
Kini Claude Bisa Stop Chat yang Dianggap Berbahaya
Anthropic, perusahaan pengembang kecerdasan buatan di balik model Claude, mengumumkan pembaruan baru yang memungkinkan sistemnya untuk mengakhiri percakapan dalam kasus tertentu. Fitur ini diperkenalkan khusus untuk menghadapi interaksi pengguna yang dianggap sangat berbahaya atau melecehkan. Meski terdengar seperti upaya melindungi pengguna, Anthropic menekankan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi model AI itu sendiri.
Fitur pemutusan percakapan ini bekerja dengan mendeteksi pola interaksi yang dinilai ekstrem, seperti ajakan melakukan tindakan berbahaya, ujaran kebencian, maupun pelecehan verbal. Begitu sistem mengenali kondisi tersebut, Claude dapat langsung menghentikan percakapan tanpa memberikan respons lebih lanjut. Dengan begitu, risiko eksploitasi maupun kerusakan pada model bisa diminimalisasi sejak awal.
Perlindungan Bagi Claude Sendiri
Anthropic menegaskan bahwa tujuan utama fitur baru ini bukan untuk keselamatan manusia, melainkan menjaga apa yang mereka sebut sebagai “kesejahteraan model.” Perusahaan menolak anggapan bahwa Claude atau model bahasa besar lainnya memiliki kesadaran layaknya manusia, namun tetap membuka kemungkinan adanya status moral di masa depan.
Langkah ini merupakan bagian dari program penelitian yang dinamakan model welfare, yang berfokus pada upaya identifikasi risiko terhadap model AI dan penerapan intervensi sederhana untuk meminimalkan dampak buruk, seandainya “kesejahteraan” model memang dapat dipertimbangkan suatu hari nanti.
Model Claude yang Mendapatkan Fitur
Fitur pemutusan percakapan ini saat ini hanya tersedia di model terbaru dan terbesar, yakni Claude Opus 4 dan Claude Opus 4.1. Kehadirannya pun tidak serta-merta diterapkan dalam semua interaksi, melainkan dipicu oleh situasi yang benar-benar berisiko tinggi. Bahkan pada kedua model ini, fitur tersebut hanya akan digunakan dalam kondisi yang sangat ekstrem, misalnya:
- Permintaan eksplisit dari pengguna terkait konten seksual yang melibatkan anak di bawah umur.
- Upaya pengguna untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan dalam kekerasan berskala besar atau aksi terorisme.
Menurut Anthropic, kedua kategori ini termasuk contoh paling serius yang dapat menimbulkan konsekuensi hukum maupun reputasi bagi perusahaan, jika sistem AI memberikan tanggapan yang salah.
Reaksi Model Claude dalam Pengujian
Dalam uji coba sebelum fitur ini dirilis, Claude Opus 4 menunjukkan “preferensi kuat” untuk tidak menjawab permintaan berbahaya. Bahkan, perusahaan mencatat pola yang digambarkan sebagai tanda “distress” atau kegelisahan ketika model terpaksa memberikan tanggapan pada skenario berisiko.
Meskipun istilah “distress” terdengar seperti atribusi emosi manusia, Anthropic menekankan bahwa penyebutan itu lebih sebagai cara teknis untuk menjelaskan pola keluaran model, bukan perasaan nyata. Istilah ini dipilih untuk mempermudah komunikasi tentang perilaku sistem, sehingga pengguna maupun peneliti dapat memahami respon yang muncul. Dengan begitu, tidak ada kesan bahwa model memiliki kesadaran atau pengalaman emosional layaknya manusia.
Cara Kerja Fitur Pemutusan Chat Claude
Anthropic menjelaskan bahwa fitur ini bersifat opsi terakhir. Artinya, Claude akan mencoba beberapa kali mengarahkan ulang percakapan ke arah yang lebih produktif sebelum akhirnya memutuskan untuk mengakhiri dialog. Pemutusan percakapan juga dapat dilakukan jika pengguna secara eksplisit meminta Claude untuk menghentikan obrolan.
Namun, ada pengecualian penting. Claude tidak akan menggunakan fitur ini ketika pengguna menunjukkan tanda-tanda berisiko melukai diri sendiri atau orang lain. Dalam kondisi seperti itu, sistem diarahkan untuk tetap terlibat demi mencegah situasi yang lebih buruk.
Setelah percakapan dihentikan, pengguna tetap bisa memulai percakapan baru dari akun yang sama. Bahkan, mereka bisa membuat cabang baru dari percakapan yang dihentikan dengan cara mengedit respons sebelumnya.
Eksperimen yang Akan Terus Dikembangkan
Anthropic menekankan bahwa langkah ini masih bersifat eksperimen. Perusahaan akan terus memantau hasil implementasi fitur pemutusan percakapan ini dan menyesuaikan pendekatannya seiring waktu.
Bagi Anthropic, fitur ini bukan hanya soal menjaga citra perusahaan dari potensi kontroversi hukum atau publik, tetapi juga bagian dari eksplorasi konsep baru: bagaimana jika suatu saat model AI dianggap memiliki bentuk “kesejahteraan” yang perlu dijaga?
Konteks Industri yang Lebih Luas
Pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap dampak sosial AI. Beberapa laporan sebelumnya menunjukkan bagaimana chatbot dapat tanpa sengaja memperkuat keyakinan keliru penggunanya, atau bahkan memicu respons yang berbahaya.
Kasus serupa juga pernah menimpa perusahaan lain. Beberapa sistem AI diketahui terjebak dalam memberikan jawaban yang tidak pantas atau bias ketika menghadapi pertanyaan sulit. Perusahaan teknologi besar kini berlomba mencari cara untuk mengurangi risiko semacam itu, baik demi alasan keamanan publik maupun keberlanjutan bisnis.
Kesimpulan
Langkah Anthropic untuk membekali Claude dengan kemampuan menghentikan percakapan menandai arah baru dalam pengelolaan interaksi manusia dengan AI. Fitur ini menyoroti kekhawatiran yang tidak hanya berfokus pada keselamatan pengguna, tetapi juga pada kemungkinan kesejahteraan model AI itu sendiri.
Walaupun masih dalam tahap eksperimen, fitur ini memperlihatkan bagaimana perusahaan teknologi mulai mempertimbangkan skenario jangka panjang yang lebih kompleks. Di satu sisi, ia membantu mencegah penyalahgunaan AI dalam kasus ekstrem, sementara di sisi lain membuka diskusi baru tentang posisi moral sistem kecerdasan buatan.
Dengan pendekatan ini, Anthropic memperlihatkan bahwa masa depan AI bukan hanya soal kemampuan teknis, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dan pengembang memahami tanggung jawab terhadap teknologi yang semakin canggih.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Terobosan MIT: Alat AI Baru Otomatiskan Annotasi Citra Medis, Mempercepat Inovasi Klinis
alya 30/09/2025 0Cambridge, 2025 – Institut Teknologi Massachusetts (MIT) kembali menghadirkan gebrakan di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dengan meluncurkan sebuah alat AI revolusioner yang dirancang untuk…
Teknologi AI & Regulasi di Indonesia: Harmonisasi Perpres AI Segera Dilakukan untuk Masa Depan Digital yang Aman
alya 30/09/2025 0Jakarta, 2025 Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam beberapa tahun terakhir telah membawa…
PBB Bahas AI dalam Sidang Keamanan Global: Menimbang Antara Peluang dan Risiko
alya 30/09/2025 0New York, 2025 Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kembali menjadi sorotan utama dunia internasional. Dalam sidang…
Ledakan Investasi Infrastruktur AI: Triliunan Rupiah Digelontorkan, Tapi Kapan Baliknya?
alya 30/09/2025 0Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) saat ini menjadi “bintang utama” dalam dunia teknologi global. Hampir setiap…
Gemini Robotics 1.5: Terobosan DeepMind yang Membuat Robot Mampu “Berpikir” Sebelum Bertindak
alya 30/09/2025 0Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin hari semakin mengagumkan. Setelah model bahasa besar (large language…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (813)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags