Blog

Peruri Ingatkan Bahaya AI: Ancaman Serius bagi Ketahanan Digital Indonesia di Era Teknologi Cerdas

Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin pesat dan telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia, mulai dari layanan publik, industri, keuangan, hingga kesehatan. Namun, di balik peluang besar yang ditawarkan AI, muncul pula risiko serius yang tidak boleh diabaikan.

Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), sebagai salah satu BUMN strategis yang berperan menjaga kepercayaan terhadap dokumen dan data penting negara, baru-baru ini menyampaikan peringatan keras: AI berpotensi menjadi ancaman serius terhadap ketahanan digital Indonesia jika tidak dikelola dengan baik.

Peringatan ini menjadi alarm penting di tengah masifnya adopsi teknologi digital di tanah air, apalagi ketika AI mulai digunakan dalam skala nasional untuk kebutuhan publik maupun privat.

AI: Pisau Bermata Dua

Bagi Peruri, AI adalah teknologi dengan sifat “dual-use”, alias bisa digunakan untuk tujuan positif maupun negatif.

  • Di sisi positif, AI mampu meningkatkan efisiensi layanan, mempercepat analisis data, dan membuka peluang inovasi di sektor publik maupun swasta. Misalnya, pemanfaatan AI dalam sistem pembayaran digital atau layanan verifikasi dokumen dapat memangkas waktu dan biaya operasional.
  • Namun di sisi lain, AI yang digunakan tanpa kontrol dapat menimbulkan risiko, seperti pemalsuan identitas digital, manipulasi data penting, serangan siber berbasis otomatisasi, hingga penyalahgunaan deepfake untuk kejahatan.

Peruri menegaskan bahwa tanpa regulasi, etika, dan sistem keamanan yang kuat, AI bisa berubah menjadi ancaman bagi kedaulatan digital dan keamanan nasional.

Ketahanan Digital RI di Tengah Gelombang AI

Ketahanan digital adalah kemampuan suatu negara menjaga keamanan, integritas, dan keberlanjutan ekosistem digitalnya. Menurut Peruri, ketahanan digital Indonesia saat ini menghadapi sejumlah tantangan baru yang dipicu oleh perkembangan AI, antara lain:

  1. Pemalsuan Dokumen Digital

    AI generatif mampu membuat dokumen palsu yang sangat mirip dengan aslinya, termasuk tanda tangan elektronik atau sertifikat digital. Jika tidak ada sistem autentikasi yang kuat, ini bisa mengancam kepercayaan publik.
  2. Serangan Siber yang Lebih Canggih

    AI memungkinkan hacker merancang serangan yang lebih terarah, otomatis, dan sulit dideteksi, seperti phishing cerdas atau malware yang beradaptasi dengan sistem target.
  3. Penyalahgunaan Data Pribadi

    Dengan kemampuan AI dalam menganalisis big data, kebocoran data pribadi bisa dimanfaatkan untuk penipuan atau manipulasi publik.
  4. Deepfake dan Disinformasi

    AI bisa digunakan untuk membuat video atau audio palsu yang meyakinkan, berpotensi memicu ketidakstabilan sosial atau politik.

Langkah Strategis Peruri dalam Menghadapi Risiko AI

Sebagai garda terdepan dalam menjaga keaslian dokumen negara, Peruri menekankan pentingnya langkah-langkah strategis dalam menghadapi risiko AI:

  • Penguatan Sistem Keamanan Digital

    Peruri berkomitmen terus memperbarui infrastruktur keamanan, termasuk dengan teknologi enkripsi tingkat tinggi untuk melindungi data digital.
  • Kolaborasi dengan Lembaga Keamanan dan Pemerintah

    Peruri menilai penting adanya sinergi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta lembaga penegak hukum.
  • Penerapan Teknologi AI secara Bertanggung Jawab

    AI juga bisa menjadi solusi. Peruri tengah mengembangkan sistem AI for Security, yakni pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendeteksi anomali, pemalsuan, dan ancaman siber lebih dini.
  • Edukasi Masyarakat dan SDM Digital

    Masyarakat perlu memahami bahwa ancaman digital nyata adanya. Peruri mendorong kampanye literasi digital, khususnya terkait pemahaman mengenai manipulasi data dan keamanan identitas digital.

Urgensi Regulasi AI di Indonesia

Peringatan Peruri juga menggarisbawahi perlunya regulasi AI yang jelas dan ketat. Pemerintah Indonesia saat ini tengah menyiapkan regulasi dan pedoman etika AI melalui Peraturan Presiden (Perpres).

Regulasi tersebut diharapkan mencakup:

  • Standar keamanan data dan privasi
  • Pedoman penggunaan AI di sektor publik maupun privat
  • Batasan penggunaan AI yang berpotensi membahayakan masyarakat
  • Mekanisme audit dan pengawasan terhadap perusahaan teknologi

Dengan adanya regulasi, Indonesia bisa memanfaatkan AI untuk pembangunan sekaligus meminimalisasi risiko yang mengancam ketahanan digital.

AI sebagai Peluang, Bukan Sekadar Ancaman

Meski waspada, Peruri menegaskan bahwa AI tetap harus dilihat sebagai peluang besar bagi bangsa. Kuncinya ada pada pemanfaatan yang bijak dan terukur.

  • AI bisa mempercepat proses verifikasi identitas digital.
  • AI mampu mendukung keamanan dokumen resmi negara.
  • AI dapat memperkuat sistem pembayaran digital yang lebih efisien.

Dengan strategi tepat, Indonesia bukan hanya bisa bertahan, tetapi juga memimpin dalam adopsi AI di kawasan regional.

Kesimpulan

Peringatan Peruri tentang AI sebagai ancaman serius bagi ketahanan digital Indonesia bukanlah isapan jempol. AI memang menawarkan potensi besar, tetapi juga membawa risiko jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, kombinasi antara regulasi, kolaborasi, inovasi teknologi, dan literasi digital masyarakat menjadi kunci agar Indonesia tetap aman dalam menghadapi gelombang AI.

Sebagai lembaga strategis, Peruri telah menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menjaga keamanan dokumen dan data negara, tetapi juga menjadi bagian dari benteng pertahanan digital nasional di era kecerdasan buatan.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Regulator Tiongkok Tegur Kuaishou dan Weibo: Peringatan Serius atas Pelanggaran Konten Digital

alya 22/09/2025

Industri teknologi di Tiongkok kembali menjadi sorotan setelah otoritas pengawas dunia maya (Cyberspace Administration of China/CAC) mengeluarkan peringatan keras kepada dua raksasa platform media sosial,…

Peruri Ingatkan Bahaya AI: Ancaman Serius bagi Ketahanan Digital Indonesia di Era Teknologi Cerdas

alya 22/09/2025

Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin pesat dan telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia,…

Nissan Perkenalkan Sistem Mengemudi Cerdas Berbasis AI: Kolaborasi dengan Startup Inggris Wayve

alya 22/09/2025

Industri otomotif global tengah memasuki era baru dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang…

IndoSec 2025: Panggung Keamanan Siber untuk Infrastruktur Kritis di Asia Tenggara

alya 22/09/2025

Di tengah percepatan digitalisasi dan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, keamanan siber kini menjadi salah satu…

Indonesia Bentuk Tim Tanggap Insiden Siber Nasional: Perisai Baru Ketahanan Digital di Era AI dan Big Data

alya 22/09/2025

Di tengah meningkatnya ancaman serangan siber global, Indonesia mengambil langkah strategis dengan membentuk Tim Tanggap…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!