Kemkomdigi Dorong Mahasiswa Isi Kesenjangan Talenta AI Nasional, Mampukah Mahasiswa Jadi Penentu Masa Depan Talenta AI Indonesia?

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam mengisi kebutuhan talenta digital, khususnya di bidang kecerdasan artifisial (AI). Ajakan ini disampaikan di tengah pesatnya perkembangan teknologi global yang menuntut ketersediaan sumber daya manusia berkompetensi tinggi.
Kebutuhan Talenta Digital yang Tinggi
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi AI kini sudah meluas ke berbagai sektor, mulai dari fitur perangkat pintar, penerjemah bahasa, hingga sistem diagnosis kesehatan.
Menurut perhitungan Kemkomdigi, kebutuhan talenta digital di Indonesia hingga tahun 2030 diperkirakan mencapai ratusan ribu setiap tahun.
- Berdasarkan data firma konsultan Kearney: sekitar 600 ribu talenta digital dibutuhkan per tahun.
- Berdasarkan perhitungan Kemkomdigi: kebutuhan mencapai 453 ribu orang per tahun.
Angka tersebut menunjukkan adanya kesenjangan besar antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja di bidang teknologi digital.
Perbedaan dengan Sektor Tenaga Kerja Kasar
Situasi ini berbeda dengan sektor tenaga kerja kasar (blue collar). Bonifasius mencontohkan, ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka 1.000–1.500 lowongan kerja, jumlah pendaftar bisa mencapai puluhan ribu orang, bahkan 30 ribu hingga 35 ribu pelamar.
Artinya, pada sektor tradisional terjadi kelebihan tenaga kerja, sedangkan di sektor digital justru terjadi kekurangan. Kondisi tersebut memperlihatkan perlunya pergeseran dari tenaga kerja blue collar ke tenaga kerja white collar yang berorientasi pada profesionalisme dan keterampilan teknologi.
Peran Mahasiswa dalam Mengisi Kesenjangan
Bonifasius menekankan bahwa mahasiswa memiliki peran penting untuk mengisi kekosongan ini. Jika kebutuhan talenta digital dalam negeri tidak terpenuhi, bukan tidak mungkin posisi tersebut akan diisi oleh tenaga kerja dari negara lain.
“Mahasiswa diharapkan bisa mengambil peluang ini agar tidak diambil alih oleh talenta asing,” jelasnya. Dengan begitu, generasi muda Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis AI yang bermanfaat bagi masyarakat dan ekonomi nasional.
Program AI Talent Factory
Sebagai langkah konkret, Kemkomdigi bekerja sama dengan Universitas Brawijaya melalui program AI Talent Factory. Program ini dirancang untuk mencetak talenta digital baru, khususnya di bidang kecerdasan artifisial.
Ciri utama dari program ini adalah pendekatan bertahap, mulai dari pelatihan dasar hingga tahap lanjutan yang dibimbing langsung oleh para ahli.
- Pelatihan tingkat pemula: mengenalkan konsep dasar AI dan pemanfaatannya.
- Pelatihan tingkat menengah: mengembangkan keterampilan teknis dan pemahaman mendalam.
- Pelatihan tingkat lanjutan: menghasilkan praktisi AI yang siap menciptakan solusi nyata di berbagai sektor.
Program ini diproyeksikan menjadi pilot project atau proyek percontohan, yang nantinya dapat diperluas ke berbagai perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.
Kontribusi untuk Ekonomi Digital
Menurut Bonifasius, pengembangan talenta AI bukan sekadar memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, tetapi juga bertujuan meningkatkan kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan semakin banyaknya praktisi AI yang lahir dari dalam negeri, Indonesia memiliki peluang besar untuk:
- Mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja asing.
- Meningkatkan daya saing di tingkat regional maupun global.
- Menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
- Memperkuat ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Tantangan dan Harapan
Meski peluang terbuka lebar, transisi dari dominasi tenaga kerja kasar menuju tenaga kerja profesional berbasis teknologi tidaklah mudah. Tantangan yang muncul antara lain:
- Kesenjangan keterampilan antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri.
- Keterbatasan akses pelatihan di sebagian wilayah Indonesia.
- Kurangnya kesadaran generasi muda mengenai pentingnya menguasai teknologi digital.
Namun, melalui kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri, diharapkan proses percepatan pengembangan talenta AI dapat berjalan lebih efektif.
Kesimpulan
Dorongan Kemkomdigi agar mahasiswa mengisi kesenjangan talenta AI mencerminkan kebutuhan mendesak Indonesia dalam menghadapi persaingan global di sektor teknologi. Dengan program seperti AI Talent Factory, generasi muda diarahkan untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi yang relevan.
Jika langkah ini berhasil, Indonesia berpotensi memperkuat posisi sebagai salah satu negara dengan basis talenta digital yang kuat di Asia Tenggara. Pada akhirnya, hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Alibaba Cloud Resmikan Data Center Kedua di Dubai: Perkuat Ekosistem Cloud & AI di Timur Tengah
alya 20/10/2025 0Dubai, Oktober 2025 Alibaba Cloud, divisi komputasi awan dari raksasa teknologi Tiongkok Alibaba Group, secara resmi mengumumkan pembukaan data center keduanya di Dubai, Uni Emirat…
Bayangan Gelap Revolusi AI: Ketika Kecerdasan Buatan Menciptakan Kelas Sosial Baru di Dunia Digital
alya 19/10/2025 0Di tengah gempita revolusi teknologi dan kecerdasan buatan (AI), muncul satu kekhawatiran mendalam yang diangkat…
HTV-X1: Jepang Kirim Akselerator AI Fotonik ke Luar Angkasa Langkah Besar Kolaborasi Teknologi dan Eksplorasi Antariksa
alya 19/10/2025 0Jepang kembali mencatatkan tonggak sejarah baru dalam dunia teknologi dan eksplorasi ruang angkasa. Melalui misi…
NVIDIA dan Fujitsu Jalin Kemitraan Strategis: Mendorong Revolusi Robotik dan Otomatisasi Industri Berbasis AI di Jepang
alya 19/10/2025 0Dalam langkah besar menuju masa depan industri cerdas, NVIDIA dan Fujitsu resmi mengumumkan kerja sama…
Google Bangun Pusat Data AI Terbesar di Dunia Luar AS: India Jadi Poros Baru Revolusi Kecerdasan Buatan Global
alya 19/10/2025 0Dalam langkah besar yang menandai babak baru perkembangan teknologi global, Google resmi mengumumkan pembangunan pusat…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (890)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (60)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags