Blog

XChat Kini Bisa Diakses Lebih Banyak Pengguna

X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, resmi memperluas ketersediaan fitur pesan terenkripsi bernama XChat. Fitur ini awalnya hadir dalam versi beta pada Mei lalu, namun kini bisa diakses oleh lebih banyak pengguna, termasuk mereka yang tidak berlangganan X Premium. Kehadiran XChat menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan privasi dan keamanan komunikasi digital di dalam platform.

Selain memperluas akses, X juga menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan standar keamanan fitur tersebut. Enkripsi ujung ke ujung yang digunakan dalam XChat dirancang agar pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima, sehingga meminimalkan risiko kebocoran data maupun akses dari pihak ketiga.

Fitur Utama XChat

XChat hadir sebagai sistem pesan terpisah dari DM (Direct Message) konvensional. Berbeda dengan kotak masuk lama yang ditandai sebagai “unencrypted,” XChat menawarkan end-to-end encryption (E2EE) sehingga isi percakapan hanya bisa diakses oleh pengirim dan penerima.

Beberapa fitur yang disediakan meliputi:

  • Unggah media dalam percakapan terenkripsi.
  • Obrolan grup yang mendukung komunikasi lebih luas.
  • Pinned messages untuk menandai pesan penting.
  • Tanda baca pesan sebagai sudah dibaca atau belum.
  • Kode empat digit untuk perlindungan tambahan sebelum mengakses percakapan.

XChat juga direncanakan menghadirkan vanishing mode agar pesan bisa hilang otomatis setelah periode tertentu.

Cara Mengakses XChat

Pengguna perlu mengaktifkan secara manual (opt-in) sebelum dapat menggunakan XChat. Pada desktop, menu XChat dapat diakses melalui tab pesan, sedangkan di aplikasi mobile fitur ini muncul di bilah navigasi utama, tepat di atas menu Komunitas.

Sebelum memulai percakapan, pengguna diwajibkan membuat kode empat digit sebagai lapisan keamanan tambahan. Setelah itu, mereka bisa berkirim pesan dengan sesama pengguna yang juga telah mengaktifkan XChat.

Implikasi Privasi dan Keamanan XChat

Kehadiran XChat menimbulkan sejumlah perhatian mengenai konsistensi keamanan. Hal ini wajar, mengingat privasi percakapan digital menjadi isu yang sangat sensitif dan rawan disalahgunakan jika tidak dijaga dengan baik. Banyak pihak mulai mempertanyakan sejauh mana X benar-benar mampu menjaga kerahasiaan data penggunanya dan menghadapi potensi celah teknis di masa depan. Beberapa aspek yang menjadi sorotan antara lain:

  • Lingkup enkripsi: jika hanya berlaku bagi pengguna yang opt-in, masih ada celah bagi pesan lain yang tidak terlindungi dengan standar yang sama.
  • Manajemen kunci enkripsi: penyimpanan atau sinkronisasi kunci di perangkat yang tidak aman bisa meningkatkan risiko kebocoran.
  • Eksposur metadata: meskipun isi pesan terenkripsi, pola komunikasi tetap dapat terlihat, seperti siapa yang berbicara dengan siapa dan seberapa sering.
  • Pemisahan sistem: keberadaan tab “unencrypted” dan XChat menimbulkan potensi kebingungan terkait pesan mana yang aman.
  • Moderasi konten: kebutuhan regulasi dapat mendorong adanya pintu belakang (backdoor) yang berisiko mengurangi privasi pengguna.

Tantangan XChat

Keamanan digital tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada pemahaman pengguna. Dalam kasus XChat, edukasi mengenai cara kerja enkripsi, penggunaan kode PIN, dan risiko berbagi informasi pribadi sangat penting. Tanpa komunikasi yang jelas, ada risiko pengguna merasa lebih aman dari yang sebenarnya dan menurunkan kewaspadaan.

Selain itu, mekanisme pemulihan ketika pengguna lupa kode empat digit juga menjadi perhatian. Proses yang terlalu sederhana bisa melemahkan sistem keamanan, sementara yang terlalu rumit bisa membuat pengguna enggan memanfaatkan fitur ini.

Upaya Mitigasi Risiko

Agar implementasi XChat lebih efektif, diperlukan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada konsistensi kebijakan dan transparansi kepada pengguna. Dengan cara ini, kepercayaan publik bisa lebih terjaga sekaligus mengurangi potensi kerentanan yang mungkin muncul. Beberapa langkah yang dapat memperkuat keamanan mencakup:

  • Penerapan enkripsi konsisten di seluruh platform.
  • Isolasi penuh antara data XChat dan DM biasa.
  • Pengurangan penyimpanan metadata dan transparansi dalam kebijakan retensi data.
  • Audit keamanan berkala serta publikasi laporan keamanan.
  • Penyediaan kontrol privasi tambahan, misalnya siapa saja yang boleh menghubungi pengguna atau pilihan untuk mengaktifkan vanishing mode.

Kesimpulan

Perluasan XChat menandai langkah penting X dalam menghadirkan percakapan terenkripsi bagi lebih banyak penggunanya. Namun, keberhasilan fitur ini tidak hanya bergantung pada teknologi enkripsi yang digunakan, melainkan juga pada transparansi kebijakan, edukasi pengguna, serta konsistensi penerapan standar keamanan.

Dengan pendekatan yang tepat, XChat berpotensi meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap platform. Tetapi tanpa kejelasan dan mitigasi risiko, fitur ini bisa memunculkan kerentanan baru yang justru melemahkan tujuan awalnya, yaitu untuk menjaga privasi komunikasi digital.

Ingin tahu update seputar tren digital lainnya? Temukan inspirasi teknologi harian di Instagram @Wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju. 

Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, Webklik juga menyediakan layanan pembuatan website profesional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi Anda. Hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.

Leave your thought here

Read More

Indonesia Pacu Ekosistem Semikonduktor dan AI: Strategi Baru Menuju Kekuatan Ekonomi Digital Regional

alya 17/11/2025

Di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam sektor teknologi tinggi, Indonesia mengambil langkah besar dengan menjadikan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) sebagai fokus…

Microsoft Elevate: Program Pelatihan 500 Ribu Talenta AI Indonesia yang Siap Percepat Transformasi Digital Nasional

alya 17/11/2025

Microsoft Targetkan 500 Ribu Talenta AI Indonesia Melalui Program Elevate Microsoft kembali menunjukkan komitmennya dalam…

Ledakan AI di Indonesia: Pertumbuhan 127% yang Mengubah Wajah Ekonomi Digital Nasional

alya 17/11/2025

Indonesia Meledak di Era AI: Adopsi Naik 127% Indonesia resmi memasuki fase ledakan baru dalam…

Bank Indonesia Masuki Era Kebijakan Moneter Berbasis AI: Pengawasan Inflasi Mingguan Jadi Lebih Cepat, Akurat, dan Prediktif

alya 17/11/2025

Di tengah dinamika ekonomi global yang semakin tidak menentu, pemerintahan dan lembaga keuangan dunia mulai…

Startup AI China “INF Tech” Akses 2.300 GPU Nvidia Blackwell Lewat Indonesia: Sinyal Baru Peta Persaingan AI Global

alya 16/11/2025

Jakarta, Dunia kecerdasan buatan kembali diguncang oleh laporan terbaru: INF Tech, startup AI berbasis di…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!