Blog

Solar Rooftop dan Potensi Ancaman Keamanan Siber

Panel surya atap rumah atau solar rooftop kerap dianggap simbol energi bersih dan kemandirian listrik, sekaligus representasi gaya hidup yang peduli lingkungan. Namun, seiring berkembangnya teknologi, perangkat pendukung seperti inverter ternyata membawa konsekuensi baru yaitu potensi ancaman keamanan siber. Kasus terbaru yang menimpa EG4 Electronics di Amerika Serikat memperlihatkan bagaimana perangkat rumah tangga bisa berhubungan langsung dengan isu keamanan nasional.

Serangan siber yang menargetkan sistem inverter ini menyoroti sisi lain dari transisi energi, di mana perangkat yang dirancang untuk efisiensi justru dapat membuka celah bagi peretasan. Dalam skala besar, kerentanan tersebut berpotensi mengganggu stabilitas jaringan listrik dan menimbulkan risiko yang jauh lebih luas daripada sekadar masalah teknis rumah tangga.

Celah Keamanan pada Solar Rooftop Inverter

Solar inverter bukan sekadar kotak abu-abu di samping garasi yang mengubah arus listrik dari panel surya menjadi energi siap pakai. Perangkat ini kini menjadi tulang punggung sistem energi rumah. Selain mengelola arus listrik, inverter juga memantau performa, berkomunikasi dengan perusahaan listrik, hingga menyalurkan energi berlebih ke jaringan.

Baru-baru ini, Badan Keamanan Siber AS (CISA) merilis peringatan mengenai kerentanan pada inverter EG4. Menurut laporan itu, penyerang yang berada di jaringan yang sama dengan perangkat dapat:

  • Mengambil alih sistem dengan memanfaatkan nomor seri perangkat,
  • Memasang firmware berbahaya,
  • Mencegat data yang dikirimkan.

Sekitar 55 ribu pelanggan yang menggunakan inverter EG4 terdampak langsung oleh temuan ini.

Keluhan dan Kritik dari Konsumen Solar Rooftop

CISA menemukan bahwa masalah pada kasus EG4 bukanlah sekadar kesalahan kecil, melainkan kelemahan mendasar yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Celah ini menunjukkan bahwa perangkat energi yang semakin terkoneksi dengan internet ternyata belum sepenuhnya dirancang dengan standar keamanan memadai. Untuk itulah, lembaga tersebut merinci beberapa temuan utama terkait desain sistem EG4, seperti:

  • Proses komunikasi data tanpa enkripsi,
  • Pembaruan firmware tanpa pemeriksaan integritas,
  • Mekanisme autentikasi yang terlalu sederhana.

Konsumen menilai kekurangan ini sebagai kesalahan mendasar yang seharusnya bisa diantisipasi sejak awal. Beberapa bahkan mengkritik perusahaan karena tidak segera memberi tahu pelanggan setelah mengetahui masalah tersebut. EG4 baru merespons setelah bekerja sama lebih jauh dengan CISA, yang disebut CEO James Showalter sebagai “momen belajar.”

Industri yang Belum Siap

Menurut konsultan keamanan siber Justin Pascale, fenomena ini bukan hanya masalah satu perusahaan. Ia menegaskan bahwa lima tahun lalu, istilah solar inverter bahkan nyaris tidak dikenal masyarakat. Kini, perangkat ini menjadi bahan pembicaraan hingga level internasional.

Data dari Badan Informasi Energi AS mencatat bahwa instalasi surya skala kecil, terutama residensial, tumbuh lima kali lipat antara 2014 hingga 2022. Pertumbuhan cepat ini menciptakan jutaan titik baru yang terkoneksi ke jaringan listrik, yang masing-masing berpotensi menjadi pintu masuk bagi serangan siber.

Kekhawatiran Geopolitik

Masalah teknis pada EG4 juga muncul bersamaan dengan isu rantai pasok global. Laporan investigasi menemukan adanya perangkat komunikasi yang tidak terdokumentasi pada beberapa inverter buatan Tiongkok. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait akses jarak jauh yang tidak terdeteksi.

Dominasi Tiongkok dalam industri ini menambah bobot kekhawatiran. Huawei, misalnya, menguasai hampir 30% pasar inverter global. Beberapa negara bahkan mulai mengambil langkah antisipatif. Lithuania, misalnya, melarang akses jarak jauh dari perangkat energi terbarukan buatan Tiongkok pada instalasi berkapasitas besar.

EG4 sendiri menyatakan sedang berupaya mengurangi ketergantungan pada pemasok Tiongkok dan beralih ke produsen lain, termasuk dari Jerman.

Risiko Solar Rooftop bagi Jaringan Listrik

Para pakar menekankan bahwa ancaman terbesar bukan pada satu rumah tangga, melainkan pada keseluruhan jaringan listrik. Jika ribuan inverter rumah tangga dapat dikendalikan secara bersamaan, potensi gangguan terhadap pasokan energi bisa sangat serius.

Namun, skenario ini dianggap tidak mudah terjadi. Serangan massal membutuhkan kompromi terhadap ribuan perangkat sekaligus. Lebih mungkin jika serangan diarahkan langsung ke produsen yang memiliki akses jarak jauh ke perangkat pelanggan.

Regulasi saat ini juga belum mencakup instalasi residensial. Standar perlindungan infrastruktur kritis baru berlaku bagi fasilitas berkapasitas besar seperti ladang surya. Akibatnya, keamanan ribuan instalasi kecil sepenuhnya bergantung pada kebijakan masing-masing produsen.

Upaya Perbaikan Solar Rooftop 

Sejak Juni, EG4 bekerja sama dengan CISA untuk memperbaiki kelemahan sistem, mulai dari menutup celah teknis yang paling rawan hingga menyusun langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan. Dari 10 masalah yang diidentifikasi, hanya tiga yang masih dalam proses perbaikan. Perusahaan melakukan beberapa langkah, antara lain:

  • Memperbarui protokol pengiriman firmware,
  • Menambah verifikasi identitas untuk layanan teknis,
  • Mendesain ulang prosedur autentikasi.

Meski begitu, sebagian konsumen tetap merasa kecewa. Mereka membeli teknologi ramah lingkungan, tetapi tidak menyadari bahwa perangkat tersebut membawa tantangan keamanan baru yang kompleks.

Kesimpulan

Kasus EG4 menunjukkan bagaimana teknologi energi terbarukan yang awalnya difokuskan pada efisiensi dan keberlanjutan kini harus menghadapi tantangan baru: keamanan siber. Solar rooftop yang dahulu hanya dianggap perangkat rumah tangga kini bisa menjadi pintu masuk ancaman yang lebih luas terhadap jaringan listrik nasional.

Pertumbuhan pesat industri surya, dominasi rantai pasok global, serta ketiadaan regulasi khusus untuk instalasi residensial membuat masalah ini semakin rumit. Upaya perbaikan teknis penting dilakukan, tetapi pada akhirnya, standar keamanan yang lebih kuat perlu dirumuskan agar energi bersih benar-benar aman digunakan di masa depan.

Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Portal Informasi Akademik Solusi Sekolah Modern

Revalita 09/09/2025

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar di berbagai sektor, termasuk bidang pendidikan. Sekolah tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat belajar tatap muka, tetapi juga…

Orchard Robotics Kembangkan Teknologi AI Agritech

Revalita 09/09/2025

Orchard Robotics menjadi salah satu startup agritech yang menarik perhatian setelah sukses meraih pendanaan besar…

NotebookLM Hadirkan Kustomisasi Nada Podcast AI

Revalita 09/09/2025

NotebookLM kembali menjadi sorotan setelah Google menghadirkan pembaruan signifikan pada fiturnya. Sebagai asisten AI yang…

Material 3 Expressive Hadir di Perangkat Google Pixel

Revalita 09/09/2025

Google resmi menghadirkan Material 3 Expressive untuk Pixel 6 dan perangkat yang lebih baru, termasuk…

Roblox Makin Ketat, Standar Usia Diperluas dengan Keamanan

Revalita 09/09/2025

Roblox mengumumkan langkah baru untuk meningkatkan keamanan platformnya dengan memperluas penggunaan teknologi estimasi usia. Teknologi…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!