Tutorial Java OOP: Memahami Interface di Java (dan Contohnya)
Ada yang bilang gini: “Interface adalah blue print dari class. Isi method-nya kosong dan nanti akan diimplementasikan pada class lain.”
Kamu bisa paham maksudnya?
Tidak?
Sama.. hehe 😄
Ya, seperti itulah penjelasan yang saya terima saat baru awal belajar Java dan OOP dulu. Bukan tambah paham, malah bikin bingung.
Interface memang tak memiliki isi method, dan pada tutorial sebelumnya kita juga pakai Interface untuk contoh Polimorfisme.
Tapi bukan itu sebenarnya kegunaan utama dari Interface.
Lalu apa donk?
Mari kita bahas!
Apa itu Interface?
Interface terdiri dari dua kata:
inter = antar
face = muka
Jadi interface adalah antarmuka.
Kata ini mungkin sering kamu dengar. Contohnya seperti: GUI (Graphical User Interface) dan CLI (Command Line Interface).
Secara umum, interface berfungsi sebagai penghubung antara sesuatu yang ‘abstrak’ dengan sesuatu yang nyata.
Contoh:
Coba perhatikan handphone-mu, ada berapa tombol di sana?
Kalau HP zaman sekarang, paling cuma ada dua.. yakni tombol power dan tombol volume.
Tombol-tombol inilah yang dimaksud interface. Sementara isi dalam HP-nya, kamu tak peduli atau tak akan tahu seberapa kompleks dan abstrak sistem yang ada di sana.
Saat kamu menekan tombol di HP mu, ada beberapa hal yang mungkin terjadi:
- HP menyala;
- HP mati;
- Suara HP tambah besar;
- Suara HP mengecil;
- Mengambil gambar dari kamera;
- dll.
Ini tergantung bagaimana implementasi yang diberikan untuk tombol-tombol tersebut.
Beda merek HP, beda lagi cara mereka mengimplementasikannya.
Misal pada HP tertetntu, jika menekan tombol volume 3x.. maka akan mengambil screenshot. Sementara di HP merek lain, kita tidak bisa melakukan ini.
Nah, konsep ini juga ada di dalam OOP.
Bagaimana Contohnya?
Mari kita lihat:
Contoh Program Interface
Biar nyambung dengan penjelasan saya yang tadi, kita akan pakai contoh Handphone.
Jadi.. ada dua objek yang akan kita hubungkan dengan interface.
Yakni manusia dan handphone. Manusianya kita sebut saja sebagai PhoneUser. Karena dia akan menggunakan objek HP.
Maka dapat kita buat class diagramnya seperti ini:
Sekarang mari kita coba buat dalam bentuk kode. Buatlah proyek baru dengan nama ContohInterface
.
Setelah itu, buat class baru di dalam <default package>
dengan nama Phone
dan isi kodenya seperti ini:
public interface Phone {
int MAX_VOLUME = 100;
int MIN_VOLUME = 0;
void powerOn();
void powerOff();
void volumeUp();
void volumeDown();
}
Berikutnya, buat lagi class baru dengan nama PhoneUser
dan isi kodenya seperti ini:
public class PhoneUser {
private Phone phone;
public PhoneUser(Phone phone) {
this.phone = phone;
}
void turnOnThePhone(){
this.phone.powerOn();
}
void turnOffThePhone(){
this.phone.powerOff();
}
void makePhoneLouder(){
this.phone.volumeUp();
}
void makePhoneSilent(){
this.phone.volumeDown();
}
}
Berikutnya kita akan membuat class implementasi dari interface Phone
. Kita coba buat satu saja dulu.
Silahkan buat class baru dengan nama Xiaomi
, kemudian isi kodenya seperti ini:
public class Xiaomi implements Phone {
private int volume;
private boolean isPowerOn;
public Xiaomi() {
// set volume awal
this.volume = 50;
}
@Override
public void powerOn() {
isPowerOn = true;
System.out.println("Handphone menyala...");
System.out.println("Selamat datang di XIAOMI");
System.out.println("Android version 29");
}
@Override
public void powerOff() {
isPowerOn = false;
System.out.println("Handphone dimatikan");
}
@Override
public void volumeUp() {
if (isPowerOn) {
if (this.volume == MAX_VOLUME) {
System.out.println("Volume FULL!!");
System.out.println("sudah " + this.getVolume() + "%");
} else {
this.volume += 10;
System.out.println("Volume sekarang: " + this.getVolume());
}
} else {
System.out.println("Nyalakan dulu donk HP-nya!!");
}
}
@Override
public void volumeDown() {
if (isPowerOn) {
if (this.volume == MIN_VOLUME) {
System.out.println("Volume = 0%");
} else {
this.volume -= 10;
System.out.println("Volume sekarang: " + this.getVolume());
}
} else {
System.out.println("Nyalakan dulu donk HP-nya!!");
}
}
public int getVolume() {
return this.volume;
}
}
Terakhir, buatlah class Main
dengan isi sebagai berikut:
import java.util.Scanner;
public class Main {
public static void main(String[] args) {
// membuat objek HP
Phone redmiNote8 = new Xiaomi();
// membuat objek user
PhoneUser dian = new PhoneUser(redmiNote8);
// kita coba nyalakan HP-nya
dian.turnOnThePhone();
// biar enak, kita buat dalam program
Scanner input = new Scanner(System.in);
String aksi;
while (true) {
System.out.println("=== APLIKASI INTERFACE ===");
System.out.println("[1] Nyalakan HP");
System.out.println("[2] Matikan HP");
System.out.println("[3] Perbesar Volume");
System.out.println("[4] Kecilkan Volume");
System.out.println("[0] Keluar");
System.out.println("--------------------------");
System.out.print("Pilih aksi> ");
aksi = input.nextLine();
if(aksi.equalsIgnoreCase("1")){
dian.turnOnThePhone();
} else if (aksi.equalsIgnoreCase("2")){
dian.turnOffThePhone();
} else if (aksi.equalsIgnoreCase("3")){
dian.makePhoneLouder();
} else if (aksi.equalsIgnoreCase("4")){
dian.makePhoneSilent();
} else if (aksi.equalsIgnoreCase("0")){
System.exit(0);
} else {
System.out.println("Kamu memilih aksi yang salah!");
}
}
}
}
Sekarang coba jalankan class Main
. Caranya, Klik kanan lalu pilih Run File atau bisa juga dengan menekan Shift+F6.
Maka hasilnya:
Kalau kita perhatikan di dalam method main()
.. kita hanya menggunakan objek dari class PhoneUser
saja.
Coba lihat kode-kode ini:
dian.turnOnThePhone();
dian.turnOnThePhone();
dian.turnOffThePhone();
dian.makePhoneLouder();
dian.makePhoneSilent();
Saat kita memanggil method-method ini, maka method yang ada di dalam objek redmiNote8
yang akan dipanggil.
Ini karena mereka terhubung dengan interface.
Lalu pertanyaanya:
Mengapa Harus Pakai Interface?
Sebenarnya kita tidak harus selalu menggunakan interface. Tapi dalam kasus tertentu, interface akan sangat berguna.
Misalnya gini:
Kita tahu objek PhoneUser
membutuhkan objek dari handphone. Tanpa objek handphone, si objek user nggak akan bisa kita buat.
Ini karena kita menetapkan pada konstruktornya.
Btw, ini juga disebut hubungan dependency..
Nah, di sana kita menggunakan interface Phone
untuk membuat objek dependency-nya.
Kalau gak pakai interface memangnya kenapa?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita coba ubah Phone
menjadi Xiaomi
.
Apa yang akan terjadi?
Untuk saat ini tidak akan terjadi apa-apa. Tapi sekarang bagaimana kalau kita punya objek baru dari class yang mengimplementasikan interface Phone
juga.
Kita sebut saja objek baru tersebut adalah iPhoneX
yang merupakan instance dari class IPhone
.
Maka objek iPhoneX
tidak akan bisa diberikan kepada objek PhoneUser
. Karena di konstruktornya dia cuma bisa pakai Xiaomi saja.
Jadi.. mengapa kita harus pakai interface?
Interface akan membuat si objek PhoneUser
bisa menggunakan objek handphone apapun, dengan syarat objek handphone tersebut harus mengimplementasikan method dari interface Phone
.
Paham kan maksud saya?
Kalau belum paham.. mari diskusikan di komentar. 😄
Hal-Hal yang tidak boleh dilakukan di Interface
Ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan saat membuat interface:
- Jangan buat variabel di dalam interface, tapi membuat konstanta boleh;
- Jangan mengisi method-nya, cukup tuliskan nama method, tipe data, dan parameter saja. Tapi untuk default metod boleh punya isi.Contoh:
- Jangan berikan modifier privete atauapun protected pada method dan konstanta yang ada di dalam interface.
- Interface tidak bisa dibuat objek instance-nya dengan kata kunci
new
.
Kalau dilanggar gimana? Ya programnya akan error.
Nah, sampai di sini dulu pembahasan kita kali ini dalam “Tutorial Java OOP: Memahami Interface di Java (dan Contohnya)”. Yuk pelajari lebih lanjut tutorial Java OOP pada artikel-artikel berikut.
Baca juga: Tutorial Java OOP: Mengenal Class Abstrak dan Cara Pakainya | Tutorial Java OOP: Mengenal Class Anonymous di Java | Tutorial Java OOP: Mengenal Lambda Expression untuk Membuat Fungsi Anonymous di Java
Recent Post
-
Keunggulan Software House dalam Pengembangan Website Custom untuk Bisnis
-
Mengenal Software House: Layanan Lengkap untuk Bisnis Digital Anda
-
Mengapa Keamanan Web App Sangat Penting dan Bagaimana Memilih Software House yang Tepat
-
Mengenal Software House: Solusi Tepat untuk Pembuatan Web App Custom
-
Tren Teknologi Web App 2024: Inovasi Terkini yang Ditawarkan oleh Software House
-
Bagaimana Software House Membantu Transformasi Digital Bisnis Anda melalui Web App
-
5 Kriteria Software House Terbaik untuk Pembuatan Web App Berkualitas
-
Software House – Jasa Pembuatan Web App yang Solutif dan Berkualitas
Tags
Read More
Keunggulan Software House dalam Pengembangan Website Custom untuk Bisnis
Muhamad Dzaky 12/11/2024 0Di era digital saat ini, memiliki website yang responsif, menarik, dan fungsional adalah kebutuhan mutlak bagi setiap bisnis. Website bukan hanya sekadar wajah online perusahaan,…
Mengenal Software House: Layanan Lengkap untuk Bisnis Digital Anda
Muhamad Dzaky 11/11/2024 0Di era digital saat ini, kebutuhan akan teknologi yang tepat untuk mendukung bisnis semakin meningkat.…
Mengapa Keamanan Web App Sangat Penting dan Bagaimana Memilih Software House yang Tepat
Muhamad Dzaky 09/11/2024 0Di era digital, keamanan web app menjadi semakin krusial. Aplikasi yang terhubung dengan data pengguna…
Mengenal Software House: Solusi Tepat untuk Pembuatan Web App Custom
Muhamad Dzaky 08/11/2024 0Di era digital yang terus berkembang, semakin banyak bisnis yang membutuhkan solusi aplikasi web yang…
Tren Teknologi Web App 2024: Inovasi Terkini yang Ditawarkan oleh Software House
Muhamad Dzaky 07/11/2024 0Pada tahun 2024, teknologi web app terus berkembang pesat, menawarkan berbagai solusi digital yang semakin…