Prabowo Tegaskan Transformasi Digital Pertahanan: TNI Harus Kuasai Teknologi Siber dan Kecerdasan Buatan
Jakarta, 6 Oktober 2025 Dalam pidato kenegaraan pada peringatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80 di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya penguasaan teknologi siber dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai pilar utama pertahanan masa depan Indonesia.
Dalam arahannya, Prabowo menyebut bahwa dunia pertahanan telah memasuki era baru yang ditandai dengan otomatisasi, perang siber, dan sistem berbasis data, di mana kekuatan militer tidak lagi diukur semata oleh jumlah personel dan persenjataan konvensional, melainkan juga oleh kemampuan menguasai informasi dan teknologi canggih.
“Kita tidak bisa bertahan dengan pola lama. Musuh masa depan bukan hanya dalam bentuk pasukan, tetapi juga kode, data, dan algoritma. TNI harus siap menghadapi era perang digital,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan para prajurit dan tamu undangan.
Era Pertahanan Digital: Dari Medan Tempur ke Medan Siber
Konsep perang modern kini telah berubah drastis.
Jika pada abad ke-20 kekuatan militer bergantung pada jumlah tank, jet tempur, dan kapal perang, maka abad ke-21 menuntut negara untuk memiliki keunggulan dalam teknologi siber, sistem otonom, dan AI militer.
Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia telah lebih dulu menerapkan AI dalam operasi intelijen, logistik militer, hingga drone tempur otonom.
Kini, Indonesia mulai menapaki arah yang sama, dengan visi menjadikan AI dan keamanan siber sebagai fondasi utama modernisasi TNI.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tertinggal dalam revolusi pertahanan global ini.
“Negara-negara maju sudah menggunakan sistem AI untuk memprediksi pola ancaman, menganalisis data intelijen, bahkan mengoperasikan robot militer. Kita harus mampu mengejar ketertinggalan itu,” ujarnya.
Rencana Strategis: TNI Digital 2045
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengumumkan rencana jangka panjang bertajuk “TNI Digital 2045”, sebuah program transformasi pertahanan nasional yang mencakup pengembangan:
- Komando Siber Nasional
Satuan khusus yang akan memperkuat sistem pertahanan digital negara, mendeteksi ancaman siber, dan melindungi infrastruktur strategis nasional dari serangan digital. - Integrasi AI dalam Sistem Pertahanan
Teknologi AI akan diterapkan dalam pemantauan perbatasan, pemrosesan data intelijen, dan manajemen logistik militer untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengambilan keputusan. - Pengembangan Drone dan Sistem Otonom
TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) akan mengembangkan armada drone pengintai dan kapal tanpa awak yang mampu beroperasi secara mandiri dengan bantuan sistem AI lokal. - Kerjasama Riset Militer Nasional
Pemerintah akan mendorong kolaborasi antara Kementerian Pertahanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta universitas dan startup teknologi untuk membangun solusi AI pertahanan buatan Indonesia.
Prabowo menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar modernisasi peralatan, tetapi juga modernisasi pola pikir dan budaya organisasi militer.
“Teknologi hanyalah alat. Kekuatan sejati ada pada manusia yang menguasainya. Kita harus mencetak prajurit digital yang tangguh, disiplin, dan mampu berpikir strategis di era siber,” tegasnya.
AI dan Siber: Senjata Baru dalam Pertahanan Nasional
Dalam beberapa tahun terakhir, ancaman dunia maya meningkat pesat.
Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, selama 2024 saja terjadi lebih dari 500 juta upaya serangan siber terhadap infrastruktur digital Indonesia sebagian menargetkan sektor pertahanan dan transportasi nasional.
Kondisi ini memperkuat urgensi TNI untuk mengembangkan kemampuan pertahanan siber otonom berbasis AI, yang mampu mendeteksi dan merespons ancaman dengan kecepatan tinggi.
Beberapa riset yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi TNI menunjukkan hasil menjanjikan, termasuk pengembangan algoritma deteksi serangan siber real-time, sistem pemantauan perbatasan berbasis drone AI, serta sistem logistik militer prediktif yang bisa mengantisipasi kebutuhan pasokan sebelum krisis terjadi.
Kolaborasi juga dilakukan dengan universitas seperti ITB dan UGM, untuk mengembangkan AI tactical systems serta autonomous decision-making modules yang dapat diintegrasikan dengan sistem komando TNI di lapangan.
Tantangan dan Kesiapan Sumber Daya Manusia
Namun, ambisi besar ini bukan tanpa tantangan.
Masalah terbesar adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) militer yang melek teknologi.
TNI saat ini tengah memperkuat pelatihan di bidang coding, sains data, dan keamanan siber untuk para perwira muda.
Kementerian Pertahanan juga telah menggagas Akademi Pertahanan Digital, yang akan berfokus pada pembentukan talenta militer dengan kemampuan teknis tinggi di bidang AI, robotika, dan sistem otonom.
“Prajurit masa depan tidak hanya harus mahir menembak, tetapi juga mahir memprogram,” ujar Letjen (Purn) Agus Wiranto, Kepala Pusat Litbang Pertahanan.
“Mereka akan menjadi pengendali drone, analis siber, dan insinyur data di medan tempur modern.”
Selain SDM, keamanan data dan kedaulatan digital juga menjadi isu krusial. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh sistem AI militer akan dibangun dengan server dan algoritma yang berbasis lokal, guna menghindari kebocoran data strategis ke pihak asing.
Dampak Luas: Teknologi Pertahanan untuk Masyarakat
Menariknya, pengembangan AI militer juga diproyeksikan memiliki efek limpahan positif (spillover) ke sektor sipil.
Teknologi pengenalan citra dan analitik spasial yang dikembangkan untuk pengawasan perbatasan, misalnya, dapat digunakan untuk penanganan bencana alam dan pemetaan lingkungan.
Prabowo menegaskan bahwa keberhasilan TNI dalam menguasai teknologi AI tidak hanya memperkuat pertahanan negara, tetapi juga akan memperkuat ketahanan nasional di bidang ekonomi, sosial, dan keamanan publik.
Kesimpulan: TNI Menuju Era Cerdas dan Terintegrasi
Langkah Prabowo untuk mendorong penguasaan teknologi AI dan siber menandai babak baru dalam sejarah pertahanan Indonesia.
Transformasi ini bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga komitmen terhadap kemandirian dan kedaulatan digital bangsa.
Seperti disampaikan Prabowo dalam penutup pidatonya:
“Kita akan membangun TNI yang tidak hanya kuat di darat, laut, dan udara tetapi juga di dunia maya.
TNI yang berpikir cepat, bertindak tepat, dan selalu satu langkah lebih maju dari ancaman.”
Dengan arah kebijakan ini, Indonesia bersiap memasuki era pertahanan cerdas (smart defense), di mana manusia dan mesin bekerja berdampingan demi menjaga kedaulatan Tanah Air di era teknologi tinggi.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Proyek Ambisius OpenAI & Jony Ive Tersendat: Inovasi Perangkat AI Konsumen Hadapi Hambatan Teknis dan Strategis
alya 07/10/2025 0San Francisco, AS Kolaborasi antara OpenAI dan desainer legendaris Jony Ive yang disebut-sebut akan melahirkan “iPhone untuk era AI” dikabarkan menghadapi sejumlah hambatan besar. Proyek…
OpenAI dan Jony Ive Hadapi Tantangan Teknis: Ambisi Membuat Perangkat AI Konsumen Terganjal Kompleksitas Desain dan Hardware
alya 07/10/2025 0San Francisco, 6 Oktober 2025 Kolaborasi besar antara OpenAI dan desainer legendaris Jony Ive, yang…
Kolaborasi Raksasa: Digital Realty, Dell, dan DXC Bersatu Percepat Adopsi AI di Dunia Korporasi
alya 07/10/2025 0California, AS Tiga pemain besar dunia teknologi, Digital Realty, Dell Technologies, dan DXC Technology, resmi…
Huawei Luncurkan Infrastruktur AI Canggih untuk Perkuat Kemandirian Teknologi di Tengah Tekanan Ekspor AS
alya 07/10/2025 0Shenzhen, 6 Oktober 2025 Raksasa teknologi asal Tiongkok, Huawei Technologies Co. Ltd., resmi memperkenalkan serangkaian…
Gelombang Baru Inovasi: 70% Startup Asia Tenggara Kini Digerakkan oleh Kecerdasan Buatan
alya 07/10/2025 0Jakarta, 6 Oktober 2025 Asia Tenggara sedang berada di tengah gelombang besar transformasi digital. Dalam…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (847)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags