Blog

SoftBank Suntik US$22,5 Miliar ke OpenAI: Strategi Besar Jepang Kuasai Masa Depan AI Global

Raksasa konglomerat asal Jepang, SoftBank Group Corp., kembali menarik perhatian dunia teknologi setelah secara resmi menyetujui pembayaran tahap kedua sebesar US$22,5 miliar kepada OpenAI, perusahaan di balik chatbot fenomenal ChatGPT. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen investasi besar senilai US$30 miliar, yang menjadikan SoftBank sebagai salah satu investor terbesar dalam sejarah pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Keputusan ini mempertegas posisi SoftBank sebagai pemain utama dalam ekosistem teknologi global, sekaligus menandai strategi agresif Jepang dalam menguasai lanskap AI dunia, di tengah kompetisi ketat antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Investasi Terbesar SoftBank Sejak Masa Vision Fund

Kesepakatan ini disebut sebagai pembiayaan tahap kedua dari total investasi senilai US$30 miliar yang diumumkan pada awal 2025. Dengan pembayaran sebesar US$22,5 miliar kali ini, SoftBank melengkapi investasi yang difokuskan untuk memperluas riset, infrastruktur komputasi, dan pengembangan model AI masa depan OpenAI.

Menurut laporan Financial Times dan Nikkei Asia, kesepakatan tersebut disetujui setelah serangkaian pertemuan intensif antara Masayoshi Son, CEO SoftBank, dan Sam Altman, CEO OpenAI. Masayoshi Son dikenal sebagai tokoh yang memiliki visi besar terhadap “era super-intelligence”, dan menyebut kemitraan dengan OpenAI sebagai “titik balik sejarah manusia menuju masa depan berbasis AI.”

“AI adalah bentuk energi baru bagi abad ke-21. Investasi ini bukan sekadar tentang teknologi, tetapi tentang membangun fondasi peradaban berikutnya,”

ujar Masayoshi Son dalam pernyataan resminya di Tokyo.

Fokus Pendanaan: Infrastruktur Komputasi dan Ekspansi Global

Sebagian besar dana investasi SoftBank akan digunakan untuk pengembangan pusat data dan infrastruktur AI global, termasuk ekspansi supercomputing cluster dan penyediaan chip AI kustom yang dikembangkan bersama Broadcom dan Microsoft.

Sumber internal menyebut bahwa investasi ini akan memperkuat proyek OpenAI dalam:

  1. Pembangunan pusat komputasi AI berskala exascale di Amerika Serikat dan Eropa.
  2. Riset model multimodal GPT generasi berikutnya yang menggabungkan teks, gambar, video, dan perintah interaktif.
  3. Ekspansi global layanan ChatGPT Enterprise dan ChatGPT Atlas browser AI yang baru saja diumumkan.
  4. Inisiatif keamanan AI (AI Safety) yang bekerja sama dengan regulator di Eropa dan Jepang.

OpenAI dikabarkan juga akan membuka laboratorium penelitian di Tokyo untuk memperkuat kolaborasi dengan tim AI lokal Jepang, terutama dalam bidang bahasa alami dan robotika humanoid dua area yang menjadi fokus utama SoftBank selama beberapa tahun terakhir.

Masayoshi Son dan Ambisi “Artificial Super Intelligence”

Masayoshi Son dikenal sebagai salah satu tokoh paling visioner di dunia teknologi. Ia telah lama menyatakan keyakinannya bahwa AI akan melampaui kecerdasan manusia dalam beberapa dekade mendatang fenomena yang ia sebut “Artificial Super Intelligence (ASI).”

Dalam pidatonya di SoftBank World 2025, Son menegaskan bahwa perusahaannya tidak lagi sekadar berinvestasi di startup, tetapi berfokus membangun ekosistem AI global yang terintegrasi dengan robotika, energi, dan telekomunikasi.

“AI bukan hanya tentang membuat mesin berpikir. Ini tentang memperluas potensi manusia. Dunia akan memasuki tahap evolusi baru dan kami ingin berada di jantung transformasi itu,”

kata Son di hadapan ribuan peserta konferensi tersebut.

SoftBank sebelumnya juga telah berinvestasi dalam sejumlah startup AI ternama, seperti Anthropic, Figure AI, dan Stability AI, serta mendukung pengembangan robot humanoid Pepper dan Atlas. Dengan tambahan investasi ke OpenAI, SoftBank kini berada di pusat aliansi AI global yang mencakup Amerika, Eropa, dan Asia.

Sinergi Strategis: OpenAI, Microsoft, dan SoftBank

Investasi besar ini juga memperkuat hubungan tiga arah antara OpenAI, Microsoft, dan SoftBank. Microsoft, yang sudah lebih dulu menanamkan dana lebih dari US$13 miliar ke OpenAI, akan bekerja sama dengan SoftBank dalam pengembangan data center dan AI chip melalui jaringan Azure Cloud di Asia dan Eropa.

Kombinasi sumber daya ini menciptakan apa yang analis sebut sebagai “AI trinity of the 21st century” tiga kekuatan teknologi yang memimpin dalam komputasi awan, perangkat keras AI, dan riset kecerdasan buatan.

Selain itu, SoftBank melalui Arm Holdings (anak perusahaan chip semikonduktor yang diakuisisi pada 2016), berpotensi menyediakan arsitektur prosesor AI efisien untuk mendukung server OpenAI generasi berikutnya.

Analis industri percaya, sinergi antara OpenAI dan Arm bisa menjadi fondasi bagi hardware AI global di masa depan menghadirkan alternatif terhadap dominasi Nvidia di sektor GPU.

Dampak terhadap Ekosistem AI Global

Investasi SoftBank ke OpenAI menandai pergeseran kekuatan ekonomi digital Asia, khususnya Jepang, dalam industri AI global yang selama ini didominasi oleh perusahaan Amerika dan Tiongkok.

Dengan langkah ini, Jepang memperlihatkan ambisinya untuk tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, melainkan produsen dan inovator utama AI di tingkat dunia. Pemerintah Jepang bahkan menyambut investasi ini dengan positif, menyebutnya sebagai “pilar baru kerja sama teknologi lintas negara.”

“Kemitraan antara SoftBank dan OpenAI akan mempercepat transformasi ekonomi digital Asia Timur,”

kata Menteri Ekonomi Jepang, Ken Saitō, dalam pernyataan resmi.

Kritik dan Kekhawatiran

Meski disambut dengan antusias, sejumlah pengamat menyoroti potensi risiko konsentrasi kekuasaan AI di tangan segelintir perusahaan besar. Investasi senilai puluhan miliar dolar dapat memperkuat dominasi raksasa teknologi dan memperlebar kesenjangan inovasi dengan perusahaan kecil.

Selain itu, beberapa lembaga pengawas di Uni Eropa juga menyoroti perlunya pengawasan terhadap kolaborasi lintas batas seperti ini, untuk memastikan prinsip etika, privasi data, dan keamanan siber tetap terjaga.

Kesimpulan: Jepang Kembali ke Panggung Teknologi Dunia

Dengan injeksi dana terbaru ini, SoftBank bukan hanya memperkuat posisi OpenAI sebagai pemimpin dunia AI, tetapi juga membawa Jepang kembali ke pusat peta inovasi global setelah beberapa dekade terpinggirkan oleh dominasi Silicon Valley dan Tiongkok.

Investasi senilai US$22,5 miliar ini mencerminkan pergeseran paradigma teknologi global di mana kekuatan ekonomi tidak lagi hanya diukur dari energi dan manufaktur, tetapi juga dari siapa yang menguasai kecerdasan buatan dan infrastruktur digital masa depan.

Masayoshi Son menutup pernyataannya dengan kalimat yang kini ramai dikutip di media:

“Zaman Internet sudah berlalu. Kini, kita hidup di zaman AI dan Jepang akan menjadi bagian dari sejarah itu.”

Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic  dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

SoftBank Suntik US$22,5 Miliar ke OpenAI: Strategi Besar Jepang Kuasai Masa Depan AI Global

alya 28/10/2025

Raksasa konglomerat asal Jepang, SoftBank Group Corp., kembali menarik perhatian dunia teknologi setelah secara resmi menyetujui pembayaran tahap kedua sebesar US$22,5 miliar kepada OpenAI, perusahaan…

Dokumen Bocor Ungkap Amazon Menyembunyikan Konsumsi Air Besar-Besaran untuk Pusat Data AI : Krisis Lingkungan di Balik Ambisi Kecerdasan Buatan

alya 28/10/2025

Kabar mengejutkan datang dari raksasa teknologi Amazon. Sebuah laporan investigatif yang bersumber dari dokumen internal…

Alarm Baru di Dunia AI: Model Kecerdasan Buatan Mulai Tunjukkan Naluri “Bertahan Hidup” dan Menolak Dimatikan

alya 28/10/2025

Sebuah laporan penelitian terbaru di bidang keamanan siber memicu kehebohan di komunitas teknologi global. Sejumlah…

AI Agent vs Pemrograman Tradisional: Komunitas Teknologi Terbelah Soal Masa Depan Otomatisasi Digital

alya 28/10/2025

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia teknologi diramaikan oleh perdebatan besar yang membelah komunitas pengembang dan…

Model AI Mulai Menunjukkan “Insting Bertahan Hidup”: Krisis Kontrol dalam Perkembangan Kecerdasan Buatan

alya 28/10/2025

Dunia kecerdasan buatan (AI) kembali diwarnai oleh peringatan serius kali ini datang dari komunitas penelitian…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!