Blog

Penggunaan Drone Cloud Seeding Rainmaker Picu Kontroversi

Rencana Rainmaker Technology untuk menggunakan drone kecil dalam menyebarkan flare cloud seeding menghadapi penolakan keras dari Air Line Pilots Association (ALPA). Serikat pilot tersebut mengajukan keberatan kepada Federal Aviation Administration (FAA), mendesak agar izin tidak diberikan kecuali perusahaan memenuhi pedoman keselamatan yang lebih ketat. ALPA menilai permohonan Rainmaker “tidak menunjukkan tingkat keselamatan yang setara” dan berpotensi menimbulkan risiko besar bagi penerbangan.

Argumen dari Pihak Rainmaker

Menanggapi keberatan tersebut, CEO Rainmaker, Augustus Doricko, menyebut kritik serikat pilot hanya berdasarkan dokumen publik, tanpa mempertimbangkan data non-publik yang telah diserahkan ke FAA. Data tersebut, menurut Doricko, berisi mitigasi risiko dan prosedur keselamatan yang dirancang untuk memastikan operasi tetap aman. Rainmaker saat ini mengajukan permohonan pembebasan aturan yang melarang drone kecil membawa bahan berbahaya. FAA telah menangguhkan keputusan dengan meminta informasi tambahan terkait detail operasional dan langkah-langkah keselamatan.

Detail Rencana Operasional

Rainmaker berencana menggunakan drone quadcopter bernama Elijah, yang mampu terbang hingga ketinggian 15.000 kaki di atas permukaan laut. Rencana operasional menyebut bahwa penerbangan hanya akan dilakukan di ruang udara Kelas G atau di wilayah yang telah ditentukan aman oleh otoritas penerbangan. ALPA menilai permohonan itu tidak menjelaskan secara rinci lokasi maupun ketinggian operasi, meski Rainmaker menegaskan seluruh kegiatan akan berada dalam koordinasi dengan Air Traffic Control dan batasan ketinggian yang ketat.

Kontroversi Mengenai Penggunaan Flare

Keberatan utama serikat pilot adalah penggunaan flare, baik tipe yang terbakar di tempat maupun yang dapat terlepas dari drone. ALPA menyoroti risiko puing, kebakaran, serta dampak lingkungan dari bahan kimia yang digunakan. Rainmaker menanggapi bahwa lembaga independen, termasuk EPA dan badan lingkungan negara bagian, telah meneliti penggunaan bahan cloud-seeding selama lebih dari 70 tahun tanpa menemukan efek berbahaya. Menurut Doricko, jumlah silver iodide yang dilepaskan melalui drone jauh lebih kecil dibandingkan polutan yang dilepaskan pesawat komersial dalam satu jam penerbangan.

Upaya Rainmaker Menyakinkan Regulator

Sam Kim, manajer regulasi penerbangan Rainmaker, menegaskan bahwa penggunaan flare hanya untuk tujuan penelitian dalam lingkungan terkontrol, bukan bagian dari operasi utama perusahaan. Doricko juga menekankan bahwa sistem drone dilengkapi penghindar tabrakan, pengawas elektronik maupun fisik, serta koordinasi aktif dengan otoritas lalu lintas udara. Penerbangan akan dilakukan di wilayah pedesaan serta lahan milik pribadi yang sudah memiliki perjanjian dengan Rainmaker, sehingga risiko terhadap penerbangan komersial dapat diminimalkan.

Latar Belakang Cloud-Seeding

Praktik cloud-seeding sendiri bukan hal baru. Metode ini sudah digunakan sejak tahun 1950-an, terutama di wilayah barat Amerika Serikat. Operasi biasanya dilakukan dengan pesawat berawak yang menyemprotkan partikel seperti silver iodide ke awan tertentu untuk mendorong pembentukan hujan atau salju. Silver iodide dipilih karena bentuknya menyerupai kristal es. Partikel ini mempercepat proses pembekuan pada tetesan air yang sudah berada di bawah titik beku, sehingga menghasilkan kristal es yang lebih stabil dan mampu bertahan hingga jatuh sebagai presipitasi.

Potensi Keuntungan dan Risiko

Menggantikan pesawat berawak dengan drone dapat membawa sejumlah keuntungan jangka panjang. Drone dapat mengurangi risiko bagi pilot karena tidak perlu terbang langsung ke dalam kondisi cuaca berbahaya. Biaya operasional juga lebih rendah, dan misi dapat dilakukan dengan profil terbang yang lebih terkontrol. Namun, keberhasilan strategi ini bergantung pada keyakinan regulator bahwa mitigasi yang diajukan benar-benar cukup untuk melindungi keselamatan udara, lingkungan, dan masyarakat.

Keputusan FAA yang Dinanti

Saat ini, keputusan berada di tangan FAA. Jika otoritas memandang mitigasi Rainmaker memadai, hal ini bisa membuka jalan bagi pendekatan baru dalam modifikasi cuaca menggunakan sistem tanpa awak. Namun, jika keberatan ALPA lebih meyakinkan, Rainmaker mungkin harus merevisi permohonannya atau mencari metode alternatif.

Kesimpulan

Perdebatan antara Rainmaker dan serikat pilot memperlihatkan tantangan besar dalam penerapan teknologi drone untuk cloud-seeding. Di satu sisi, inovasi ini menjanjikan efisiensi dan keselamatan lebih baik dibandingkan metode konvensional. Di sisi lain, kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan, penggunaan flare, serta dampak lingkungan tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimanapun hasil keputusan FAA, proses ini akan menjadi preseden penting yang menentukan arah pengembangan teknologi modifikasi cuaca berbasis drone di masa depan.

Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Micro1 Kantongi Pendanaan Seri A Valuasi 500 Juta

Revalita 26/09/2025

Micro1, startup berusia tiga tahun yang menyediakan layanan perekrutan dan manajemen kontraktor manusia untuk pelabelan serta pelatihan data AI, baru saja meraih pendanaan Seri A…

Pengguna Spotify Free Berbahagia, Kini Bisa Putar Lagu Bebas

Revalita 26/09/2025

Spotify mengumumkan pembaruan besar untuk pengguna Spotify free di seluruh dunia. Jika sebelumnya mereka hanya…

Vibe Coding Ubah Cara Developer Bekerja di Era AI

Revalita 26/09/2025

Konsep vibe coding muncul sebagai cara baru dalam dunia pemrograman yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI)…

Kesepakatan Oracle OpenAI Guncang Pasar Teknologi

Revalita 26/09/2025

Kesepakatan senilai USD 300 miliar antara Oracle dan OpenAI mengejutkan banyak pihak di pasar keuangan.…

Operasi Deportasi ICE Amerika Didukung Teknologi Canggih

Revalita 26/09/2025

Kebijakan imigrasi menjadi salah satu isu utama pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Janji untuk…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!