Blog

Indonesia Ungkap Kapal Selam Otonom Berbasis AI: Langkah Besar Menuju Kemandirian Teknologi Pertahanan Laut

Teknologi kecerdasan buatan kini menjadi ujung tombak modernisasi militer Indonesia di tengah persaingan global maritim.

Dalam gebrakan besar dunia pertahanan nasional, Pemerintah Indonesia secara resmi memperkenalkan kapal selam otonom bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan sebagai bagian dari Program Modernisasi Pertahanan 2025–2035.

Kapal selam ini merupakan prototipe pertama hasil kolaborasi antara Kementerian Pertahanan (Kemhan), PT PAL Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang menandai langkah strategis menuju kemandirian teknologi pertahanan laut berbasis AI.

Kapal selam otonom tersebut diberi nama “Nusantara-01 AUV” (Autonomous Underwater Vehicle), dan diklaim memiliki kemampuan navigasi, pengintaian, dan pengambilan keputusan secara mandiri tanpa operator manusia di dalamnya.

Teknologi ini menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan China yang telah lebih dahulu mengembangkan sistem kapal selam berbasis AI.

“Hari ini kita menyaksikan tonggak sejarah baru dalam dunia pertahanan Indonesia.

Nusantara-01 bukan sekadar kapal selam tanpa awak, tapi simbol kemampuan bangsa untuk menciptakan teknologi yang cerdas, mandiri, dan siap menghadapi ancaman masa depan,”

ujar Presiden Prabowo Subianto, dalam acara peluncuran di Galangan Kapal PT PAL, Surabaya, Senin (6/10/2025).

Kapal Selam Otonom: Kecerdasan di Dasar Laut

Kapal selam otonom Nusantara-01 dikembangkan dengan kecerdasan buatan (AI) yang tertanam di dalam sistem navigasi, sensor, dan kontrol misi.

AI ini berfungsi untuk memproses data sonar, radar bawah laut, dan visual kamera optik secara real-time, sehingga kapal mampu menghindari rintangan, memetakan area bawah laut, dan melakukan patroli tanpa intervensi manusia.

Sistem utama kapal meliputi:

  1. AI Navigation System

    Menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) untuk mempelajari pola arus laut, kedalaman, dan rute aman, sehingga kapal dapat menentukan jalur optimal dalam setiap misi.
  2. Smart Sonar Detection

    Teknologi sonar adaptif mampu membedakan antara obyek biologis, geologis, dan kapal lain dengan tingkat akurasi hingga 96%.
  3. Real-time Decision Engine

    Sistem AI terintegrasi yang dapat mengambil keputusan taktis, seperti mengubah arah, naik ke permukaan, atau menghindari deteksi sonar musuh.
  4. Underwater Communication Link

    Menggunakan gelombang akustik terenkripsi dan sinyal satelit orbit rendah untuk komunikasi jarak jauh yang aman dan efisien.

Dengan teknologi ini, kapal selam Nusantara-01 dapat beroperasi hingga 30 hari tanpa awak, dengan jangkauan hingga 3.000 kilometer di bawah permukaan laut.

Daya listriknya bersumber dari baterai lithium hybrid dan modul energi laut (ocean current power cell) yang ramah lingkungan, memungkinkan efisiensi tinggi dalam misi jangka panjang.

Transformasi Pertahanan Laut Indonesia

Peluncuran kapal selam AI ini merupakan bagian dari strategi besar transformasi TNI Angkatan Laut untuk memperkuat kemampuan pertahanan maritim Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah menyoroti pentingnya penguasaan teknologi otonom dan siber untuk menjaga kedaulatan wilayah laut yang luas dari Samudra Hindia hingga Pasifik.

“Kapal selam ini tidak hanya menjadi alat pertahanan, tetapi juga alat pengawasan strategis di wilayah maritim Indonesia yang mencapai 6,4 juta km².

AI memungkinkan patroli 24 jam tanpa jeda dan tanpa risiko terhadap nyawa prajurit,”

jelas Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf TNI AL.

Nusantara-01 dapat menjalankan berbagai misi, mulai dari pengintaian wilayah, pemantauan kapal asing, deteksi tambang laut, hingga pencarian dan penyelamatan (SAR).

AI-nya juga mampu mengirimkan data real-time ke pusat komando melalui jaringan secure cloud defense, yang dikembangkan oleh PT LEN Industri.

Kolaborasi Industri & Akademisi: Kemandirian Teknologi Nasional

Pencapaian ini tidak datang tiba-tiba.

Proyek Nusantara-01 merupakan hasil kerja sama triple helix antara pemerintah, industri, dan lembaga riset.

  • PT PAL Indonesia bertanggung jawab atas desain kapal dan sistem mekanik.
  • BRIN mengembangkan sistem AI dan algoritma navigasi otonom.
  • Universitas Pertahanan (Unhan) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berkontribusi dalam riset material ringan dan sistem komunikasi bawah laut.

Proyek ini didanai sebagian oleh Dana Inovasi Teknologi Pertahanan Nasional (DITPN) sebesar Rp 2,8 triliun, dengan dukungan teknis dari Saab Kockums (Swedia) dalam tahap awal desain hidrodinamis.

Hasilnya, Indonesia kini menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang berhasil mengembangkan kapal selam otonom berbasis AI sepenuhnya di dalam negeri.

Integrasi AI untuk Keamanan dan Sains

Selain fungsi militer, Nusantara-01 juga dirancang memiliki mode sipil untuk kepentingan riset ilmiah, seperti pemetaan dasar laut, eksplorasi sumber daya alam bawah laut, serta penelitian perubahan iklim.

AI pada kapal ini dapat menyesuaikan modus operasinya antara misi pertahanan dan riset, tergantung dari perintah yang diterima dari pusat komando.

“Kita ingin teknologi pertahanan juga memberikan manfaat bagi dunia sains dan pembangunan ekonomi maritim.

Inilah konsep dual-use technology yang menjadi arah baru inovasi nasional,”

ungkap Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN.

Sistem pemetaan AI mampu menghasilkan peta 3D bawah laut resolusi tinggi, yang nantinya bisa digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk kepentingan eksplorasi ekosistem terumbu karang, konservasi laut, dan jalur logistik bawah laut.

Respons Dunia dan Harapan ke Depan

Langkah Indonesia ini mendapat perhatian dari berbagai pihak internasional.

Analis pertahanan dari Jane’s Defence Weekly menilai bahwa peluncuran kapal selam AI ini menunjukkan “kematangan teknologi pertahanan digital Indonesia” dan kemampuannya bersaing dalam era perang berbasis data dan otonomi.

Di sisi lain, negara tetangga seperti Singapura dan Australia disebut tengah mempercepat riset kapal selam tanpa awak mereka sendiri, sehingga peluncuran Nusantara-01 bisa menjadi pemicu kompetisi sehat dalam teknologi maritim di kawasan Indo-Pasifik.

Pemerintah menargetkan dua kapal selam tambahan (Nusantara-02 dan Nusantara-03) akan diluncurkan pada tahun 2027 dan 2029, dengan sistem AI yang lebih maju, mencakup koordinasi multi-unit (swarm intelligence) di mana beberapa kapal dapat bekerja sama secara otonom dalam satu misi besar.

Kesimpulan: Awal Era Baru Pertahanan Laut Indonesia

Peluncuran kapal selam otonom berbasis AI Nusantara-01 bukan sekadar proyek militer, tetapi simbol kebangkitan kemandirian teknologi Indonesia.

Di tengah persaingan global dan ancaman keamanan laut yang semakin kompleks, Indonesia kini membuktikan bahwa inovasi lokal mampu menghasilkan teknologi kelas dunia.

Dengan kombinasi AI, otomasi, efisiensi energi, dan kemampuan riset, kapal selam ini menjadi bukti bahwa pertahanan modern tak lagi hanya soal senjata tetapi tentang data, kecerdasan, dan keberlanjutan.

Jika roadmap ini berhasil dijalankan, Indonesia berpotensi menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi maritim berbasis AI di Asia Tenggara, membuka jalan bagi masa depan pertahanan laut yang lebih pintar, efisien, dan berdaulat.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Google Investasikan US$15 Miliar untuk Bangun AI Hub Raksasa di India: Langkah Strategis Menuju Pusat Kecerdasan Buatan Global

alya 16/10/2025

Visakhapatnam, India Google kembali menegaskan ambisinya untuk memimpin revolusi kecerdasan buatan global dengan mengumumkan investasi besar senilai US$15 miliar (sekitar Rp240 triliun) untuk membangun AI…

Fujifilm Luncurkan GFX ETERNA 55 di India: Kamera Sinematik Revolusioner dengan Warna Sinematik dan Dinamika Gambar Ultra-Realistis

alya 16/10/2025

New Delhi, India Fujifilm kembali mencuri perhatian dunia perfilman dan fotografi profesional dengan meluncurkan Fujifilm…

Broadcom Luncurkan Chip Jaringan “Thor Ultra”: Senjata Baru untuk Infrastruktur AI Skala Besar dan Tantangan Serius bagi Nvidia

alya 16/10/2025

San Jose, AS Dunia teknologi kembali dikejutkan oleh langkah besar Broadcom Inc., perusahaan semikonduktor raksasa…

AMD dan Oracle Jalin Kesepakatan Besar AI Chip: 50.000 GPU Instinct MI450 Siap Dorong Revolusi Komputasi Cerdas Global

alya 16/10/2025

San Francisco, AS Dunia teknologi kembali diguncang dengan kabar besar dari Advanced Micro Devices (AMD)…

Samsung Pamerkan Solusi “AI for All” di India Mobile Congress 2025: Wujudkan Masa Depan Teknologi yang Cerdas dan Terhubung untuk Semua

alya 16/10/2025

Raksasa teknologi Korea Selatan ini hadirkan visi masa depan berbasis kecerdasan buatan melalui ponsel pintar,…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!