
Sistem Verifikasi Usia AI Hadir di Google dan YouTube
Google dan YouTube akan segera menerapkan teknologi verifikasi usia berbasis kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan perlindungan terhadap pengguna berusia di bawah 18 tahun. Inisiatif ini akan dimulai di Amerika Serikat dan mencerminkan respons terhadap meningkatnya tekanan regulasi global untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja.
Langkah ini mencerminkan upaya Google untuk menyeimbangkan kebutuhan bisnis dengan tanggung jawab sosialnya sebagai penyedia platform digital berskala global. Sistem verifikasi usia berbasis AI ini akan menganalisis berbagai indikator, seperti pola interaksi dan informasi akun, untuk memperkirakan usia pengguna secara lebih akurat tanpa harus mengandalkan dokumen identitas secara langsung. Pendekatan ini diharapkan mampu mengurangi risiko akses konten tidak pantas oleh anak-anak, sekaligus tetap menjaga pengalaman pengguna yang lancar dan tidak invasif.
Sistem Verifikasi Usia Berbasis Aktivitas dan Akun
Mulai pertengahan Agustus 2025, YouTube akan memanfaatkan teknologi estimasi usia berbasis AI untuk mengidentifikasi akun-akun yang kemungkinan dimiliki oleh pengguna di bawah umur. Teknologi ini tidak hanya mengandalkan data usia yang diklaim pengguna saat mendaftar, tetapi juga mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan, seperti riwayat pencarian dan jenis video yang ditonton di YouTube.
Langkah serupa juga diterapkan oleh Google secara lebih luas di seluruh ekosistemnya. Perusahaan akan memulai peluncuran sistem deteksi usia ini pada sejumlah kecil pengguna di Amerika Serikat, dengan rencana ekspansi ke pengguna yang lebih luas dalam waktu mendatang. Estimasi usia dilakukan berdasarkan berbagai data perilaku pengguna, termasuk pencarian Google dan preferensi konten di YouTube.
Pembatasan Otomatis untuk Akun yang Diduga di Bawah Umur
Jika sistem AI menentukan bahwa seorang pengguna kemungkinan berusia di bawah 18 tahun, maka Google dan YouTube akan otomatis menerapkan serangkaian pembatasan yang sebelumnya hanya berlaku bagi pengguna yang secara eksplisit mengonfirmasi usia mereka sebagai remaja. Di YouTube, pembatasan ini meliputi pemblokiran video yang mengandung batasan usia, pengurangan iklan yang dipersonalisasi, aktivasi notifikasi untuk istirahat (“take a break”), serta pengingat privasi saat mengunggah video atau memberikan komentar.
Sementara itu, Google akan menonaktifkan fitur Timeline di Google Maps, mematikan iklan yang dipersonalisasi, membatasi rekomendasi konten tertentu, serta mencegah akses ke aplikasi dewasa di Google Play Store. Fitur pengingat waktu tidur juga akan diaktifkan secara otomatis untuk pengguna yang teridentifikasi sebagai remaja.
Implikasi Sistem Verifikasi Usia bagi Pembuat Konten
Kebijakan baru ini berpotensi memengaruhi pendapatan pembuat konten di YouTube. Dengan adanya pengkategorian ulang audiens sebagai remaja, kemungkinan besar akan terjadi penurunan pendapatan iklan karena aturan pembatasan terhadap iklan yang dipersonalisasi untuk anak di bawah umur.
YouTube dan Google akan memberikan pemberitahuan kepada pengguna jika akun mereka teridentifikasi sebagai milik remaja. Dalam kasus kesalahan identifikasi, pengguna dapat mengajukan verifikasi ulang usia melalui beberapa metode, seperti mengunggah foto KTP, melakukan swafoto (selfie), atau memasukkan informasi kartu kredit.
Regulasi Global Sistem Verifikasi Usia
Langkah ini merupakan bagian dari respons Google terhadap dorongan global dalam memperketat verifikasi usia di dunia digital. Beberapa negara seperti Inggris telah memberlakukan peraturan yang mengharuskan verifikasi usia untuk mengakses situs dengan konten dewasa atau yang dianggap berbahaya bagi anak-anak. Di Amerika Serikat, tekanan politik terhadap perusahaan teknologi untuk menciptakan ruang aman bagi anak-anak semakin meningkat, sementara Uni Eropa sedang menguji prototipe verifikasi usia yang terintegrasi dengan ID digital.
Meskipun penggunaan AI membuka peluang untuk meningkatkan skala perlindungan digital, pendekatan ini juga memunculkan sejumlah tantangan, terutama dalam hal akurasi identifikasi usia dan potensi bias dalam algoritma. Selain itu, proses verifikasi ulang yang memerlukan data pribadi seperti ID resmi dan selfie juga menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data pengguna.
Kesimpulan
Penerapan verifikasi usia berbasis AI oleh Google dan YouTube menandai langkah signifikan dalam peningkatan keamanan digital bagi pengguna remaja. Dengan mendeteksi akun-akun yang kemungkinan dimiliki oleh anak di bawah umur, perusahaan dapat secara proaktif membatasi paparan terhadap konten dan layanan yang tidak sesuai. Namun, inisiatif ini tetap harus diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan tidak mengorbankan akurasi, privasi, maupun hak pengguna dewasa yang teridentifikasi secara keliru. Dalam iklim regulasi yang semakin ketat, keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan digital menjadi tantangan utama yang perlu terus dikaji ke depannya.
Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda.
Read More
Proyek “Stargate”: OpenAI, Oracle, dan SoftBank Gelontorkan US$500 Miliar untuk Infrastruktur AI Raksasa
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 – Dunia teknologi kembali diguncang dengan pengumuman investasi kolosal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga raksasa global, yakni OpenAI, Oracle, dan SoftBank,…
Pergeseran ke “World Models”: AI Kini Alihkan Fokus dari LLM ke Pemahaman Dunia Nyata
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Dunia kecerdasan buatan (AI) tengah memasuki fase baru. Jika selama beberapa tahun…
OpenAI Siapkan “Sora 2”: Aplikasi Sosial Berbasis Video AI ala TikTok, Era Baru Kreativitas Digital Dimulai
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Setelah sukses mengguncang dunia teknologi dengan ChatGPT dan inovasi AI generatif lainnya,…
Kepercayaan Publik Australia terhadap AI & Media Sosial Menurun: Etika Jadi Sorotan Utama
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 Sebuah laporan terbaru dari Australian National University (ANU) mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan…
DeepSeek Luncurkan Model Eksperimental “V3.2-Exp” dan Turunkan Harga API Lebih dari 50%: Gebrakan Baru di Dunia AI
alya 01/10/2025 0Jakarta, September 2025 – Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, kembali menjadi sorotan…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (820)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (58)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags