
Pocket FM Perkuat Produksi Audio dengan Dukungan Copilot AI
Pocket FM, platform audio series berbasis India, semakin serius memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat produksi konten. Startup yang didukung oleh Lightspeed ini memperkenalkan rangkaian alat AI khusus untuk penulis, yang dapat membantu menyusun cerita, membuat alur lebih dramatis, hingga menambahkan cliffhanger agar pendengar terus tertarik mengikuti episode berikutnya.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pocket FM untuk mewujudkan ambisi besar menjadi “Netflix of audio.” Dengan ribuan jam konten dan basis pengguna yang terus berkembang, perusahaan membutuhkan sistem yang mampu menghasilkan cerita dalam jumlah besar dengan kualitas yang tetap terjaga.
Kehadiran CoPilot sebagai Asisten Kreatif Pocket FM
Fitur AI yang diperkenalkan Pocket FM dinamai CoPilot. Copilot sendiri berarti “pendamping” atau “asisten kedua” yang berfungsi membantu seseorang agar lebih efisien dalam bekerja. Alat ini dirancang untuk mendukung penulis di berbagai aspek kreatif, mulai dari menyusun narasi hingga memberikan saran teknis. Dengan peran tersebut, CoPilot hadir sebagai mitra digital yang siap mempermudah proses berkarya penulis konten audio. Beberapa kemampuan utamanya antara lain:
- Mengubah tulisan berbasis narasi menjadi dialog.
- Melakukan “beat analysis” untuk menciptakan ritme cerita yang lebih menarik.
- Menyediakan opsi sederhana seperti memperpendek, memperluas, atau menulis ulang teks berdasarkan prompt.
- Memberikan saran ending yang lebih kuat atau penuh konflik.
- Menyediakan tag efek suara yang sesuai untuk memperkaya produksi audio.
- Membuat ringkasan karakter, hubungan antar tokoh, serta rangkuman plot tiap episode.
Dengan fitur-fitur ini, penulis dapat menyelesaikan naskah lebih cepat tanpa kehilangan arah cerita. CoPilot bahkan memiliki sistem review yang mampu menilai alur, tata bahasa, hingga memberi komentar kualitatif pada setiap episode.
Dampak Copilot Pocket FM terhadap Produktivitas Penulis
Pocket FM mengklaim bahwa penggunaan CoPilot mampu meningkatkan produktivitas penulis hingga 50%. Misalnya di Jerman, pasar uji coba awal alat ini, jumlah episode yang diproduksi meningkat pesat dalam waktu singkat. Selain itu, draf cerita yang dihasilkan juga lebih minim kesalahan, sehingga memperbaiki retensi pengguna.
Rohan Nayak, pendiri Pocket FM, menegaskan bahwa CoPilot akan diluncurkan untuk semua penulis di jaringan mereka. Dengan begitu, penyelesaian tiap episode bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, memungkinkan ratusan konten baru hadir setiap bulannya.
Ekspansi Internasional dan Adaptasi Budaya
Selain membantu penulisan, Pocket FM juga menghadirkan alat adaptasi lintas bahasa dan budaya. Fitur ini bukan hanya menerjemahkan teks, tetapi juga menyesuaikan nama, istilah, atau konteks yang lebih relevan dengan budaya lokal.
Uji coba pertama dilakukan di Jerman pada awal tahun ini, setelah Pocket FM sempat kesulitan menjangkau audiens Eropa. Hasilnya positif, terlihat dari peningkatan pendapatan bulanan yang menembus 700 ribu dolar AS pada Juni. Kini, waktu yang dibutuhkan untuk masuk ke pasar baru bisa dipangkas dari 12–18 bulan menjadi kurang dari tiga bulan.
Pertumbuhan Copilot Pocket FM di Pasar Global
Di Amerika Serikat, serial yang dibuat dengan bantuan AI kini menyumbang 10% waktu dengar di platform. Dalam 12 bulan terakhir, konten berbasis AI ini menghasilkan 7 juta dolar AS, dengan biaya produksi yang lebih efisien, 2–3 kali lebih rendah dari biasanya.
Secara keseluruhan, Pocket FM meluncurkan hampir 1.000 pilot setiap bulan. Jumlah besar ini memungkinkan beberapa serial menjadi hits dan membangun basis pengguna setia. Perusahaan bahkan mulai bereksperimen ke medium lain seperti Pocket Toons untuk mengubah cerita menjadi komik, dan berencana merambah format video di masa depan.
Tantangan dan Risiko AI
Meski AI membawa percepatan signifikan, dampak lain mulai terlihat. Pocket FM telah melakukan beberapa kali pemutusan hubungan kerja pada pegawai dan kontraktor dalam 12 bulan terakhir. Di sisi lain, ada laporan bahwa sebagian penulis mengalami penurunan pendapatan karena persaingan konten yang lebih cepat diproduksi oleh AI.
Selain itu, kualitas cerita menjadi perhatian. Ada risiko konten “AI slop” atau cerita generik berkualitas rendah memenuhi platform, sehingga mempersulit pengguna menemukan serial yang benar-benar bagus. Pocket FM mengklaim memiliki sistem moderasi berbasis AI untuk mengatasi hal ini. Setiap konten diperiksa sebelum tayang, mulai dari orisinalitas, kesehatan konten, hingga kemungkinan duplikasi.
Namun, kekhawatiran lain tetap ada: ketergantungan berlebihan pada AI. Di beberapa judul di Jerman, porsi tulisan yang dihasilkan AI lebih banyak dibandingkan karya manusia. Jika tren ini terus berlanjut, peran penulis bisa bergeser dari kreator utama menjadi sekadar editor atau pengarah konten.
Pocket FM Menuju Model AI Sendiri
Pocket FM berencana meluncurkan model bahasa besar (LLM) milik sendiri pada tahun depan. Model ini akan dikembangkan berdasarkan data internal dari ribuan jam konten yang sudah ada. Dengan begitu, perusahaan berharap tidak lagi harus melatih banyak model kecil untuk fungsi berbeda, melainkan mengintegrasikan seluruh fitur seperti penulisan, adaptasi, hingga penyusunan alur ke dalam satu sistem besar.
Kesimpulan
Strategi Pocket FM dalam memanfaatkan AI memperlihatkan bagaimana teknologi mampu mendorong industri hiburan audio berkembang lebih cepat. Dengan CoPilot dan alat adaptasi budaya, Pocket FM berhasil mempercepat produksi, menekan biaya, dan memperluas pasar internasional.
Namun, di balik peluang besar, tantangan tetap ada. Potensi ketergantungan berlebihan pada AI, kualitas konten yang terancam menurun, hingga dampak sosial seperti pemutusan kerja menjadi catatan penting. Pocket FM kini berada di persimpangan: memanfaatkan AI untuk tumbuh lebih besar, sembari menjaga agar kreativitas manusia tetap menjadi inti dari cerita yang mereka suguhkan.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Terobosan MIT: Alat AI Baru Otomatiskan Annotasi Citra Medis, Mempercepat Inovasi Klinis
alya 30/09/2025 0Cambridge, 2025 – Institut Teknologi Massachusetts (MIT) kembali menghadirkan gebrakan di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dengan meluncurkan sebuah alat AI revolusioner yang dirancang untuk…
Teknologi AI & Regulasi di Indonesia: Harmonisasi Perpres AI Segera Dilakukan untuk Masa Depan Digital yang Aman
alya 30/09/2025 0Jakarta, 2025 Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam beberapa tahun terakhir telah membawa…
PBB Bahas AI dalam Sidang Keamanan Global: Menimbang Antara Peluang dan Risiko
alya 30/09/2025 0New York, 2025 Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) kembali menjadi sorotan utama dunia internasional. Dalam sidang…
Ledakan Investasi Infrastruktur AI: Triliunan Rupiah Digelontorkan, Tapi Kapan Baliknya?
alya 30/09/2025 0Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) saat ini menjadi “bintang utama” dalam dunia teknologi global. Hampir setiap…
Gemini Robotics 1.5: Terobosan DeepMind yang Membuat Robot Mampu “Berpikir” Sebelum Bertindak
alya 30/09/2025 0Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) semakin hari semakin mengagumkan. Setelah model bahasa besar (large language…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (813)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags