Blog

Tesla Perluas Bisnis Transportasi lewat Izin Ride Hailing

Tesla kembali menjadi sorotan setelah diketahui mengajukan permohonan izin untuk mengoperasikan layanan ride-hailing di tiga bandara besar kawasan Silicon Valley, yaitu San Francisco, San Jose, dan Oakland. Langkah ini terungkap tak lama setelah perusahaan mulai menjalankan layanan charter terbatas di California pada akhir Juli 2025. Upaya Tesla ini dinilai sebagai bagian dari strategi memperluas bisnis transportasi, sekaligus membuka jalan menuju jaringan robotaxi yang telah lama menjadi ambisi perusahaan.

Status Izin dan Batasan Operasional Tesla

Hingga saat ini, Tesla belum memiliki izin penuh untuk menjalankan layanan ride-hailing di California. Perusahaan hanya mengoperasikan layanan charter terbatas, yang secara aturan tidak boleh melibatkan kendaraan otonom. Namun, beberapa video yang beredar menunjukkan pengemudi Tesla menggunakan perangkat lunak Full Self-Driving (FSD) Supervised dalam perjalanan yang ditawarkan.

FSD Supervised sendiri merupakan sistem bantuan mengemudi canggih dengan beberapa fitur otomatis, tetapi tetap mewajibkan pengemudi untuk memantau kondisi jalan dan siap mengambil alih kendali kapan saja. Untuk bisa meluncurkan layanan ride-hailing skala besar, Tesla wajib mengantongi izin dari California Public Utilities Commission. Apabila layanan itu berbasis kendaraan otonom, maka tambahan izin dari Department of Motor Vehicles (DMV) juga dibutuhkan.

Tantangan Regulasi di California

California dikenal memiliki aturan ketat terkait pengoperasian kendaraan otonom. Saat ini, DMV bahkan sedang berusaha menghentikan Tesla menjual mobil di negara bagian tersebut karena dianggap membuat klaim yang terlalu agresif tentang kemampuan fitur self-driving miliknya. Hal ini menunjukkan bahwa Tesla menghadapi hambatan hukum yang cukup besar untuk mengembangkan layanan ride-hailing otonom di wilayah ini.

Selain itu, bandara juga terkenal selektif dalam menerima layanan transportasi baru. Sejak satu dekade lalu, bandara menjadi arena persaingan sengit antara Uber dan Lyft yang berusaha masuk ke pasar transportasi bandara, bersaing dengan taksi konvensional dan layanan limusin. Situasi serupa kini berpotensi terulang kembali dengan hadirnya Tesla dan perusahaan kendaraan otonom lain.

Bandara sebagai Target Utama Tesla

Bandara merupakan titik penting bagi layanan transportasi karena volume penumpangnya yang sangat besar. Perusahaan kendaraan otonom seperti Waymo telah lebih dulu menyadari peluang ini. Waymo sudah dua tahun menawarkan layanan transportasi di Bandara Sky Harbor, Phoenix, yang disebut sebagai tujuan paling populer dalam operasinya di kota tersebut.

Baru-baru ini, Waymo juga mendapatkan izin untuk mengoperasikan layanan serupa di Bandara San Jose, meski penerapan penuh masih menunggu tahap uji coba selesai. Keputusan Tesla untuk mengincar bandara Silicon Valley menunjukkan perusahaan ingin bersaing langsung dengan pemain yang sudah lebih mapan.

Uji Coba Robotaxi Tesla di Texas

Sebelum melangkah ke California, Tesla sudah mulai menguji layanan robotaxi eksklusif di Austin, Texas. Jaringan ini masih terbatas dengan sekitar 20 hingga 30 kendaraan yang beroperasi, namun sudah meliputi sebagian besar area metropolitan Austin. Dalam uji coba ini, posisi “safety monitor” dipindahkan ke kursi pengemudi, sehingga layanan terlihat lebih mendekati konsep otonom sepenuhnya.

Texas sendiri tidak mewajibkan transparansi seketat California, sehingga sulit menilai performa robotaxi Tesla secara menyeluruh. Meski demikian, laporan sejauh ini mencatat adanya beberapa masalah teknis, walau tidak sampai menimbulkan kecelakaan besar.

Potensi dan Hambatan Tesla ke Depan

Rencana Tesla untuk masuk ke layanan ride-hailing di bandara memiliki potensi besar karena tingginya permintaan transportasi di kawasan tersebut. Namun, ada sejumlah hambatan yang harus diselesaikan:

  • Regulasi ketat dari CPUC dan DMV di California.
  • Persaingan langsung dengan perusahaan mapan seperti Waymo yang sudah lebih dulu beroperasi.
  • Skeptisisme publik terhadap kemampuan FSD Tesla yang dinilai masih jauh dari otonom penuh.
  • Hubungan dengan bandara yang sangat hati-hati dalam menerima layanan transportasi baru.

Kesimpulan

Langkah Tesla mengajukan izin layanan ride-hailing di bandara Silicon Valley memperlihatkan ambisi besar perusahaan untuk memperluas bisnis transportasi dan mewujudkan jaringan robotaxi. Namun, realisasi rencana ini masih menghadapi banyak hambatan, mulai dari regulasi ketat di California, persaingan dengan Waymo, hingga keraguan terhadap kemampuan teknologi FSD. Meski begitu, potensi pasar transportasi bandara yang sangat besar membuat Tesla terus mendorong langkah ini, sekalipun jalan menuju layanan ride-hailing otonom masih panjang.

ngin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Pemerintah Indonesia Genjot Pengembangan Talenta AI Nasional: Strategi Menyambut Bonus Demografi 2035

alya 29/10/2025

Pemerintah Indonesia kini tengah mempercepat pembangunan kompetensi talenta kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di dalam negeri, sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan potensi bonus demografi 2035. Dengan…

NTT DATA Peringatkan Krisis Energi AI: Dorong Prinsip Teknologi Sirkular untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

alya 29/10/2025

Perusahaan teknologi global NTT DATA Group Corporation baru-baru ini merilis sebuah makalah riset strategis yang…

Jepang dan Amerika Serikat Tandatangani Kemitraan Strategis untuk Pasokan Mineral Kritis dan Tenaga Nuklir Generasi Baru

alya 29/10/2025

Dalam langkah strategis yang dapat mengubah peta energi dan teknologi global, Jepang dan Amerika Serikat…

Cisco dan G42 Bangun Infrastruktur AI Aman di Uni Emirat Arab: Langkah Strategis Menuju Dominasi Teknologi Global

alya 29/10/2025

Dalam upaya memperkuat posisi sebagai salah satu pusat teknologi terdepan di kawasan Timur Tengah, Cisco…

SoftBank Suntik US$22,5 Miliar ke OpenAI: Strategi Besar Jepang Kuasai Masa Depan AI Global

alya 28/10/2025

Raksasa konglomerat asal Jepang, SoftBank Group Corp., kembali menarik perhatian dunia teknologi setelah secara resmi…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!