Blog

Sony RX1R III, Kamera Saku Full-Frame Berbasis AI

Semenjak RX1R II rilis pada 2015, Sony seolah ‘membekukan’ lini kamera compact full-frame ini di tengah gempuran tren mirrorless yang makin canggih. Kini, di pertengahan 2025, Sony resmi mengenalkan RX1R III generasi ketiga yang membawa penyegaran signifikan meski secara desain masih mewarisi DNA pendahulunya: minimalis, ringkas, dan stylish.

Perubahan terbesarnya terletak di dalam bodi mungilnya: sensor baru beresolusi lebih tinggi, pemrosesan gambar berbasis AI, sistem autofokus mutakhir, dan fitur cropping digital multi-fokal yang praktis. Sayangnya, peningkatan performa ini juga diiringi kenaikan harga yang tidak main-main  mendekati $5.100 (sekitar 83 jutaan rupiah), hampir dua kali lipat dari RX1R II di masanya.

Apa Saja Pembaruan di RX1R III?

Kamera ini tetap mengusung lensa tetap Zeiss Sonnar T* 35mm F2, yang menjadi ciri khasnya sejak generasi pertama. Namun, beberapa hal membuat RX1R III benar-benar berbeda:

  1. Sensor Full-Frame 61MP
    Lompatan resolusi dari 42.4MP ke 61MP membuat detail gambar jauh lebih tajam. Sensor ini sama kelasnya dengan milik seri A7R V, memberi ruang cropping yang lebih fleksibel.
  2. BIONZ XR & AI Processor
    Penggunaan prosesor terbaru ini meningkatkan kecepatan pemrosesan data gambar, sekaligus mendukung kinerja autofokus cerdas yang mampu melacak gerakan tubuh, kepala, hingga mata manusia meski dalam kondisi sulit.
  3. Step Crop Shooting
    Untuk mengompensasi lensa tetap, Sony menambahkan mode cropping sensor: pengguna bisa berpindah ‘focal length’ virtual dari 35mm ke 50mm atau 70mm tanpa kehilangan terlalu banyak kualitas gambar.
  4. Mode Makro
    Dengan ring khusus di lensa, fotografer dapat beralih ke mode makro dan mengambil gambar close-up dengan jarak fokus minimum 20cm.
  5. Video Lebih Fleksibel
    Selain fotografi, RX1R III juga mendukung perekaman 4K 30fps dan 1080p hingga 120fps lengkap dengan profil S-Cinetone untuk hasil video bergaya sinematik.
  6. Creative Looks & EVF OLED
    Sony membekali RX1R III dengan 12 Creative Looks yang bisa langsung diterapkan ke foto dan video, serta viewfinder OLED 2,36 juta titik.

Apakah Kamera Ini Masih Relevan di Era Mirrorless?

Untuk segmen fotografer street, travel, atau dokumenter yang memprioritaskan portabilitas tanpa kompromi kualitas, RX1R III bisa dibilang penantang serius. Dalam satu genggaman, pengguna membawa sensor full-frame resolusi tinggi dengan lensa Zeiss, autofocus super responsif, dan fleksibilitas cropping yang membuatnya sedikit lebih versatile meski tanpa opsi gonta-ganti lensa.

Di satu sisi, Sony menegaskan posisi RX1R III sebagai alternatif ringan dibanding DSLR atau mirrorless premium dengan bodi bongsor. Di sisi lain, harga mendekati $5.100 atau sekitar 83 jutaan rupiah, membuatnya harus bersaing ketat dengan pemain kuat di segmen kamera fix-lens premium seperti Leica Q3 atau Fujifilm GFX100RF yang menawarkan keunggulan masing-masing.

Manfaat & Keunggulan Sony RX1R III

Sebagai penerus RX1R II yang melegenda, generasi terbaru ini jelas tidak datang dengan tangan kosong. Sony membekali RX1R III dengan serangkaian keunggulan yang ditujukan untuk fotografer profesional maupun penghobi serius yang butuh kualitas gambar tinggi tanpa direpotkan membawa peralatan besar. Beberapa manfaat yang membuat kamera ini patut dipertimbangkan antara lain:

  • Resolusi 61MP pada sensor full-frame yang memberikan detail gambar sangat tajam, cocok untuk kebutuhan cetak besar atau cropping ekstrem tanpa degradasi kualitas.
  • Autofokus cerdas berbasis AI yang sanggup mendeteksi dan melacak gerakan tubuh, kepala, hingga mata subjek, meski subjek tidak menghadap langsung ke kamera.
  • Desain bodi compact yang tetap nyaman digenggam, menjadikannya teman traveling atau street photography yang praktis tanpa menurunkan kualitas profesional.
  • Fitur Step Crop Shooting yang memungkinkan berpindah ‘focal length virtual’ dari 35mm ke 50mm hingga 70mm hanya dengan sensor cropping, memberi fleksibilitas komposisi meski lensa tetap.
  • Mode makro bawaan yang memudahkan pengambilan gambar jarak dekat sampai 20 cm, mendukung kreativitas untuk memotret detail objek kecil.
  • Kualitas video 4K 30fps dengan S-Cinetone Picture Profile, membuat hasil rekaman tampak sinematik langsung tanpa perlu banyak color grading tambahan.

Dengan kombinasi kepraktisan dan kualitas premium di segmen fix-lens compact, RX1R III masih menjadi senjata andalan bagi mereka yang mendambakan kebebasan bergerak sambil tetap menjaga standar gambar di level profesional.

Tantangan Sony RX1R III

Meski menawarkan banyak keunggulan, tentu RX1R III bukannya tanpa cela. Ada beberapa tantangan yang patut dipertimbangkan sebelum kamu benar-benar meminang kamera saku berkelas ini. Faktor-faktor berikut bisa menjadi bahan pertimbangan agar pembelian tetap sesuai kebutuhan:

  • Harga yang melambung jauh dibanding generasi sebelumnya, dari 53 jutaan rupiah  ke sekitar 83 jutaan, membuatnya bersaing ketat dengan kamera mirrorless full-frame atau medium format lain yang lebih fleksibel.
  • Layar belakang kini fixed alias tidak bisa dilipat ke atas atau bawah, membuat pengambilan gambar low-angle atau high-angle agak merepotkan dan kurang praktis untuk vlogging.
  • Step Crop Shooting mema ng menambah fleksibilitas, tetapi tetap saja ini hanyalah digital crop, kualitas gambar di focal length virtual 50mm atau 70mm tentu tidak sebersih menggunakan lensa dedicated.
  • Kecepatan tembak maksimum 5 fps terbilang lambat untuk kebutuhan aksi cepat atau sport photography, yang membuatnya kurang cocok di situasi serba dinamis.
  • Jika dibandingkan dengan alternatif lain di rentang harga serupa seperti Leica Q3 atau Fujifilm GFX100RF, RX1R III harus bekerja keras membuktikan keunggulannya di mata fotografer profesional yang menuntut value lebih tinggi.

Jadi meskipun posisinya masih menarik untuk fotografer yang mendambakan kualitas full-frame dalam paket ringkas, Sony tetap perlu mendengar masukan pengguna agar RX1R III tidak sekadar nostalgia mahal yang kalah saing secara fungsional.

Kesimpulan

Sony RX1R III adalah simbol dedikasi Sony mempertahankan segmen kamera saku full-frame premium di tengah gempuran tren mirrorless interchangeable lens. Bagi fotografer profesional atau enthusiast yang butuh kualitas gambar tajam, street friendly, dan siap membayar lebih demi kepraktisan, kamera ini layak dipertimbangkan.

Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi bisa menggerakkan industri ke level berikutnya.

Leave your thought here

Read More

Pembayaran & Reminder Otomatis, Solusi Koperasi Modern

Revalita 16/07/2025

Koperasi, khususnya di tingkat desa atau kelurahan, sering dihadapkan pada permasalahan klasik terkait pengelolaan iuran, cicilan pinjaman, atau pembayaran simpanan pokok anggota. Tidak jarang, pengurus…

Pronto.ai Akuisisi SafeAI, Perkuat Kendaraan Otonom Tambang

Revalita 16/07/2025

Startup teknologi kendaraan otonom (autonomous vehicle/AV) Pronto.ai kembali mencuri perhatian dengan langkah strategis terbarunya. Perusahaan…

Google Discover Tambah Ringkasan AI, Ancaman bagi Publisher?

Revalita 16/07/2025

Industri media global kembali dihadapkan pada tantangan baru dari Google. Kali ini, raksasa mesin pencari…

Sony RX1R III, Kamera Saku Full-Frame Berbasis AI

Revalita 16/07/2025

Semenjak RX1R II rilis pada 2015, Sony seolah ‘membekukan’ lini kamera compact full-frame ini di…

Claude for Financial Services Anthropic Bantu Investasi

Revalita 16/07/2025

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) makin merambah industri keuangan, memicu persaingan di antara para pemain…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!