Blog

SoftBank Bertaruh $2 Miliar pada Intel: Mampukah Chip Amerika Bangkit?

Perusahaan teknologi asal Jepang, SoftBank Group, mengumumkan rencana untuk membeli saham Intel senilai $2 miliar. Investasi ini dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk memperkuat keterlibatan SoftBank dalam industri semikonduktor dan teknologi tinggi di Amerika Serikat.

SoftBank akan membeli saham biasa Intel dengan harga $23 per lembar. Langkah ini juga menunjukkan keyakinan mereka terhadap pentingnya Intel dalam rantai pasokan chip global.

langkah strategis SoftBank

Perusahaan teknologi asal Jepang, SoftBank Group, mengumumkan rencana untuk membeli saham Intel senilai $2 miliar. Langkah ini menjadi bagian dari strategi SoftBank untuk memperkuat posisinya di sektor semikonduktor dan teknologi canggih di Amerika Serikat.

Investasi dilakukan dengan membeli saham biasa Intel seharga $23 per lembar. Ini mencerminkan keyakinan SoftBank terhadap peran Intel dalam rantai pasok chip global.

Industri Semikonduktor AS

Investasi Besar SoftBank di Intel Perusahaan teknologi asal Jepang, SoftBank Group, mengumumkan rencana untuk mengambil alih saham senilai $2 miliar di produsen chip asal Amerika Serikat, Intel. Langkah ini dipandang sebagai strategi untuk memperdalam keterlibatan SoftBank dalam industri semikonduktor serta teknologi canggih di Amerika Serikat. SoftBank akan membeli saham biasa Intel senilai $2 miliar dengan harga $23 per lembar. Investasi ini menunjukkan keyakinan SoftBank terhadap peran penting Intel dalam rantai pasok semikonduktor global.

Latar Belakang Investasi

SoftBank dikenal sebagai investor besar dalam berbagai sektor berteknologi tinggi. Di bawah kepemimpinan Masayoshi Son, perusahaan ini semakin aktif menanamkan modal di Amerika Serikat. Terlebih lagi, setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS, investasi dari luar negeri ke sektor teknologi AS mulai meningkat. Pada bulan Februari, Masayoshi Son hadir bersama Trump, Sam Altman (OpenAI), dan Larry Ellison (Oracle), dalam peluncuran proyek kecerdasan buatan bernama Stargate senilai $500 miliar. Menurut Son, semikonduktor adalah dasar dari hampir semua teknologi modern. Oleh karena itu, investasi ini diharapkan memperluas kapasitas produksi chip di Amerika, dengan Intel sebagai pemain kunci.

Kondisi Intel Saat Ini

Walaupun Intel adalah salah satu pelopor teknologi di Silicon Valley, perusahaan ini menghadapi tantangan berat dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, Intel tertinggal dari pesaing seperti Nvidia dan AMD dalam pengembangan chip terbaru. Untuk meningkatkan efisiensi, Intel tengah menjalani restrukturisasi besar. Di bawah CEO baru, Lip-Bu Tan, mereka berencana memangkas jumlah karyawan dari 99.500 pada akhir 2024 menjadi sekitar 75.000 orang pada akhir 2025. Pengurangan ini dilakukan melalui pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pensiun alami. Bahkan, sebelumnya Intel juga telah mengumumkan pemangkasan tenaga kerja hingga 15 persen.

Respons Pasar dan Pemerintah AS

Pengumuman investasi ini sempat memengaruhi harga saham kedua perusahaan. Saham SoftBank turun 2,2% di bursa Tokyo, sementara saham Intel melemah 3,7% di New York. Selain itu, muncul laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Presiden Donald Trump Tengah mempertimbangkan langkah pemerintah AS untuk membeli saham Intel. Trump sebelumnya sempat mengkritik CEO Intel, Lip-Bu Tan, dan menyarankan agar ia mundur. Namun setelah bertemu langsung, Trump menyebut Tan memiliki “kisah yang luar biasa.”

Strategi SoftBank dalam Teknologi Global

Investasi di Intel bukanlah langkah pertama SoftBank dalam memperluas pengaruhnya di sektor teknologi global. Perusahaan ini sudah lama berinvestasi pada berbagai startup teknologi dan perusahaan besar, mulai dari telekomunikasi, e-commerce, hingga kecerdasan buatan. Dengan investasi terbarunya, SoftBank menunjukkan fokus yang lebih tajam pada industri semikonduktor. Hal ini sejalan dengan tren global yang menempatkan chip sebagai komponen vital dalam berbagai sektor, mulai dari otomotif, ponsel pintar, perangkat pintar, hingga sistem kecerdasan buatan.

Implikasi bagi Industri Semikonduktor

  • Bagi Intel: investasi ini bisa menjadi dorongan finansial sekaligus dukungan strategis untuk bersaing dengan Nvidia dan AMD.
  • Bagi AS: langkah SoftBank menambah keyakinan bahwa Amerika menjadi pusat penting bagi produksi semikonduktor global.
  • Bagi SoftBank: investasi ini memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain besar dalam teknologi masa depan, terutama semikonduktor dan kecerdasan buatan.

Kesimpulan

Rencana SoftBank untuk menginvestasikan $2 miliar di Intel menegaskan pentingnya industri semikonduktor dalam lanskap teknologi global. Meski saham kedua perusahaan mengalami penurunan usai pengumuman, langkah ini dinilai strategis dalam jangka panjang. Dengan Intel yang tengah berusaha bangkit di bawah kepemimpinan CEO baru, serta fokus SoftBank pada inovasi teknologi, kerja sama ini berpotensi memperkuat ekosistem semikonduktor di Amerika Serikat. Investasi ini tidak hanya mencerminkan keyakinan pada masa depan Intel, tetapi juga menunjukkan peran vital semikonduktor dalam mendukung perkembangan teknologi di seluruh dunia.

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Proyek “Stargate”: OpenAI, Oracle, dan SoftBank Gelontorkan US$500 Miliar untuk Infrastruktur AI Raksasa

alya 01/10/2025

Jakarta, September 2025 – Dunia teknologi kembali diguncang dengan pengumuman investasi kolosal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tiga raksasa global, yakni OpenAI, Oracle, dan SoftBank,…

Pergeseran ke “World Models”: AI Kini Alihkan Fokus dari LLM ke Pemahaman Dunia Nyata

alya 01/10/2025

Jakarta, September 2025 Dunia kecerdasan buatan (AI) tengah memasuki fase baru. Jika selama beberapa tahun…

OpenAI Siapkan “Sora 2”: Aplikasi Sosial Berbasis Video AI ala TikTok, Era Baru Kreativitas Digital Dimulai

alya 01/10/2025

Jakarta, September 2025 Setelah sukses mengguncang dunia teknologi dengan ChatGPT dan inovasi AI generatif lainnya,…

Kepercayaan Publik Australia terhadap AI & Media Sosial Menurun: Etika Jadi Sorotan Utama

alya 01/10/2025

Jakarta, September 2025 Sebuah laporan terbaru dari Australian National University (ANU) mengungkapkan bahwa tingkat kepercayaan…

DeepSeek Luncurkan Model Eksperimental “V3.2-Exp” dan Turunkan Harga API Lebih dari 50%: Gebrakan Baru di Dunia AI

alya 01/10/2025

Jakarta, September 2025 – Perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, kembali menjadi sorotan…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!