Blog

6 Framework Micro Frontend Terbaik untuk Developer Update 2025

Pernahkah kamu merasa kesulitan saat aplikasi web yang kamu kembangkan semakin besar dan kompleks? Micro frontend bisa jadi solusinya. Pendekatan modern ini memungkinkan pengembangan aplikasi web jadi lebih modular, fleksibel, dan scalable. 

Framework micro frontend merupakan cara membagi aplikasi frontend yang besar menjadi beberapa bagian kecil. Setiap bagian dapat dikembangkan menggunakan teknologi yang berbeda, oleh tim yang berbeda, dan dijalankan secara independen. Pendekatan ini mempercepat proses pengembangan, mempermudah kolaborasi tim, serta memberikan kebebasan dalam memilih teknologi.

6 Framework Micro Frontend Terbaik

1. Single-SPA

Single-SPA memungkinkan penggabungan berbagai framework frontend seperti React, Vue, dan Angular dalam satu aplikasi. Dengan sistem routing dan lifecycle hooks, setiap bagian aplikasi dapat dikembangkan, dijalankan, dan dikelola secara terpisah namun tetap terintegrasi.

2. Piral

Piral menawarkan arsitektur modular dengan dynamic loading dan sistem plugin yang fleksibel. Setiap modul dapat berbagi sumber daya secara efisien, sehingga cocok untuk aplikasi berskala besar yang membutuhkan performa dan manajemen optimal.

3. Luigi

Dirancang untuk kebutuhan enterprise, Luigi menghadirkan konfigurasi terpusat dan sistem navigasi yang rapi. Framework ini juga mendukung manajemen state bersama antar modul, sehingga mempermudah kolaborasi dalam pengembangan aplikasi besar.

4. OpenComponents

Framework ini memfasilitasi pembuatan komponen frontend yang mandiri dan dapat digunakan ulang. Dengan API standar dan dukungan berbagai teknologi seperti React dan Vue, OpenComponents cocok untuk aplikasi modular yang dijalankan di lingkungan cloud.

5. Mosaic

Mosaic fokus pada performa dan skalabilitas, terutama untuk aplikasi yang menangani data dalam jumlah besar. Dengan arsitektur modular dan komputasi terdistribusi, framework ini memastikan efisiensi tanpa mengorbankan keandalan.

6. NanoFrame

NanoFrame hadir sebagai framework ringan dengan pendekatan berbasis komponen modular. Cocok untuk proyek skala kecil hingga enterprise, framework ini mudah diintegrasikan dengan sistem lama dan menawarkan performa tinggi tanpa membebani aplikasi.

Dengan memilih framework micro frontend yang sesuai, pengembangan aplikasi dapat menjadi lebih efisien, terstruktur, dan mudah untuk dikembangkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat proses pengembangan, tetapi juga mendukung skalabilitas dan fleksibilitas dalam jangka panjang.

Tingkatkan efisiensi dan inovasi digital bisnis Anda bersama Wesclic Indonesia Neotech. Jelajahi berbagai solusi teknologi unggulan melalui Wesclic Product, dan ikuti update terbaru seputar dunia teknologi digital hanya di Wesclic Instagram.

Leave your thought here

Read More

GlobalFoundries Akuisisi Advanced Micro Foundry: Langkah Strategis Mempercepat Revolusi AI Data Center Berbasis Silicon Photonics

alya 20/11/2025

Akuisisi ini memperkuat posisi GlobalFoundries dalam teknologi fotonik silikon yang menjadi fondasi jaringan ultra-cepat untuk pusat data AI generasi berikutnya. Industri semikonduktor global diguncang oleh…

Indonesia Masuk Era Baru Komputasi Tinggi: Proyek Pusat Data AI-Kuantum Rp 6 Triliun Siap Dibangun

alya 20/11/2025

Indonesia resmi memfasilitasi pembangunan pusat data berbasis Artificial Intelligence (AI) dan komputasi kuantum pertama di…

Investasi Data Center AI Melejit hingga US$ 580 Miliar: Dunia Masuki Era Infrastruktur Komputasi Super-Masif

alya 20/11/2025

Dorongan besar dari AI generatif menjadikan data center sebagai sektor investasi paling agresif di dunia,…

Lonjakan Permintaan Semikonduktor Global 2025: Industri Chip Memasuki Era Emas Berkat Ledakan AI

alya 20/11/2025

Perkiraan Permintaan Global Semikonduktor Naik 11,2% pada 2025, Dorong Transformasi Teknologi Dunia Industri semikonduktor kembali…

AI Belum Jadi Mesin Utama Transformasi Digital: Mengapa 85% Perusahaan Indonesia Masih Ragu?

alya 20/11/2025

Hasil survei terbaru IBM mengungkap bahwa mayoritas perusahaan Indonesia masih memandang kecerdasan buatan sebagai teknologi…

Feedback
Feedback
How would you rate your experience?
Do you have any additional comment?
Next
Enter your email if you'd like us to contact you regarding with your feedback.
Back
Submit
Thank you for submitting your feedback!