Model Iklan Koah Bantu Monetisasi Aplikasi AI
Industri kecerdasan buatan (AI) saat ini tengah berkembang pesat dengan berbagai aplikasi yang menjangkau jutaan pengguna di seluruh dunia. Namun, di balik pertumbuhan tersebut, muncul tantangan besar, yaitu tentang bagaimana cara membuat produk AI tetap berkelanjutan secara finansial. Model berlangganan sering menjadi pilihan utama, tetapi tidak selalu cocok untuk semua pasar. Menjawab persoalan ini, sebuah startup bernama Koah hadir dengan solusi berbeda, yakni menghadirkan iklan dalam aplikasi AI.
Koah Bantu Monetisasi AI
Koah baru saja mengumumkan perolehan pendanaan awal senilai 5 juta dolar AS yang dipimpin oleh Forerunner, dengan partisipasi dari South Park Commons serta salah satu pendiri AppLovin, Andrew Karam. Dana ini akan digunakan untuk memperluas teknologi dan membuktikan bahwa iklan bisa menjadi jalur utama monetisasi aplikasi berbasis AI.
Menurut CEO dan co-founder Koah, Nic Baird, sebagian besar aplikasi AI masih kesulitan menghasilkan keuntungan di luar pasar premium. Banyak pengguna di wilayah seperti Amerika Latin, misalnya, tidak mampu membayar biaya berlangganan bulanan yang bisa mencapai 20 dolar. Namun, biaya infrastruktur AI yang harus ditanggung pengembang tetap tinggi. Dalam situasi ini, iklan dianggap sebagai jalan keluar yang lebih realistis.
Bagaimana Iklan Bekerja di Aplikasi AI
Koah tidak berfokus pada chatbot besar seperti ChatGPT, melainkan pada “long tail” aplikasi AI yang dibangun di atas model utama dan memiliki basis pengguna global. Perusahaan sudah menempatkan iklan di berbagai aplikasi, termasuk:
- Luzia: asisten AI multiguna.
- Heal: aplikasi parenting.
- Liner: alat riset mahasiswa.
- DeepAI: platform kreatif.
Iklan yang ditampilkan diberi label sebagai sponsored content dan muncul di momen yang relevan dalam percakapan. Sebagai contoh, jika seorang pengguna menanyakan strategi bisnis untuk startup, aplikasi dapat menampilkan iklan dari UpWork yang menawarkan jasa freelancer. Pendekatan ini membuat iklan terasa lebih kontekstual, bukan sekadar gangguan visual.
Keunggulan Model Koah
Koah mengklaim efektivitas iklannya lebih tinggi dibanding solusi adtech lama seperti AdMob atau AppLovin. Klaim ini bukan tanpa alasan, sebab perusahaan menyoroti sejumlah aspek yang dianggap mampu memberikan hasil lebih optimal bagi pengembang maupun pengiklan. Beberapa poin keunggulannya antara lain:
- Tingkat klik tinggi: rata-rata clickthrough rate mencapai 7,5%.
- Pendapatan awal signifikan: mitra awal dilaporkan mampu meraih hingga 10 ribu dolar hanya dalam 30 hari pertama.
- Engagement tetap terjaga: iklan dirancang agar relevan, sehingga tidak mengurangi keterlibatan pengguna, bahkan bisa meningkatkan pengalaman jika sesuai konteks.
Baird menyebut bahwa tujuan akhirnya adalah menciptakan iklan yang tidak hanya menghasilkan klik, tetapi juga menambah nilai interaksi dengan pengguna.
Tantangan dalam Ekosistem Iklan AI
Meski menjanjikan, pendekatan ini tidak lepas dari keraguan. Sebagian penerbit aplikasi percaya bahwa iklan tidak akan efektif dalam percakapan AI, sementara yang lain merasa hasilnya terbatas jika hanya mengandalkan model lama.
Selain itu, posisi iklan dalam percakapan AI juga masih dalam tahap eksplorasi. Menurut Baird, interaksi di chatbot biasanya berada di tahap tengah purchase funnel. Artinya, pengguna mungkin bertanya soal produk, namun transaksi pembelian sering kali tetap terjadi melalui mesin pencari seperti Google. Tantangan Koah adalah menemukan cara terbaik untuk menangkap “niat komersial” pengguna sebelum mereka berpindah platform.
Pandangan Investor Koah
Nicole Johnson, mitra di Forerunner, menyebut monetisasi adalah “gajah di dalam ruangan” bagi banyak pengembang AI. Menurutnya, model berlangganan memang lazim digunakan, tetapi berisiko menimbulkan kejenuhan dan tingkat churn tinggi. Dengan begitu, hadirnya beberapa model pendapatan, termasuk iklan, akan menjadi hal yang tak terhindarkan.
Johnson menegaskan bahwa Koah sedang membangun lapisan monetisasi penting bagi layanan AI konsumen, sama seperti yang terjadi di internet dalam beberapa dekade terakhir, ketika iklan menjadi motor utama banyak layanan gratis.
Arah Masa Depan Koah
Baird menekankan bahwa fokus Koah bukanlah sekadar menampilkan iklan bergaya lama dalam chatbot, melainkan memahami kebutuhan pengguna dan menyajikan solusi yang relevan. Dengan latar belakang ini, Koah berharap bisa menjadi fondasi penting bagi aplikasi AI yang ingin berkembang tanpa harus sepenuhnya bergantung pada investor modal ventura atau biaya berlangganan tinggi.
Langkah Koah sudah menarik perhatian berbagai pihak, terutama karena model ini memungkinkan pengembang menghadirkan layanan AI yang lebih terjangkau bagi masyarakat luas. Dengan demikian, aplikasi “vibe coded” yang selama ini dianggap terlalu mahal untuk dioperasikan berpotensi bisa bertahan dan berkembang.
Kesimpulan
Pendekatan Koah dalam membawa iklan ke dalam aplikasi AI menjadi jawaban alternatif atas tantangan monetisasi yang dihadapi banyak startup. Dengan memanfaatkan relevansi konteks percakapan, Koah menawarkan cara baru yang lebih efektif untuk menghasilkan pendapatan, sekaligus menjaga pengalaman pengguna.
Meskipun masih ada keraguan dan tantangan teknis, dukungan investor dan hasil awal yang menjanjikan menunjukkan bahwa iklan berpotensi menjadi bagian penting dari masa depan AI konsumen. Koah, melalui inovasinya, bisa menjadi pemain utama dalam membentuk model bisnis berkelanjutan bagi ekosistem aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Website Ujian Sekolah dengan Sistem Keamanan Tinggi
Revalita 17/09/2025 0Ujian merupakan salah satu tahap penting dalam proses pendidikan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Namun, pelaksanaan ujian sering menghadapi berbagai kendala,…
Apple Intelligence Hadir Sebagai Inovasi AI Terbaru
Revalita 17/09/2025 0Apple resmi menghadirkan platform kecerdasan buatannya sendiri, Apple Intelligence, pada Oktober 2024. Kehadiran teknologi ini…
Nuclearn Kantongi $10,5 Juta, Bawa AI ke Nuklir
Revalita 17/09/2025 0Perkembangan kecerdasan buatan (AI) semakin merambah berbagai sektor, termasuk energi nuklir yang selama ini dikenal…
Plex Kena Bocor Data, Pengguna Diminta Ganti Password
Revalita 17/09/2025 0Layanan streaming Plex tengah menjadi sorotan setelah mengungkap adanya insiden kebocoran data pengguna. Perusahaan ini…
ReOrbit Dapat €45 Juta untuk Saingi Starlink dari Eropa
Revalita 17/09/2025 0Industri teknologi ruang angkasa Eropa memasuki babak baru dengan hadirnya ReOrbit, startup asal Finlandia yang…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (715)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (55)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (76)
Popular Tags