
RepAir Carbon Sebagai Teknologi Inovatif untuk Mengurangi Emisi Karbon
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya mengurangi emisi karbon, teknologi penangkapan karbon dari atmosfer atau direct air capture (DAC) semakin mendapatkan perhatian. Teknologi ini bekerja dengan cara menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara, yang kemudian bisa disimpan atau digunakan kembali untuk berbagai keperluan industri.

Meskipun teknologi ini memiliki potensi besar dalam mengatasi perubahan iklim, biaya yang tinggi masih menjadi hambatan utama untuk penerapan yang lebih luas. Namun, sebuah inovasi terbaru dari startup RepAir Carbon menawarkan solusi yang dapat menurunkan biaya penangkapan karbon secara signifikan.
Apa Itu Direct Air Capture?
Direct Air Capture (DAC) adalah teknologi yang digunakan untuk menangkap CO2 dari atmosfer. Prinsip kerjanya adalah menarik udara yang mengandung CO2, lalu menyaring dan menghilangkan karbon dioksida tersebut melalui beberapa proses kimia.
Hasilnya adalah CO2 yang dapat disimpan dengan aman atau dimanfaatkan kembali untuk keperluan industri. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penting dalam mengatasi perubahan iklim global.
Namun, meskipun teknologi DAC sangat menjanjikan, biaya untuk mengimplementasikannya cukup tinggi. Beberapa teknologi yang ada saat ini mengandalkan pelarut kimia untuk menangkap CO2, yang harus dipanaskan untuk melepaskan gas tersebut agar bisa disimpan atau digunakan kembali.
Proses ini memerlukan banyak energi dan biaya operasional yang besar. Oleh karena itu, banyak perusahaan besar, seperti Microsoft, yang masih bersedia membayar biaya tinggi untuk menjalankan teknologi ini, sementara perusahaan kecil masih kesulitan untuk mengaksesnya.
Solusi Penangkapan Karbon yang Terjangkau
RepAir Carbon adalah perusahaan startup yang sedang mengembangkan teknologi penangkapan karbon yang lebih murah dan efisien. Perusahaan ini mengklaim bahwa teknologi mereka bisa menurunkan biaya penangkapan CO2 menjadi sekitar $70 hingga $80 per ton, jauh lebih rendah dibandingkan dengan teknologi DAC lainnya yang diperkirakan biayanya mencapai $600 per ton.
Perbedaan utama terletak pada cara RepAir Carbon menggunakan listrik untuk memicu reaksi kimia dalam proses penangkapan karbon. Berbeda dengan teknologi lain yang mengandalkan pelarut kimia yang harus dipanaskan, RepAir memanfaatkan listrik untuk langsung menangkap CO2.
Bagaimana Cara Kerja Teknologi RepAir Carbon?
Teknologi yang dikembangkan oleh RepAir mirip dengan sistem sel bahan bakar, namun cara kerjanya lebih seperti baterai. Di dalam perangkat, terdapat dua elektroda yang dipisahkan oleh membran. Ketika udara atau gas buang masuk ke dalam ruang reaksi, gas tersebut akan berinteraksi dengan elektroda berbahan nikel yang dialiri arus listrik.
Di dalam proses ini, ion hidroksida akan menarik CO2 dan mengubahnya menjadi ion karbonat dan bikarbonat yang bermuatan negatif. Ion-ion ini kemudian bergerak melalui elektroda berpori dan pemisah, menuju elektroda yang bermuatan positif.
Begitu ion-ion tersebut mencapai elektroda positif, mereka kembali menjadi CO2 dan hidroksida. CO2 yang terlepas akan disimpan, sementara hidroksida akan menumpuk hingga jumlahnya cukup untuk membalik arah reaksi dan mengulang proses tersebut.
Keunggulan Reversibilitas dalam Teknologi RepAir
Salah satu keunggulan teknologi RepAir adalah sifatnya yang dapat dibalik (reversible). Hal ini memungkinkan perangkat untuk menangkap CO2 secara terus-menerus tanpa perlu menunggu waktu regenerasi, yang sering menjadi kendala pada teknologi penangkapan karbon lainnya.
Teknologi lain biasanya memerlukan proses pemanasan pelarut untuk regenerasi, yang memakan waktu dan membutuhkan lebih banyak perangkat untuk menangkap jumlah karbon yang sama.
Menurut Amir Shiner, salah satu pendiri dan CEO RepAir, perangkat mereka “melakukan regenerasi sambil tetap bekerja,” yang berarti tidak ada waktu yang terbuang selama proses penangkapan karbon. Teknologi ini meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya operasional.
Potensi RepAir Carbon untuk Menurunkan Biaya Penangkapan Karbon
Salah satu keunggulan terbesar dari RepAir Carbon adalah potensi mereka untuk menurunkan biaya penangkapan karbon dengan signifikan. Dengan biaya yang lebih rendah, teknologi ini bisa diakses oleh lebih banyak perusahaan, baik yang besar maupun kecil. Hal ini dapat mempercepat adopsi teknologi DAC di seluruh dunia dan membantu mengurangi emisi karbon yang berbahaya bagi lingkungan.
RepAir Carbon juga tengah mengeksplorasi kemungkinan untuk mengaplikasikan teknologi mereka pada pembangkit listrik dan pusat data, yang dikenal sebagai sumber emisi karbon terbesar. Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengurangi jejak karbon mereka tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Masa Depan Teknologi Carbon Capture
Melihat potensi besar dari teknologi carbon capture yang dikembangkan oleh RepAir, masa depan teknologi ini tampak sangat menjanjikan. Dengan biaya yang semakin terjangkau dan teknologi yang lebih efisien, RepAir dapat menjadi solusi penting dalam mengatasi tantangan perubahan iklim. Dengan menggunakan listrik sebagai sumber energi, proses ini menjadi lebih ramah lingkungan dan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
RepAir Carbon berencana untuk terus mengembangkan teknologi mereka agar bisa lebih efektif dalam menangkap karbon dari berbagai sumber, termasuk gas buang dari industri dan pembangkit listrik. Inovasi seperti ini membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan besar untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mencegah pemanasan global yang semakin memburuk.
Kesimpulan
Teknologi carbon capture yang dikembangkan oleh RepAir Carbon adalah salah satu inovasi yang dapat mengubah cara dunia mengatasi emisi karbon. Dengan biaya yang lebih rendah dan efisiensi yang lebih tinggi, teknologi ini dapat mempercepat adopsi carbon capture di seluruh dunia.
Dengan kemajuan seperti ini, diharapkan semakin banyak perusahaan yang bisa mengimplementasikan teknologi penangkapan karbon ini, sehingga bersama-sama kita bisa mewujudkan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Manfaatkan potensi inovasi dengan solusi teknologi terkini untuk masa depan yang lebih berkelanjutan! Wesclic Indonesia Neotech siap membantu perusahaan Anda dalam mengadopsi teknologi efisien dan ramah lingkungan. Kunjungi Wesclic Product untuk informasi lebih lanjut dan ikuti kami di Wesclic Instagram untuk update terbaru mengenai solusi digital berkelanjutan.
Recent Post
-
Tips & Trick Memilih Software House Buat UMKM yang Mau Go Digital
-
Google Diam-Diam Luncurkan Aplikasi AI Offline, Berikut Detailnya
-
Google Siap Luncurkan Pixel 10 di Agustus, Apa Saja Fiturnya?
-
Nvidia Bakal Rilis Laptop Gaming Berbasis Arm Bareng Alienware, Siap Tantang Intel dan Qualcomm?
-
Microsoft Sepakati Kontrak Pertama dengan Serikat Pekerja Game di Amerika
-
2025 Waktunya UMKM Go Digital, Kenali Cara & Strateginya
-
Meta Siap Gunakan AI untuk Evaluasi Risiko Produk
-
Gmail Menyediakan Ringkasan AI Otomatis di Aplikasi Mobile
Categories
- Business (154)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (28)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (369)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (31)
Tags
Read More
Tips & Trick Memilih Software House Buat UMKM yang Mau Go Digital
Fauzi Ahmad Ramdhani 04/06/2025 0Transformasi digital bukan lagi tren, tapi kebutuhan. UMKM yang ingin bertahan dan tumbuh di era serba online dituntut untuk cepat beradaptasi baik dalam hal pemasaran,…
Google Diam-Diam Luncurkan Aplikasi AI Offline, Berikut Detailnya
Fauzi Ahmad Ramdhani 04/06/2025 0Di tengah hiruk-pikuk tren AI berbasis cloud, Google diam-diam meluncurkan sesuatu yang cukup mengejutkan, sebuah…
Google Siap Luncurkan Pixel 10 di Agustus, Apa Saja Fiturnya?
Fauzi Ahmad Ramdhani 04/06/2025 0Google dikabarkan akan merilis seri Pixel 10 secara resmi pada 13 Agustus 2025 dalam ajang…
Nvidia Bakal Rilis Laptop Gaming Berbasis Arm Bareng Alienware, Siap Tantang Intel dan Qualcomm?
Fauzi Ahmad Ramdhani 04/06/2025 0Nvidia, yang selama ini dikenal sebagai rajanya GPU, kini bersiap mengubah peta industri laptop gaming.…
Microsoft Sepakati Kontrak Pertama dengan Serikat Pekerja Game di Amerika
Fauzi Ahmad Ramdhani 04/06/2025 0Microsoft telah menyepakati kontrak kerja pertamanya di Amerika Serikat dengan para pekerja pengujian kualitas (QA)…
Categories
- Business (154)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (28)
- Media Relations (72)
- News (39)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- Technology (369)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (25)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (31)
Popular Tags