Ericsson Pamerkan Inovasi 5G & AI di IMC 2025: Dorong Era Konektivitas Cerdas untuk Industri Global
Raksasa telekomunikasi asal Swedia hadir dengan teknologi 5G Advanced, jaringan otomatis berbasis AI, dan solusi industri masa depan di ajang India Mobile Congress 2025.
Ajang India Mobile Congress (IMC) 2025 kembali menjadi sorotan dunia teknologi, dan salah satu bintang utamanya tahun ini adalah Ericsson perusahaan telekomunikasi asal Swedia yang dikenal sebagai pelopor jaringan global.
Dengan tema “Intelligent Connectivity for a Smarter Future”, Ericsson memamerkan berbagai inovasi 5G dan kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memperkuat fondasi industri digital dan konektivitas masa depan.
Dalam pameran ini, Ericsson menampilkan berbagai solusi canggih mulai dari 5G Advanced, AI-driven Network Automation, hingga aplikasi AI untuk sektor manufaktur, kesehatan, dan energi.
Langkah ini menegaskan posisi Ericsson sebagai pemain utama dalam membangun ekosistem telekomunikasi generasi berikutnya yang lebih efisien, cerdas, dan berkelanjutan.
5G Advanced: Tonggak Baru dalam Evolusi Konektivitas
Salah satu inovasi paling menarik dari Ericsson di IMC 2025 adalah 5G Advanced, versi terbaru dari jaringan 5G yang membawa peningkatan besar dalam hal kecepatan, latensi rendah, dan efisiensi energi.
Teknologi ini diklaim mampu memberikan kecepatan hingga 10 Gbps dengan stabilitas tinggi, mendukung berbagai kebutuhan industri mulai dari komunikasi mesin-ke-mesin (M2M) hingga real-time remote control.
Ericsson menjelaskan bahwa 5G Advanced bukan hanya pembaruan teknis, tetapi juga fondasi menuju 6G di masa depan.
Melalui Dynamic Network Slicing, operator dapat menyesuaikan jaringan untuk kebutuhan spesifik misalnya, koneksi ultra-cepat untuk rumah sakit digital atau jaringan hemat energi untuk sensor industri.
“5G Advanced akan menjadi penggerak utama ekonomi digital Asia dalam lima tahun ke depan.
Teknologi ini memungkinkan transformasi di berbagai sektor mulai dari industri manufaktur, transportasi, hingga energi bersih,”
ujar Nunzio Mirtillo, Head of Ericsson Southeast Asia, Oceania, and India.
AI Network Automation: Jaringan yang Belajar dan Beradaptasi Sendiri
Selain memamerkan kekuatan jaringan, Ericsson juga memperkenalkan AI Network Automation Suite, sebuah sistem cerdas yang memungkinkan jaringan seluler mengelola dirinya sendiri.
Teknologi ini memanfaatkan machine learning (ML) untuk menganalisis lalu lintas data, mendeteksi anomali, serta mengoptimalkan performa jaringan secara real-time tanpa intervensi manusia.
Dalam demonstrasinya, pengunjung IMC 2025 dapat melihat bagaimana sistem AI Ericsson secara otomatis menyesuaikan kapasitas jaringan ketika terjadi lonjakan trafik di area tertentu, seperti stadion atau konser besar.
AI tersebut juga mampu memperkirakan gangguan jaringan sebelum terjadi, dan memperbaikinya secara proaktif melalui predictive maintenance.
Ericsson mengklaim bahwa teknologi ini dapat menghemat hingga 30% konsumsi energi operator jaringan dan meningkatkan efisiensi operasional hingga 40%.
Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menciptakan jaringan yang tidak hanya pintar, tapi juga ramah lingkungan.
Solusi Industri: 5G dan AI untuk Transformasi Nyata
Ericsson tidak hanya berbicara tentang teori dan potensi teknologi mereka juga menunjukkan bagaimana 5G dan AI bekerja dalam dunia nyata melalui berbagai aplikasi industri.
- Manufaktur Pintar (Smart Manufacturing)
Ericsson menampilkan demo pabrik pintar yang dilengkapi dengan sensor IoT dan robot otonom yang semuanya terhubung melalui jaringan 5G.
Sistem ini memungkinkan pemantauan proses produksi secara real-time, pengendalian jarak jauh, serta pemeliharaan prediktif berbasis AI yang mampu mengurangi downtime hingga 25%. - Kesehatan Digital (Smart Healthcare)
Dalam sektor medis, Ericsson menghadirkan solusi remote surgery dan AI-assisted diagnosis.
Dengan latensi sangat rendah, dokter dapat melakukan konsultasi dan bahkan operasi dari jarak jauh menggunakan robot medis yang dikontrol secara presisi melalui jaringan 5G Advanced. - Energi & Lingkungan (Smart Energy)
Ericsson juga memperkenalkan sistem AI Energy Grid, yang membantu perusahaan energi memonitor jaringan listrik secara otomatis.
Teknologi ini dapat mendeteksi kebocoran energi, memprediksi kebutuhan daya, dan mengalihkan distribusi listrik untuk efisiensi maksimal.
Inovasi ini dinilai penting untuk mendukung transisi energi bersih dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Kolaborasi Strategis dengan Operator dan Pemerintah
Ericsson memanfaatkan IMC 2025 untuk mengumumkan serangkaian kemitraan strategis dengan operator besar di India, seperti Reliance Jio, Bharti Airtel, dan Vodafone Idea.
Kerja sama ini akan mempercepat penerapan 5G Advanced dan jaringan otomatis berbasis AI di seluruh negeri, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing digital India di kawasan Asia.
Selain itu, Ericsson juga bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi India untuk mengembangkan pusat inovasi 5G-6G di Bengaluru.
Pusat riset ini akan fokus pada pengembangan algoritma AI untuk jaringan, sistem edge computing, dan solusi komunikasi ultra-reliable untuk industri kritis seperti penerbangan dan pertahanan.
“India bukan hanya pasar besar, tapi juga pusat inovasi global.
Kami ingin berperan dalam membentuk masa depan konektivitas di kawasan ini,”
tambah Mirtillo.
Fokus pada Keberlanjutan dan Efisiensi Energi
Dalam pameran tersebut, Ericsson juga menekankan pentingnya keberlanjutan (sustainability) dalam transformasi digital.
Perusahaan memperkenalkan Ericsson Energy Smart Network, solusi AI yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon jaringan telekomunikasi melalui analisis data konsumsi energi.
Teknologi ini memungkinkan operator untuk menonaktifkan secara otomatis node jaringan yang tidak aktif selama jam sepi, serta menyesuaikan konsumsi daya berdasarkan pola lalu lintas data.
Inovasi ini telah diuji coba di beberapa negara, dan berhasil menurunkan emisi CO₂ hingga 25% tanpa mengorbankan kualitas jaringan.
Ericsson Tantang Persaingan Global 5G dan AI
Kehadiran Ericsson di IMC 2025 menunjukkan bahwa perusahaan ini siap menantang dominasi perusahaan Tiongkok dan Amerika dalam pengembangan 5G dan AI global.
Dengan fokus pada inovasi, keamanan, dan keberlanjutan, Ericsson berupaya menjadi mitra utama bagi negara-negara yang ingin membangun infrastruktur digital yang mandiri dan tangguh.
Berbeda dari pesaingnya seperti Huawei dan Nokia, Ericsson menonjolkan pendekatan terbuka dan kolaboratif, memungkinkan integrasi dengan berbagai vendor dan teknologi pihak ketiga.
Hal ini membuat solusi mereka lebih fleksibel dan mudah diadopsi oleh operator di seluruh dunia.
Kesimpulan: 5G + AI, Fondasi Dunia Digital Masa Depan
Melalui pameran di India Mobile Congress 2025, Ericsson menegaskan peran pentingnya sebagai arsitek utama jaringan global generasi baru.
Dengan kombinasi 5G Advanced, otomatisasi AI, dan aplikasi industri nyata, perusahaan ini memimpin langkah menuju dunia di mana setiap koneksi menjadi lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan.
Era baru konektivitas ini bukan lagi sekadar tentang kecepatan internet, tetapi tentang bagaimana jaringan dan AI dapat bekerja sama untuk memperkuat ekonomi, menyelamatkan energi, dan mengubah cara kita hidup dan bekerja.
Ericsson dengan jelas menunjukkan bahwa masa depan telekomunikasi bukan hanya soal teknologi tapi tentang membangun masa depan digital yang inklusif, hijau, dan benar-benar cerdas.
Ingin terus update tentang informasi digital lainnya? Temukaan inspirasi teknologi harian di instagram @wesclic dan lihat bagaimana inovasi mendorong industri bergerak lebih maju.
Bila tertarik menerapkan solusi digital serupa, webklik juga menyediakan layanan pembuatan website professional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau instansi anda hubungi langsung kami di WhatsApp untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi layanan.
Read More
Shell Indonesia Hadirkan Helix Ultra Generasi Baru: Inovasi Teknologi Formula Canggih untuk Masa Depan Otomotif Ramah Mesin dan Ramah Lingkungan
alya 08/11/2025 0Jakarta, Industri otomotif Indonesia kembali mendapat angin segar dengan peluncuran produk terbaru dari Shell Indonesia, yaitu Shell Helix Ultra dengan formula generasi baru. Produk pelumas…
Tiongkok Percepat Revolusi Teknologi Nasional: Pedoman Baru Pemerintah Dorong Penerapan Inovasi dan Produk Canggih Secara Masif
alya 08/11/2025 0Pemerintah Tiongkok baru saja merilis sebuah pedoman nasional yang berfokus untuk mempercepat pengembangan serta penerapan…
Meta Platforms Gelontorkan Investasi Rp 9.600 Triliun untuk Pusat Data AI: Langkah Raksasa Menuju Dominasi Teknologi Masa Depan
alya 08/11/2025 0Perusahaan teknologi global Meta Platforms Inc., yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, kembali menjadi pusat perhatian…
Guncangan di Pasar Teknologi Global: Saham AI Tertekan, Sinyal Risiko Baru di Balik Euforia Kecerdasan Buatan
alya 08/11/2025 0Pekan ini, pasar saham global mengalami penurunan tajam yang mengguncang sektor teknologi dan kecerdasan buatan…
Langkah Besar Teknologi Nasional: ITB Serahkan Laptop Berkomponen Dalam Negeri kepada Kemenperin, Wujud Nyata Kemandirian Digital Indonesia
alya 08/11/2025 0Dalam upaya memperkuat ekosistem industri teknologi di tanah air, Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi…
Categories
- Business (158)
- Company Profile (3)
- Developer Connect (126)
- HR and L&D (23)
- Human Reasearch and Development (15)
- Landing Page (2)
- Marketing (31)
- Media Relations (72)
- News (53)
- Public Relations (48)
- Story (8)
- technology (1)
- Technology (961)
- Tips and Trick (74)
- Toko Online (2)
- Uncategorized (62)
- Video & Tips (13)
- Wesclic (77)
Popular Tags
