Nissan Perkenalkan Sistem Mengemudi Cerdas Berbasis AI: Kolaborasi dengan Startup Inggris Wayve
Industri otomotif global tengah memasuki era baru dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang semakin terintegrasi ke dalam kendaraan. Salah satu terobosan terbaru datang dari Nissan Motor Co., produsen mobil asal Jepang, yang baru saja memamerkan sistem assisted driving (mengemudi dengan bantuan AI) hasil kolaborasi dengan Wayve, sebuah startup asal Inggris yang dikenal sebagai pelopor teknologi AI berbasis kamera untuk kendaraan otonom.
Kehadiran teknologi ini menunjukkan ambisi Nissan untuk memperkuat posisinya dalam persaingan industri mobil pintar, sekaligus menjawab kebutuhan pasar akan sistem keselamatan dan kenyamanan berkendara yang lebih canggih.
Kolaborasi Nissan dan Wayve: Menggabungkan Inovasi Jepang dan Inggris
Wayve merupakan startup asal London yang berkembang pesat dengan fokus pada teknologi embodied AI untuk mobil otonom. Alih-alih bergantung sepenuhnya pada peta HD atau sensor LiDAR yang mahal, Wayve mengembangkan teknologi Vision-Based AI, yakni sistem yang belajar mengemudi melalui kamera dan data pengalaman nyata di jalan.
Nissan melihat potensi besar dalam pendekatan ini. Dengan menggabungkan rekam jejak Wayve di bidang AI dengan pengalaman Nissan dalam produksi massal kendaraan, kolaborasi ini menghadirkan solusi assisted driving yang lebih efisien, hemat biaya, dan mudah diintegrasikan ke kendaraan produksi massal.
Bagaimana Cara Kerja Sistem Assisted Driving Ini?
Sistem yang dipamerkan Nissan bekerja dengan memanfaatkan kamera, sensor, dan algoritma AI untuk membantu pengemudi dalam berbagai kondisi jalan.
Beberapa fitur utama yang dihadirkan meliputi:
- Adaptive AI Driving
AI dapat menyesuaikan gaya mengemudi sesuai kondisi lalu lintas, cuaca, dan lingkungan sekitar. Misalnya, mengurangi kecepatan saat jalan licin atau meningkatkan kewaspadaan saat di area padat pejalan kaki. - Lane Keeping & Traffic Assist
Teknologi ini membantu kendaraan tetap berada di jalurnya serta mengatur kecepatan secara otomatis saat menghadapi kemacetan. - Vision-Based Learning
Sistem Wayve menggunakan pembelajaran mesin (machine learning) berbasis kamera, sehingga kendaraan dapat memahami situasi baru di jalan yang belum pernah ditemui sebelumnya. - Real-Time Decision Making
AI mengambil keputusan cepat saat menghadapi hambatan, seperti kendaraan tiba-tiba berhenti, pejalan kaki menyeberang, atau kendaraan lain yang berpindah jalur mendadak.
Keunggulan Dibanding Teknologi Otonom Lain
Banyak perusahaan otomotif dan teknologi saat ini berlomba mengembangkan mobil otonom, namun pendekatan Nissan bersama Wayve dinilai lebih realistis untuk diterapkan dalam waktu dekat.
Beberapa keunggulannya adalah:
- Tidak Bergantung pada Peta HD Mahal
Wayve mengandalkan pembelajaran kamera sehingga tidak perlu peta detail yang rumit. - Biaya Produksi Lebih Rendah
Sistem ini dapat diintegrasikan ke mobil massal tanpa menambah harga jual terlalu tinggi. - Lebih Fleksibel
AI terus belajar dari berbagai skenario lalu lintas global, menjadikannya lebih adaptif di berbagai negara.
Dampak bagi Pasar Otomotif Global
Peluncuran teknologi ini menjadi bagian dari strategi Nissan untuk memperkuat eksistensinya di pasar global. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan otomotif asal Jepang tersebut menghadapi persaingan ketat dari Tesla, BYD, hingga produsen Eropa yang lebih cepat mengadopsi teknologi otonom.
Dengan membawa Wayve sebagai mitra strategis, Nissan berharap bisa:
- Meningkatkan daya saing di segmen kendaraan pintar.
- Menarik konsumen generasi muda yang lebih melek teknologi dan peduli keselamatan.
- Mendorong inovasi industri otomotif Jepang agar tidak tertinggal dalam revolusi kendaraan otonom.
Peluang dan Tantangan
Meski menjanjikan, adopsi sistem assisted driving ini masih menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:
- Regulasi Setiap negara memiliki aturan berbeda soal kendaraan semi-otonom, sehingga implementasi harus menyesuaikan kebijakan lokal.
- Keamanan Data Sistem berbasis AI sangat bergantung pada data, sehingga proteksi dari ancaman siber menjadi hal yang krusial.
- Penerimaan Konsumen Meskipun teknologi sudah matang, sebagian konsumen masih ragu menyerahkan kendali penuh pada sistem AI.
Namun, Nissan optimis bahwa dengan edukasi, peningkatan regulasi, dan pengembangan berkelanjutan, tantangan tersebut bisa diatasi.
Masa Depan Assisted Driving Nissan
Dalam jangka panjang, Nissan menargetkan teknologi assisted driving ini menjadi jembatan menuju mobil otonom penuh. Dengan semakin banyak data yang dikumpulkan, sistem akan semakin pintar dan aman digunakan.
Selain itu, Nissan juga berencana memperluas penerapan AI ke dalam ekosistem mobil listriknya. Dengan demikian, kendaraan masa depan bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih cerdas dan aman.
Kesimpulan
Kolaborasi Nissan dan Wayve membuka babak baru dalam pengembangan sistem mengemudi berbasis AI yang praktis, efisien, dan berorientasi pada konsumen. Dengan mengandalkan vision-based AI, Nissan berusaha menghadirkan teknologi yang lebih terjangkau dibanding solusi otonom lain yang masih terbatas pada mobil premium.
Jika sukses, sistem ini bukan hanya mengubah cara orang mengemudi, tetapi juga mempercepat peralihan menuju era kendaraan otonom yang lebih inklusif. Bagi industri otomotif global, langkah Nissan ini menjadi bukti bahwa inovasi lintas negara Jepang dan Inggris dapat melahirkan solusi masa depan yang lebih aman, cerdas, dan berkelanjutan.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Shell Indonesia Hadirkan Helix Ultra Generasi Baru: Inovasi Teknologi Formula Canggih untuk Masa Depan Otomotif Ramah Mesin dan Ramah Lingkungan
alya 08/11/2025 0Jakarta, Industri otomotif Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran produk terbaru dari Shell Indonesia, yaitu Shell Helix Ultra dengan formula generasi baru. Produk pelumas…
Tiongkok Percepat Revolusi Teknologi Nasional: Pedoman Baru Pemerintah Dorong Penerapan Inovasi dan Produk Canggih Secara Masif
alya 08/11/2025 0Pemerintah Tiongkok baru saja merilis sebuah pedoman nasional yang berfokus untuk mempercepat pengembangan serta penerapan…
Meta Platforms Gelontorkan Investasi Rp 9.600 Triliun untuk Pusat Data AI: Langkah Raksasa Menuju Dominasi Teknologi Masa Depan
alya 08/11/2025 0Perusahaan teknologi global Meta Platforms Inc., yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, kembali menjadi pusat perhatian…
Guncangan di Pasar Teknologi Global: Saham AI Tertekan, Sinyal Risiko Baru di Balik Euforia Kecerdasan Buatan
alya 08/11/2025 0Pekan ini, pasar saham global mengalami penurunan tajam yang mengguncang sektor teknologi dan kecerdasan buatan…
Langkah Besar Teknologi Nasional: ITB Serahkan Laptop Berkomponen Dalam Negeri kepada Kemenperin, Wujud Nyata Kemandirian Digital Indonesia
alya 08/11/2025 0Dalam upaya memperkuat ekosistem industri teknologi di tanah air, Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (961)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (62)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags
