Blog

Perbedaan antara Blockchain dan Cryptocurrency

Di era teknologi saat ini, istilah blockchain dan cryptocurrency sering digunakan, tetapi keduanya memiliki perbedaan mendasar. Mari kita bahas apa itu blockchain dan cryptocurrency serta bagaimana keduanya berbeda.

Apa itu Blockchain?

Blockchain adalah teknologi yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam jaringan terdesentralisasi yang dikenal sebagai “distributed ledger” atau buku besar terdistribusi. Teknologi ini pertama kali dikonseptualisasikan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Blockchain memiliki beberapa karakteristik utama:

  1. Desentralisasi: Data tidak disimpan di satu lokasi, melainkan disebar ke berbagai node di jaringan.
  2. Transmisi Peer-to-Peer: Transaksi dilakukan langsung antar pengguna tanpa perantara.
  3. Transparansi melalui Enkripsi: Setiap transaksi dienkripsi dan dapat dilihat oleh siapa saja di jaringan, memastikan transparansi.
  4. Perekaman Data Secara Permanen: Setelah data masuk ke blockchain, data tersebut tidak dapat diubah atau dihapus.
  5. Berbasis Pemrograman Digital: Sistem dijalankan oleh kode program yang memastikan keandalan dan efisiensi.

Apa itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang digunakan untuk bertransaksi secara virtual dalam jaringan internet. Mata uang kripto terdesentralisasi pertama, Bitcoin, diciptakan pada tahun 2009 oleh pengembang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Istilah “cryptocurrency” berasal dari dua kata: “cryptography” yang berarti kode rahasia dan “currency” yang berarti mata uang. Cryptocurrency memiliki karakteristik berikut:

  1. Desentralisasi: Sistem tidak memerlukan otoritas pusat; jaringan dikelola melalui konsensus terdistribusi.
  2. Penyimpanan dan Kepemilikan: Sistem menyimpan ikhtisar unit uang kripto dan kepemilikannya.
  3. Pembentukan Unit Baru: Sistem menentukan apakah unit mata uang kripto baru dapat dibuat dan cara menentukan kepemilikannya.
  4. Kepemilikan Kriptografis: Kepemilikan unit mata uang kripto dapat dibuktikan secara eksklusif secara kriptografis.
  5. Transaksi yang Aman: Sistem memungkinkan transaksi di mana kepemilikan unit kriptografi diubah dan hanya dapat dikeluarkan oleh entitas yang membuktikan kepemilikan saat ini.
  6. Pencegahan Double Spending: Sistem hanya menjalankan salah satu instruksi jika ada dua instruksi berbeda untuk mengubah kepemilikan unit kriptografis yang sama.

Perbedaan Utama antara Blockchain dan Cryptocurrency

  • Fungsi Utama: Blockchain adalah teknologi yang digunakan untuk mencatat transaksi secara aman dan permanen dalam jaringan terdesentralisasi. Cryptocurrency, di sisi lain, adalah aplikasi dari teknologi blockchain yang digunakan sebagai alat transaksi digital.
  • Penggunaan: Blockchain dapat digunakan untuk berbagai aplikasi selain cryptocurrency, seperti kontrak pintar (smart contracts), manajemen rantai pasokan, dan sistem pemungutan suara. Cryptocurrency digunakan khusus untuk transaksi keuangan digital.
  • Transaksi: Blockchain memastikan bahwa setiap transaksi dicatat secara aman dan permanen, sementara cryptocurrency memungkinkan transaksi digital yang aman dan terverifikasi tanpa perlu otoritas pusat.

Blockchain dan cryptocurrency adalah dua inovasi teknologi yang telah mengubah cara kita bertransaksi dan mencatat data. Dengan basis data yang terdesentralisasi, transmisi peer-to-peer, dan transparansi melalui enkripsi, blockchain memastikan keamanan dan efisiensi dalam pencatatan data. Sementara itu, cryptocurrency memungkinkan transaksi digital yang aman dan bebas dari kendali otoritas pusat.

Kesimpulan

Blockchain dan cryptocurrency adalah dua konsep yang saling terkait namun memiliki perbedaan mendasar. Blockchain sebagai teknologi dasar menawarkan sistem pencatatan transaksi yang aman dan permanen, sementara cryptocurrency adalah aplikasi dari blockchain yang digunakan sebagai mata uang digital untuk transaksi keuangan. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih mengapresiasi peran masing-masing dalam dunia digital saat ini.

Leave your thought here

Read More

Google Indonesia Luaskan Kreativitas Digital dengan Billboard “See-Through” Berbasis AI: Kolaborasi Teknologi & Kreativitas untuk Kampanye #BikinGebrakanLo

alya 14/11/2025

Jakarta, Dunia periklanan outdoor kembali mengalami transformasi besar. Hari ini, Google Indonesia bersama dengan DDB Singapore, Superson, dan Hagia Labs meluncurkan kampanye inovatif bertajuk #BikinGebrakanLo,…

Ledakan Teknologi Pertahanan Global: Chaos Industries Raup Pendanaan US$ 510 Juta untuk Perkuat Radar Anti-Drone Generasi Baru

alya 14/11/2025

Industri pertahanan global tengah mengalami percepatan perkembangan paling besar dalam satu dekade terakhir. Di tengah…

Indonesia Dorong Kolaborasi Global untuk Pengembangan AI yang Berpusat pada Manusia dan Inklusif

alya 13/11/2025

Dalam era percepatan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang kian pesat, Indonesia menegaskan komitmennya untuk…

OnePlus 15 Resmi Diluncurkan di India: Hadir dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5, Desain Futuristik, dan Fitur AI Super Canggih

alya 13/11/2025

OnePlus kembali menjadi sorotan dunia teknologi setelah secara resmi meluncurkan OnePlus 15 di India pada…

Guncangan Pasar Teknologi Asia: Saham AI dan Semikonduktor Anjlok di Tengah Kekhawatiran Gelembung Teknologi Global

alya 13/11/2025

Pasar saham global mengalami gejolak besar pada awal November 2025. Saham-saham teknologi, terutama yang berfokus…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!