berharap dapat mengurangi tingkat kesalahan (error rate) yang selama ini menjadi tantangan utama dalam komputasi kuantum.

Menurut pernyataan resmi CEO Rigetti, Subodh Kulkarni, “Kami sedang memasuki fase di mana skala dan fidelitas menjadi dua sisi dari mata uang yang sama. Roadmap kami untuk melampaui 150 qubit adalah langkah strategis menuju sistem kuantum yang benar-benar dapat memberikan manfaat nyata bagi dunia industri.”

Langkah ini menempatkan Rigetti dalam jajaran perusahaan yang secara serius menantang dominasi Google, IBM, dan IonQ dalam kompetisi mencapai Quantum Advantage kondisi di mana komputer kuantum mampu menyelesaikan tugas yang mustahil dilakukan komputer klasik.

Kinerja Keuangan: Stabil di Tengah Eksperimen Besar

Meskipun komputasi kuantum masih berada di tahap awal komersialisasi, Rigetti menunjukkan performa keuangan yang cukup menjanjikan. Dalam laporan Q3 2025, perusahaan melaporkan pendapatan sebesar US$ 14,5 juta, naik 18% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kontrak penelitian dan pengembangan (R&D) dengan lembaga pemerintah AS seperti Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan U.S. Department of Energy, serta kerja sama dengan perusahaan teknologi besar yang ingin menguji integrasi sistem kuantum ke dalam infrastruktur mereka.

Selain itu, Rigetti juga terus memperluas ekosistem mitranya melalui program kolaborasi Quantum Advantage Lab sebuah inisiatif global yang memungkinkan para startup, universitas, dan perusahaan teknologi untuk melakukan eksperimen berbasis cloud menggunakan chip kuantum milik Rigetti.

Dampak Strategis: Lebih dari Sekadar Eksperimen

Kehadiran prosesor dengan lebih dari 150 qubit membuka potensi besar bagi berbagai bidang industri. Misalnya:

  • Farmasi dan Bioteknologi: Simulasi molekul kompleks dapat dilakukan jauh lebih cepat, mempercepat penemuan obat baru.
  • Keuangan dan Investasi: Algoritma kuantum mampu mengoptimalkan portofolio dan analisis risiko dalam hitungan detik.
  • Logistik dan Transportasi: Optimalisasi rute dan distribusi dapat dilakukan dengan efisiensi tinggi.
  • Energi dan Material Science: Penelitian material baru dan sistem energi terbarukan bisa disimulasikan tanpa memerlukan superkomputer tradisional berbiaya tinggi.

Dengan demikian, roadmap Rigetti bukan sekadar tentang peningkatan teknologi semata, melainkan membuka jalan bagi dunia bisnis dan ilmuwan untuk memasuki dimensi baru dalam pengolahan informasi.

Tantangan di Depan: Antara Harapan dan Realitas

Meski kemajuan Rigetti patut diapresiasi, perjalanan menuju komputasi kuantum yang benar-benar praktis masih panjang. Tantangan terbesar tetap terletak pada stabilitas qubit (decoherence) dan error correction. Bahkan sistem kuantum paling canggih saat ini masih memerlukan lingkungan kriogenik ekstrem dan algoritma kompleks untuk menjaga performa.

Selain itu, ada tantangan dari sisi ekonomi dan skalabilitas. Pengembangan chip kuantum sangat mahal, dengan biaya riset mencapai ratusan juta dolar setiap tahun. Rigetti, meskipun inovatif, harus mampu menyeimbangkan antara riset dan keberlanjutan bisnis.

Namun, dengan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan dukungan investor yang solid, Rigetti dinilai memiliki posisi strategis untuk terus bersaing di arena global.

Implikasi untuk Dunia Teknologi dan Bisnis

Bagi dunia teknologi, perkembangan ini menandakan bahwa era komputasi kuantum semakin mendekat dari sekadar teori menuju realitas komersial. Bagi dunia bisnis, ini adalah sinyal penting: dalam 5–10 tahun mendatang, perusahaan yang berinvestasi di teknologi kuantum akan memiliki keunggulan kompetitif luar biasa, terutama di bidang riset, analisis data, dan keamanan siber.

Indonesia dan kawasan Asia Tenggara pun berpotensi ikut terlibat dalam ekosistem ini, khususnya dalam pengembangan quantum-ready infrastructure dan pendidikan berbasis STEM.

Kesimpulan

Rigetti Computing, melalui roadmap kuantum 150+ qubit yang baru diumumkan, menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam revolusi komputasi kuantum global. Dengan peningkatan signifikan baik dari sisi teknis maupun finansial, perusahaan ini membuktikan bahwa masa depan komputasi bukan lagi sekadar cepat, tetapi juga cerdas, efisien, dan berskala kuantum.

Jika roadmap ini berhasil diwujudkan, bukan tidak mungkin Rigetti akan menjadi salah satu motor penggerak utama dalam babak baru sejarah teknologi dunia di mana batas antara fisika, matematika, dan bisnis benar-benar melebur dalam logika kuantum.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Rigetti Computing Umumkan Roadmap Kuantum 150+ Qubit: Langkah Besar Menuju Era Komputasi Masa Depan

alya 12/11/2025

Dunia teknologi komputasi kembali dikejutkan dengan kabar dari Rigetti Computing, salah satu pionir di bidang komputasi kuantum. Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga (Q3) 2025 yang…

Tekanan Raksasa Teknologi AS, Uni Eropa Revisi Regulasi AI Act: Antara Inovasi dan Kekhawatiran Etika

alya 12/11/2025

Uni Eropa kembali menjadi sorotan dunia teknologi setelah kabar bahwa European Commission berencana merampingkan beberapa…

ClearPro Perkenalkan Teknologi Film Proteksi Otomotif Generasi Baru di SEMA 2025: Revolusi Baru dalam Dunia Coating dan Keamanan Kendaraan

alya 12/11/2025

Gelaran SEMA Show 2025 di Las Vegas kembali menjadi sorotan dunia otomotif, dan tahun ini…

Clear Blue Technologies dan Eutelsat Pamerkan Inovasi “Pico Smart Off-Grid”: Solusi Energi Pintar untuk Telekomunikasi dan IoT di Pasar Berkembang

alya 12/11/2025

Dalam ajang AfricaCom 2025, salah satu konferensi teknologi dan telekomunikasi terbesar di benua Afrika, Clear…

Palantir Technologies Diproyeksikan Untung Besar dari Lonjakan Permintaan Big Data: Saat Analitik Jadi “Otak” Ekonomi Digital Dunia

alya 12/11/2025

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia teknologi mengalami transformasi besar-besaran akibat ledakan data digital. Setiap detik,…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!